|15. Campur Aduk|
"Terkadang, kita tidak diberikan kebahagiaan yang berturut-turut. Mungkin, karena Tuhan tidak ingin kita sombong."
***
Tiba di sekolah dengan riang, Sunny berjalan pelan. Sambil menebar senyum manisnya, ia disapa banyak orang. Walaupun Sunny tidak mengenalnya, Sunny tetap mengangguk sekali dan tetap tersenyum.
Hatinya betul-betul bahagia. Perasaannya juga sangat baik. Tahu kenapa? Sepulang sekolah, Sunny akan mengunjungi beberapa Panti Asuhan. Tentu saja, untuk mengadopsi adik. Apalagi, Sunny sangat suka dengan anak-anak. Setiap ke Panti Asuhan ataupun taman kanak-kanak, rasanya Sunny ingin merawat mereka semua.
Tidak terbayangkan kalau Sunny sudah menikah dan punya anak.
"Pagi, Sun," sapa Bintang.
Sunny tersenyum lebar. "Pagi, Bintang," jawabnya.
"Makin cerah aja," ujarnya.
"Iya dong! Kalo nggak cerah, bukan Sunny namanya," ujar Sunny diakhiri kekehan.
Hendak melewati koridor, Sunny dihadang oleh sekelompok wanita. Maksudnya, sekelompok wanita cabe yang kemarin mengurung Sunny.
"Kemarin sok dianterin Jovian, sekarang jalan sama cowok lain. Gatel banget sih lo!" ujar salah satunya.
"Ew! Heran gue, kenapa sih, Jovian mau deket-deket sama cewek sok polos kayak lo?!" tanya salah satunya. Lalu, ia mendorong pundak Sunny kasar.
"Maaf, kak. Temen saya nggak salah apa-apa," Bintang ikut bersuara.
"Nggak usah ikut campur!"
"Kemarin, lo masih bisa bebas. Tapi, liat aja apa yang bakal gue lakuin selanjutnya," bisiknya di telinga Sunny.
Mereka pun pergi dari sana sebelum banyak yang datang. Sunny hanya terdiam. Menatap lantai putih. Cobaan apa lagi yang harus ia hadapi ini?
.
"KENAPA TELAT?!" bentak Riska.
"Karna terlambar, Bu," jawab Jovian.
"JOVIAN!"
"Iya, Bu?"
"DIEM KAMU, YAH! JANGAN NGEBANTAH!"
"Lah? Siapa yang bantah Ibu? Orang dari tadi saya jawab pertanyaan Ibu baik-baik walau Ibu nanyanya bentak-bentak,"
"BERSIHIN TOILET WANITA SEKARANG JUGA!" pinta Riska.
"Ibu sehat? Masa cowok disuruh bersihin toilet cewek?" tanya Jovian tidak terima.
"TIDAK ADA PENOLAKAN!"
"Nggak usah teriak-teriak kali, Bu. Jovian nggak tuli, suer dah!"
Riska menghela napas. Memejamkan matanya sesaat lalu memandang Jovian kembali. "Sekarang, kamu ke toilet cewek. Bersihkan semuanya. Kalo sudah, kamu kesini dan kasih tau saya kalo kamu selesai. Kalo saya periksa dan masih kotor, kamu akan mendapat hukuman tambahan, mengerti?"
"Siap, bos!"
Riska menggeleng setelah Jovian sudah beranjak dari sana. Bisa-bisa, besok keriput diwajahnya sudah mulai terlihat karena selalu marah-marah karena murid satu itu. Namun, pihak sekolah juga tidak bisa mengeluarkan Jovian dari sekolah itu. Bukan hanya karena Adinata termasuk donatur besar untuk SMA Antariksa, Jovian juga murid yang sering mengharumkan nama sekolahnya karena prestasinya dalam bidang olahraga terutama basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] AIEL'S JOURNEY
Teen Fiction[COMPLETED] PLAGIATOR MOHON MENJAUH!!! "Sunny bakal bikin Jovian Samuel Adinata jatuh cinta sama Sun!" celetuknya dengan percaya diri. Sunny, dari namanya saja bisa diartikan sebagai kegembiraan atau cerah. Suatu hari, Sunny mengikuti MOS 4 hari di...