36. Final

732 38 1
                                    

|36. Final|

"Apakah dia akan pergi disaat aku membutuhkannya?"

***

Bel masuk menandakan babak final dari cerdas cermat pun dimulai. Kali ini, perlombaan itu dilakukan di lapangan agar lebih luas dan lebih segar.

"Selamat siang, semuanya. Jadi, babak final sekaligus babak penentu siapakah yang akan mengambil piala bergilir untuk ditaruh di sekolahnya selama satu tahun," ujar Riska.

"Jadi, dua regu yang masuk di babak final adalah," ujarnya menggantung. "SMA ANTARIKSA DAN SMA GEMILANG!" ujarnya langsung dihadiahi tepukan tangan dan sorakan.

Sejarah yang tidak pernah tergantikan. Disetiap pertandingan, SMA Gemilang adalah lawan SMA Antariksa. Walaupun pada akhirnya SMA Antariksa-lah yang selalu menang, namun SMA Gemilang juga mendapat nama di mana-mana. 

Jadi, kedua SMA itulah yang paling banyak memiliki piala dan prestasi. Juga, gudangnya cewek cantik dan cowok ganteng. Sehingga, banyak sekali yang ingin masuk di kedua SMA itu.

"Disebelah kanan ada Regu A dari SMA Antariksa. Dan disebelah kiri ada Regu B dari SMA Gemilang," ujar Riska lagi.

Sunny bisa melihat wanita yang sedang berdiri di tengah itu. Wanita yang diantar oleh Jovian beberapa hari yang lalu, Zeline.

Akhirnya, pertandingan pun dimulai. Namun, kali ini babak diubah. Babak pertama yaitu pertanyaan rebutan, babak kedua dengan pertanyaan masing-masing regu dan babak terakhir yaitu random quiz, dimana para peserta akan diberi kertas, dan mereka harus menjawab 5 pertanyaan disana. Berarti 1 regu akan mendapat 3 kertas. Dan, mereka harus bekerja sama karena pertanyaan diacak dari tiga kelas.

35 menit berlalu, regu A dan B sudah mendapat kertas mereka masing-masing.

"Soal pertama gue nggak tau," ujar Andre sambil memperlihatkan tugasnya.

"Penurunan titik beku, Kak," ujar Sunny.

Ketiga orang itu pun menjawab soal mereka masing-masing, sesekali saling bertanya jawab juga. Hingga, dimenit-menit terakhir, Sunny merasa pening yang amat kuat.

Ia sudah tidak kuat berdiri. Matahari yang terlalu terik membuat kepalanya panas dan sakit. Ia pun kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh.

Ranus yang berdiri disamping Sunny pun memegangi wanita itu agar tidak terjatuh. "Sun," panggilnya.

"Eh, Sunny kenapa?!" tanya Andre ikut panik.

"PMR!" panggil para murid membuat anggota PMR datang membawa tandu dan membopong Sunny ke UKS.

"Sunny masih punya satu soal," ujar Ranus.

"Apaan?" tanya Andre. "Lah jawabannya apa?" tanya Andre lagi.

"Kok gue lupa sih," ujar Ranus ikut bingung.

"Tanya Sunny cepet, waktu udah mau abis," ujar Andre.

Ranus pun berlari mengejar para anggota PMR tadi. "Sun, nomer 5 jawabannya apa?" tanya Ranus.

Sunny membuka sedikit matanya. "E-emulgator," jawab Sunny dengan suara parau.

Ranus pun kembali berlari menuju lapangan dan menulis jawabannya. Berpas-pasan dengan waktu yang sudah habis. Mereka pun memberi tiga kertas itu kepada Riska disusul dengan regu B.

"Baik, 15 menit kalian boleh istirahat. Ibu akan memeriksa semua jawaban kalian. Sebelum pulang, juara akan diumumkan,"

Ranus dan Andre pun pergi ke UKS untuk melihat keadaan Sunny. Tetapi, Jovian sudah berada disana. Tidak mau mengganggu, mereka pun memilih untuk ke kantin.

.

"Kamu nggak papa, kan?" tanya Jovian.

"Nggak papa," jawab Sunny.

Jovian pun mengangguk. Tak lama kemudian, seorang wanita datang ke UKS dengan senyuman lebarnya.

"Jovian," panggilnya.

"Zel, ngapain kesini?" tanya Jovian.

"Pengen ketemu kamu," jawabnya kemudian melihat Sunny. "Ini pacar kamu yah, Yan?" tanyanya.

"Iya, namanya Sunny," jawab Jovian.

Zeline mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Sunny. Sunny pun menerimanya seraya tersenyum. "Sunny,"

"Zeline," 

"Emm, Ai... Kamu bisa istirahat sebentar, aku ada urusan penting dulu," ujar Jovian.

Sunny pun mengangguk pelan. Ia tidak mau melarang Jovian apapun. 

Jovian pun keluar disusul dengan Zeline. Sunny hanya bisa memandangi punggung mereka. 

~oOo~

Sore ini, Sunny dan keluarganya pergi ke rumah sakit. Ya, Sunny butuh check-up.

Hanya satu anggota keluarga yang kebingungan dan bertanya-tanya apa yang mereka lakukan di rumah sakit? Siapa yang sakit? Ada apa? Yaitu, Bagas.

"Mama, Papa, Kakak, siapa yang sakit?" tanya Bagas untuk yang kesekian kalinya.

Sunny menghela napas lalu membungkuk sedikit dan memegang pundak Bagas. "Bagas bakal tau nanti kok," ujarnya.

Mereka pun memasuki ruangan Dokter Vincent.

"Wah, siapa anak ganteng ini?" tanya Vincent kepada Bagas.

 "Adek Sunny, Dok," jawab Sunny.

"Sunny makin cerah aja wajahnya," ujar Vincent tersenyum. "Kesini, yuk," ajaknya.

Vincent pun mulai memeriksa Sunny. Sontak itu membuat Bagas kaget bukan main.

"Jadi, Kak Sunny sakit?!" tanyanya diangguki Thalia dan Rendy.

"Sunny, dokter mau kamu harus jaga stamina kamu. Jangan sampai kecapean. Kalo kamu udah ngerasa nggak baik atau nggak sehat, jangan paksakan diri kamu buat lakuin hal-hal yang lain. Itu akan membahayakan diri kamu. Kamu mau drop lagi seperti dulu?" tanya Vincent.

Sunny menggeleng cepat. "Nggak mau, Dok!" jawabnya.

"Kalo gitu, kamu dengerin kata dokter dong," ujarnya.

"Emmm, Dok. Sunny pengen nanya,"

"Iya, kenapa?"

"Kira-kira Sunny masih bisa bertahan?" tanya Sunny.

Vincent terdiam. Ia melihat bertapa besar hasrat Sunny untuk sembuh dan terlepas dari belenggu penyakit itu. Ia pun mengangguk. "Dokter yakin kamu bisa,"

"Kalo misalnya Sunny udah nggak bisa, kira-kira apa yang bakal terjadi?" tanya Sunny lagi.

"NGGAK! Kakak pasti bisa sembuh! Apapun sakit kakak, Bagas yakin kakak bisa bertahan!" sela Bagas langsung menghampiri Sunny.

"Bagas, di rumah sakit nggak boleh teriak-teriak," ujar Rendy.

"Kakak sakit apa? Jujur ke Bagas!" ujarnya.

Sunny tersenyum sambil mengusap rambut Bagas. " Tapi, kamu harus janji nggak bilang ke siapa-siapa?" tanya Sunny diangguki Bagas.

"Janji! Bagas janji," ujarnya.

"Kanker darah atau leukimia stadium dua," ujar Vincent membuat Bagas langsung mundur dengan jalan yang tidak seimbang dan kemudian sandar di tembok dengan tatapan kosong.

...

sTadiUm dUa:")

VOMMENT YAH....

13.05.2019


[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang