|53. Dijodohkan?!|
"Hubungan itu harus dijalani dengan sepenuh hati. Kalau tidak sanggup, sudahi. Jangan paksakan dirimu."
***
Adinata tersentak, begitupun dengan Sunny. Melihat Jovian yang baru saja memeluk sang Ayah, membuat Sunny berkaca-kaca.
"Maafin Jovian," lirih lelaki itu. "P-papa," lanjutnya.
Adinata tersenyum, sambil mengusap air matanya yang entah kapan terjunnya, ia melepaskan pelukan sang putra. Lalu memegang pundaknya.
"Papa yang seharusnya minta maaf," ujar Adinata.
Jovian menggeleng. "Aku salah, Pa. Aku nggak mau denger Papa dari dulu," ujar Jovian.
"Papa seneng kamu bisa kembali lagi, Iyan," ujar Adinata dengan senyuman hangatnya.
Iyan. Itu merupakan nama panggilan dari Andriana, Ibunya. Dan, setelah bertahun-tahun, panggilan itu kembali ia dengar dari Ayahnya.
"Papa sayang banget sama kamu, Yan..." lirih Adinata sambil memeluk sang putra.
"Jovian juga sayang Papa."
Sunny tersenyum. Melihat kedua lelaki yang akhirnya berdamai itu membuat hatinya sejuk. Ia bahkan tak kuasa menahan tangisnya.
Ia pun memilih untuk keluar, tidak mau mengganggu waktu Ayah dan anaknya yang baru saja baikan setelah sekian lama.
Sunny duduk di kursi panjang di depan rumah Adinata itu.
Sekitar 5 menit menunggu, suara pintu terbuka membuyarkan lamunan Sunny. Ia menoleh dan mendapati Jovian yang tengah tersenyum kepadanya.
"Giman-"
Ucapan Sunny terpotong, ketika Jovian langsung memeluk tubuh mungilnya.
"E-eh,"
Jantung Sunny berdebar cepan, menandakan bahwa dirinya sedang gugup. Ia mencoba melepaskan pelukan itu perlahan, namun tentu saja kekuatan Sunny tidak ada apa-apanya dibanding Jovian.
"Sebentar," bisik Jovian.
Sunny pun tidak bergerak, tidak juga memeluk kembali lelaki itu.
Beberapa detik kemudian, Jovian melepaskan pelukan itu. "Makasih," ujarnya.
Sunny tersenyum seraya mengangguk pelan.
"Aku anter pulang, yah?" tanyanya.
Sunny hanya mengangguk samar. Dengan siapa lagi dia akan pulang? Tidak mungkinkan, ia menelpon Ranus untuk menjemput kemudian mengantarnya pulang?
"Aku pamit dulu sama Papa kamu," ujar Sunny kemudian memasuki rumah itu kembali.
Melihat Sunny yang masuk dan berjalan mendekat, Adinata berdiri seraya memberikan senyuman hangat kepada wanita manis itu.
"Sunny mau pulang dulu, Om," ujar Sunny.
Adinata mengangguk. "Terima kasih, Sunny. Kalau bukan karena kamu, Om tidak tau harus bagaimana lagi untuk bisa baikan dengan Jovian," ujarnya.
"Sama-sama, Om," ujar Sunny.
"Kamu pacarnya Jovian, kan? Kok nggak bilang sih?" tanya Adinata membuat Sunny terbelalak.
"H-hah?! Buk-"
"Dia sayang banget sama kamu." bisik Adinata.
Sunny membeku mendengar pernyataan Adinata barusan. Ia pun hanya tersenyum canggung. "K-kalo gitu Sunny balik dulu, Om," ujar Sunny lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] AIEL'S JOURNEY
Teen Fiction[COMPLETED] PLAGIATOR MOHON MENJAUH!!! "Sunny bakal bikin Jovian Samuel Adinata jatuh cinta sama Sun!" celetuknya dengan percaya diri. Sunny, dari namanya saja bisa diartikan sebagai kegembiraan atau cerah. Suatu hari, Sunny mengikuti MOS 4 hari di...