|59. Sebuah Kebahagiaan|
"Kebahagiaan datang tanpa harus kita rencanakan."
***
"Mama?!" pekik Sunny saat membuka pintu dan melihat sosok Ibunya.
Thalia tersenyum lebar ketika Sunny meleburkan pelukannya. Lalu, Sunny membuka lebar pintu itu dan membiarkan mereka masuk. Mereka, Thalia, Rendy, Adinata, Zaky dan Febria.
Tak lama kemudian, Mery dan Al turun. Langsung menyapa mereka semua, memberi pelukan hangat kepada putri dan menantunya.
"Dimana Jovian?" tanya Adinata.
Tak lama kemudian, sosok lelaki tampan nan tinggi itu turun. Betapa kagetnya dia saat melihat ayahnya yang berdiri di sana.
"PAPA!"
Adinata langsung membalas pelukan sang putra. Jovian benar-benar khawatir saat mengetahui bahwa ayahnya berada di kantor polisi. Beruntung Adinata baik-baik saja.
"Papa kenapa bisa dibawa ke kantor polisi? Papa nggak dipenjara, kan?" tanya Jovian.
"Tenang aja, Yan. Papa cuma ditanya-tanya kok, papa dituduh sama anak-anak buahnya Aglean," jawab Adinata.
Jovian mengertakkan giginya sambil mendengus kesal. "Mau aku bakar kantornya sekarang, Pa? Atau mau diserang? Biar aku telpon semua anak Tartarus," ujar Jovian.
"Eh, eh, nggak usah. Semuanya udah beres kok,"
"Papamu itu orang pintar dan bertanggung jawab. Nggak mungkin dia korupsi-korupsi begitu," celetuk Rendy tiba-tiba.
Jovian langsung salah tingkah melihat Rendy. Mengingat bahwa dirinya pernah dibentak oleh ayah dari wanita yang ia cintai, ia menjadi sangat aneh ketika berada di dekat Rendy.
Tak lama kemudian, Rendy mendekati Jovian. Lalu menepuk pundak lelaki itu.
"Om sudah salah sangka terhadap kamu, maafin Om," ujar Rendy.
"Ng-nggak Om, itu bukan salah Om kok," ujar Jovian langsung.
"Om sudah tau semuanya, Ranus dan wanita itu bekerja sama untuk rusak hubungan kalian, kan?" tanya Rendy sambil memandangi Jovian dan Sunny bergantian.
"Papa tau darimana?!" tanya Sunny.
"Bagas," jawab Rendy.
"Bagas?"
Sunny tersenyum. "Mana Bagas, Pa? Kok dia nggak ada?" tanya Sunny.
"Di rumah, Mama suruh dia jagain Venus. Tadi Pas Vina sama Ranus ikut ke kantor polisi, Venus nggak mau ikut, dia nangis terus," jawab Thalia.
Sunny kembali tersenyum sambil mengangguk-angguk.
.
"Enak yah jadi Bagas? Papanya baik, nggak dibawa ke kantor polisi," ujar Venus tanpa memandangi Bagas.
"Siapa bilang? Orang tuaku buang aku, itu yang kamu bilang enak?" tanya Bagas membuat Venus yang sebelumnya baring menjadi duduk.
"Om Rendy sama Tante Thalia buang Bagas?" tanya Venus kembali.
Bagas memejamkan matanya, semua orang di sekolahnya tahu bahwa Thalia dan Rendy adalah orang tuanya, padahal Bagas hanyalah anak adopsi. Dan, ia perlahan-lahan memberi tahu kepada Venus, orang yang sangat membuatnya ilfeel.
"Tau ah," jawab Bagas tidak ingin melanjutkan obrolan.
"Bagas kenapa tertutup banget sih? Aku itu mau jadi temen Bagas. Mau jadi temen curhat Bagas. Tapi, kenapa Bagas selalu menghindar?" tanya Venus lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] AIEL'S JOURNEY
Teen Fiction[COMPLETED] PLAGIATOR MOHON MENJAUH!!! "Sunny bakal bikin Jovian Samuel Adinata jatuh cinta sama Sun!" celetuknya dengan percaya diri. Sunny, dari namanya saja bisa diartikan sebagai kegembiraan atau cerah. Suatu hari, Sunny mengikuti MOS 4 hari di...