10. Diganggu Preman

1K 44 0
                                    

|10. Diganggu Preman|

"Bagian sweet kalo digangguin preman itu adalah, kalo yang nolongin ternyata doi."

***

"Oke, sekarang gue mau liat satu persatu dari kalian peragain yang gue lakuin tadi. Ingat, kalian semua harus fokus ke kotak yang ada di ring basket itu. Posisi kalian harus bagus dan benar," ujar Jovian.

"Dan, kita nggak pilih semua dari kalian. Cuma yang terbaik," tambah Gibran, wakil ketua basket.

"Mulai dari lo," tunjuk Jovian kepada seorang lelaki yang berada di barisan paling depan.

Sedari tadi, Sunny sudah mulai merasa lelah. Namun, setiap kali Ia melihat Jovian yang tidak sengaja merapikan rambutnya dengan jemarinya membuat Sunny kembali semangat. Ditambah dengan suasana yang mendung sehingga tidak ada matahari yang membuatnya kepanasan.

Hingga, giliran Sunny pun tiba. Sunny yang selalu memperhatikan dengan tanggap di ruang kelas bahkan dimana-mana Ia terapkan disana. Sunny pun mengambil posisi yang sesuai dengan posisi yang ditunjukkan Jovian tadi.

Dan, masuk.

"WOOOWWW!!!!" seru mereka bersemangat.

Karena, Sunny-lah cewek pertama yang berhasil memasukkan bola di ring dengan baik diantara siswi-siswi lainnya.

Beberapa menit kemudian, Jovian pun kembali dengan selembar kertas yang bertuliskan nama-nama murid yang lulus dan akan dilantik saat upacara hari Senin serta resmi menjadi anggota basket. Tak lupa dengan penyerahan seragam basket SMA Antariksa dan lambangnya.

"Well, dari kalian semua yang masuk dalam list ini cuma 23 orang. 23 orang ini adalah orang yang terpilih dan terbaik. Jadi, yang nggak masuk jangan putus asa. Dan, yang masuk harus menaati seluruh peraturan dalam ekskul basket," ujar Guntur selaku sekertaris.

Guntur pun menyebutkan satu-persatu nama murid yang terpilih. 20 orang lelaki dan 3 wanita. Dan, yang datang hari ini sekitar 45 orang lebih.

Bintang dan Sunny masuk dalam daftar tersebut. Sunny justru tidak menyangka bahwa dirinya akan lulus. Ia pun merasa senang sekaligus lega. Ekstrakulikuler inilah yang bisa membuat dirinya lebih dekat dengan Jovian.

.

"Kok belum pulang, dek?" tanya Guntur memberhentikan motornya didekat Sunny yang berdiri di gerbang sekolah.

"Lagi nunggu Papa, kak," jawab Sunny tersenyum.

"Oh, kalo gitu gue duluan yah. Ada urusan penting, hati-hati juga jam segini banyak preman," ujar Guntur lalu beranjak pergi.

Jam segini banyak preman?!  batin Sunny mulai takut dan cemas.

Tak henti-hentinya menghubungi orang tuanya secara bergantian namun tidak ada yang mengangkat. Hari sudah mulai gelap. Seluruh murid juga sudah pulang. 

Tiba-tiba, beberapa pria kekar dan terlihat betul-betul seperti preman melihati Sunny dan menghampirinya. Jangan tanya, Sunny bahkan sudah keringat dingin. Ia melirik ponselnya yang sudah mati daya karena batereinya habis.

YA TUHAN, TOLONG!  Sunny menjerit dalam hati.

"Sendirian aja, neng?" tanyanya dengan nada menggoda.

"M-maaf, saya harus pergi," ujar Sunny hendak berbalik dan pergi sambil menunduk.

Tangannya pun dicekal. "Neng cantik nggak boleh jalan sendirian, sama abang mau?" tanya mereka.

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang