45. Hilang Kendali

686 32 11
                                    

|45. Hilang Kendali|

"Cinta memang seperti itu. Jika sudah sangat kuat, bahkan emosi pun bisa ia kendalikan."

***

"Jelasin ke saya kenapa Sunny datangin kamu tadi," pinta Rendy. Dengan tatapan dingin dan nada yang dingin, makin membuat wajah lelaki berumur kepala 3 itu seram.

"S-saya juga nggak tau kenapa Sunny bisa ada di sana Om," jawab Jovian, menunduk. Takut melihat wajah seram Rendy.

"Terus ini apa?" tanya Rendy sambil menyodorkan layar ponsel Sunny.

Jovian mendongak. Matanya melebar saat melihat fotonya yang sedang berpelukan dengan Zeline. Siapa yang mengambil foto itu? Kapan? Kenapa ia mengirimkannya kepada Sunny?! Rasanya Jovian ingin berteriak sekencang-kencangnya.

"Jawab saya," ujar Rendy lagi, makin dingin.

"Itu saya, Om. Lagi meluk Zeline," jawab Jovian.

"Lah, anjir! Bego banget sih lo, Yan!" celetuk Guntur sedikit berbisik.

Ya, di rumah sakit sudah ada banyak orang. Ranus-lah yang memberi tahu Guntur, sehingga ia memberi tahu Pelangi dan mereka pergi bersama, hitung-hitung pendekatan katanya. Tak lupa Topan, Gibran dan Mike.

"Kamu kenapa pacaran sama anak saya kalo kamu nggak bisa jaga dia?! Kalo kamu nggak sayang sama dia?! Kalo kamu malah deket sama cewek lain?! KENAPA?!" 

Semua orang yang berada di sekitar sana, kaget. Suara berat, lantang dan nada membentak milik Rendy menggelegar. Membuat Jovian makin menunduk.

"LIAT SAYA!" bentak Rendy lagi.

"Pa, sabar Pa," Thalia memegang lengan suaminya untuk menenangkannya. 

Rendy menarik napas panjang lalu menghembuskannya lagi. "Tolong pergi dari sini dan jangan pernah muncul di hadapan saya lagi," ujar Rendy.

Jovian menghela napas lalu berbalik, putus asa. 

"Satu lagi, jangan berharap kamu bisa dekat-dekat dengan anak saya lagi," tambah Rendy. 

"Kamu tidak pantas untuk dia." sambung Rendy. Membuat Jovian mengepalkan tangannya keras-keras sambil memejamkan matanya. Lalu pergi dengan hati yang seperti tercoret-coret.

.

Bugh!

"APA-APAAN BANGSAT?!" bentak Vion yang baru saja tersungkur karena tiba-tiba mendapat tinjuan dari Jovian.

"Berantem sama gue," ujar Jovian datar.

"Lah?! Kenapa sih lo?! Seh-"

Duagh!

"WOY JOVIANJING! LO KENAPA BANGSAT?!" tanya Vion, masih belum mengerti mengapa lelaki itu datang-datang langsung menghantamnya.

Vion masih membiarkan Jovian memukulnya. Untung saja, emosi Vion masih bisa terkontrol. Jika kalian lupa siapa Vion, dia adalah ketua Tartarus yang terkenal sangat nakal, garang, sadis dan amat ditakuti banyak orang. Jika Vion sudah naik pitam, bisa-bisa Jovian mati di tempat.

"PUKUL GUE, BANG!"

Bugh!

Jovian langsung terhuyung ke belakang saat Vion memberikan satu bogeman, sesuai permintaan Jovian.

Cairan merah pun langsung mengalir dari ujung bibir Jovian yang robek. Sekuat itulah Vion.

Vion mencengkeram kerah Jovian lalu membangunkannya. "Lo kenapa?" tanya Vion.

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang