47. Kebenaran

686 32 45
                                    

|47. Kebenaran|

"Menjadi orang jujur itu memang kadang susah. Apalagi jika harus mengungkapkan perasaan."

***

"Kak Mars..." gumam Sunny.

Ketua OSIS SMA Antariksa itu menaruh parsel yang ia bawa di nakas samping banker Sunny. Mulai dari Guntur, Topan dan semua yang sedang berada disana ikut heran.

"Lo nggak papa, kan?" tanya Mars.

Sunny menggeleng pelan seraya tersenyum. "Nggak papa," jawabnya.

"Setelah video itu kesebar, ternyata sampe ke guru-guru," ujar Mars membuat yang lain kaget, terutama Sunny.

"J-jadi?" tanya Sunny.

"Jovian hampir di D.O tapi guru-guru memutuskan buat skors dia aja, secara dia udah kelas 12," jawab Mars.

"Skors? Berapa lama?" tanya Guntur.

"2 minggu," jawab Mars.

Semuanya menghela napas. Sunny hanya menunduk terus-menerus.

"Oh iya, Sun. Gue mau nawarin lo sesuatu," ujar Mars membuat kedua alis Sunny naik.

"Apa, Kak?" tanyanya.

"Sebentar lagi kan gue lepas jabatan, lo nggak mau jadi pengganti gue gitu?" tanya Mars kembali.

"J-jadi ketua OSIS?!" tanya Sunny diangguki Mars.

"Mau nggak? Kalo mau, gue daftarin," ujar Mars.

"Kuy lah, Sun. Lo cocok jadi ketos," ujar Pelangi.

"Yoi! Cocok banget," tambah Bintang.

"Coba aja dulu, gue daftarin yah?" tanya Mars.

Sunny mengangguk pelan. "Iya deh." jawabnya.

.

"Gue mau ngomong sama lo," ujar Ranus kepada lelaki berkaos hitam polos dengan celana pendek simple itu.

"Mau apa? Mau pukul gue lagi? Jangan sekarang, Ran. Muka gue udah babak belur, tunggu sembuh," ujar lelaki itu.

"Gue cuma mau ngomong," ujar Ranus dingin.

Jovian bergeser sambil membuka pintu rumahnya itu. "Masuk,"

Ranus duduk di sofa ruang tamu rumah Jovian. "Minum?" tanya Jovian.

Ranus menggeleng. "Gue bilang gue cuma mau ngomong," jawabnya.

Jovian duduk. "Santai juga kali," ujarnya.

Ranus menghela napas. "Sebenernya lo sayang nggak sih sama Sunny?" tanya Ranus.

"Dia cinta pertama gue," 

"Terus, Zeline?" tanya Ranus lagi.

"Gue nggak ada hubungan sama dia. Cuma dia yang deketin gue terus," jawab Jovian.

Ranus menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Ia rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan semuanya. Hati kecil Ranus menyarankannya untuk mengakui semuanya, sebelum terlambat.

"Sebenarnya, gue kerja sama, sama Zeline," ujar Ranus.

Jovian berbalik secepat kilat. Mengerutkan dahinya sampai kedua alisnya hampir bertaut, "A-apa?"

"Well, ini semua rencana Zeline," ujar Ranus.

"Rencana apa?!"

"Rencana buat ngerusak hubungan lo sama Sunny. Tiba-tiba dia ngomong sama gue dan minta gue bantu dia," jawab Ranus.

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang