6. Ketakutan

1K 45 0
                                    

|6. Ketakutan|

"Disaat seseorang mengatakan dirinya baik-baik saja, sebenarnya Ia menyimpan luka dan rasa sakit sambil memasang senyum diwajahnya."

***

"KALO JALAN LIAT-LIAT, DONG! PUNYA MATA, KAN?!" suara melengking dan membentak itu membuat seisi kantin diam.

"M-maaf," lirih Sunny terbata-bata.

"MAAF-MAAF! LO PIKIR LEBARAN MAAF-MAAFAN?!" 

Tiba-tiba seisi kantin langsung tertawa. Dan, kemudian kembali hening saat wanita itu menggebrakkan meja Sunny lagi.

"Lo liat baju gue basah gini gara-gara lo! Gue nggak mau tau, baju gue harus balik seperti semula!" ujarnya membuat Sunny langsung mengeluarkan air mata.

Kaget bercampur takut dan malu membuat Sunny hanya menunduk. Ia benar-benar takut untuk melihat sekelilingnya apalagi wanita yang berdiri dan membentak-bentaknya didepan wajahnya serta didepan banyak orang.

"Atau," ujarnya tergantung. "Baju lo siniin," lanjutnya membuat semua orang langsung kaget. 

Wanita itupun menarik lengan Sunny untuk berdiri. "Buka baju lo sekarang!" pintanya.

Sunny hanya menggeleng pelan dan hanya bisa menyembunyikan wajahnya. Tangisan pun keluar deras dari mata indahnya itu.

Tiba-tiba saja, seseorang mengambil alih tangannya dan berdiri didepan Sunny untuk melindunginya.

"Bangga banget karna udah bikin dia malu?" tanya lelaki itu datar.

"Apaan lo?! Nggak usah ikut campur," ujarnya.

"Kalo gue suruh lo buka baju disini, mau?! Otak taro dimana, sih?! Dengkul?" tanya lelaki itu lagi. Kali ini, suaranya mulai tinggi.

"DIEM, LO!" bentaknya.

"Lo lupa siapa gue? Gue bisa aja seret lo ke BK sekarang juga," ujarnya membuat wanita itu membulatkan matanya.

Mars. Ketua OSIS SMA Antariksa yang terkenal bukan hanya karena ketampanannya. Tapi, ketegasannya, keadilannya serta kepintarannya yang sangat mempengaruhi kepopulerannya itu.

"Minta maaf," suruhnya.

"NGGAK! Mars, dia udah tumpahin jusnya ke baju gue, liat nih," cewek itu pun mengadu kepada Mars.

"Bukannya dia udah minta maaf?" tanya Mars lagi.

"Udah, sih. Tapi, kan baju gue, Mars!" ujarnya manja.

"Beli lagi," ujar Mars.

"Kan gue nggak ada uang!" ujarnya.

Mars menaikkan satu alisnya. "Cantik-cantik kok kere? BIsanya cuma bacot sambil bentak-bentak orang, sehat?" tanyanya lalu pergi tidak lupa menarik lengan Sunny pelan.

Sekarang giliran wanita itu yang merasa sangat malu. Ditertawakan oleh seisi kantin memang hal yang paling memalukan dihidupnya.

~oOo~

"Lo nggak papa, kan?" tanyanya.

Sunny hanya mengangguk. Masih menunduk tentunya.

"Liat gue," ujarnya pelan.

Sunny pun mendongakkan kepalanya perlahan. Sampai akhirnya manik matanya bertemu dengan manik mata Mars yang berwarna hitam legam.

"Gue Mars," ujarnya lalu tersenyum.

"Sunny,"

"Sunny, lo nggak papa, kan?" tanya Mars lagi.

"Nggak papa, kak. Makasih," lirih Sunny.

Mars memperhatikan gerak-gerik Sunny. Wajahnya pucat dan keringat juga terus bercucuran dari pelipisnya. 

Mars mendekatkan wajahnya, "Lo beneran nggak papa?" tanya Mars untuk yang ketiga kalinya.

"Sunny nggak papa, Sunny duluan, kak," ujarnya lalu beranjak dari tempat itu.

Sunny berjalan cepat menghindari keramaian. Ia pun pergi ke kelasnya dan mengambil sesuatu lalu segera ke kamar kecil. Ia menutup pintu bilik yang Ia masuki. Ia pun menutup kloset dan duduk diatasnya.

Ia mengambil barang yang Ia ambil tadi dari tasnya. Sunny memasukkannya ke mulutnya dilanjutkan dengan meneguk air putih dari botol yang juga Ia bawa. 

Barang itu sangatlah penting bagi hidup Sunny. Sebuah pil.

.

"GILA! Nggak nyangka gue, Mars hebat banget tadi!" ujar Guntur langsung heboh.

Benar. Seluruh murid SMA Antariksa menjadi heboh setelah Mars Averon, sang ketua OSIS, membela seorang siswi yang tadinya dipermalukan oleh Chelsea, cewek terpopuler dan terbohay di SMA Antariksa. Mars juga membentak dan meremehkan Chelsea yang notabene-nya adalah anak orang kaya yang disegani karena suka membully siapa saja.

"Itu namanya cowok gentle," ujar Ranus.

"B aja padahal," gumam Jovian.

Guntur, Topan dan Ranus sontak menoleh ke arah Jovian. Tentu saja mereka bisa mendengar perkataan Jovian barusan. 

"Babang Iyan cembukur, nih?" tanya Topan.

"Cemburu, bege!" 

"Iyain aja, elah!" 

"Lo suka sama cewek itu, Yan?" tanya Ranus tiba-tiba.

"Nggak," jawab Jovian acuh.

Dari orok sampai sekarang, Jovian belum pernah mengalami yang namanya pacaran. Itulah mengapa teman-temannya sangat sensitif saat Jovian mulai aneh dengan seorang wanita. Itulah juga mengapa, seluruh siswi SMA Antariksa bahkan diluar sekolah ingin menjadi pacar Jovian. 

Siapapun yang menjadi pacarnya, Ia adalah orang pertama yang namanya tertulis dihati Jovian.

Tetapi, Jovian pernah dirumorkan sangat dekat dengan Farasya, anak SMA Gemilang yang juga disukai banyak orang. Namun, rumor itu langsung turun karena faktor waktu. Jovian dan Farasya juga tidak pernah terlihat bersama lagi.

Jovian pun hendak ke belakang sekolah. Untuk merokok. Namun, Ia justru melihat cewek yang baru saja dipermalukan di kantin oleh Chelsea tadi.

Sunny berbalik dan melihat Jovian. Ia langsung tersenyum simpul. Wajahnya yang pucat langsung membuat Jovian mendekat.

"Lo kenapa?" tanya Jovian.

"Nggak papa," jawab Sunny.

"Muka lo pucet banget," ujar Jovian.

Sunny kembali mengusap pelipisnya yang masih mengeluarkan keringat dingin. "Sunny nggak papa," ujarnya lalu tersenyum. 

"Oh, ya udah," ujarnya lalu hendak pergi. Baru satu langkah ke depan, tiba-tiba Jovian langsung merasakan pelukan dari belakang tubuhnya. 

Kaget bukan main. Itulah yang dirasakan Jovian. Seumur-umur, Ia tidak pernah dipeluk atau memeluk dari belakang seseorang. 

Beberapa detik kemudian, Jovian merasakan sesuatu yang cair di punggungnya. Ia juga merasakan tubuh bergetar dari orang yang memeluknya itu. Tak lama kemudian, suara isakan pun ikut terdengar.

Jovian menunduk melihat kedua tangan yang melingkar di perutnya. Ia sudah mengetahui siapa orang dibalik dirinya yang sedang memeluk dan mengangis dipunggung Jovian.

"Katanya nggak papa," gumam Jovian lalu menggeleng pelan dan melepaskan kedua tangan putih dan dingin itu lalu berbalik.

Jovian langsung terpaku. Melihat wajah yang sudah sangan pucat. Ditambah cairan yang mengalir dimata. Dan juga dihidungnya.

...

Yah, Sunny mimisan:((

YUK-KUY VOMMENT.

ZalfaSamuelGeorgino
21.03.2019

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang