21. Rumah Sakit

868 35 0
                                    

|21. Rumah Sakit|

"Kadang, kita menganggap bahwa seseorang yang nakal itu menjadi bejat karena pergaulan. Tapi, banyak orang yang nakal karena masa lalu yang kelam sehingga ia memilih untuk melapiaskannya dengan kenakalan tersebut."

***

Keberadaan Sunny berakhir di banker rumah sakit. Jarum infus yang tertusuk dipunggung tangan kirinya serta alat bantu pernapasan yang ia kenakan.

Sunny hanya baring dengan tumpuan bantal dikepalanya agar ia bisa menonton. Pagi ini, ia tidak bisa ke sekolah karena masih harus dirawat.

Padahal, Sunny sangat tidak suka dengan nuansa dan bau rumah sakit. Entah kenapa.

"Sunny? Kamu mau makan?" tanya Thalia.

Sunny menggeleng. "Nanti aja, Ma," jawabnya.

"Mama udah izinin kamu sama wali kelas, jadi kamu nggak perlu khawatir," ujar sang Ibu.

"Iya, Ma. Makasih," ujar Sunny tersenyum.

"Mama mau pulang bentar, yah. Ngambilin baju kamu dulu," ujarnya diangguki Sunny.

Setelah Thalia menutup pintu, Sunny mengambil ponselnya. Tiba-tiba, ia mendapat pesan dari Jovian yang langsung membuat kedua sudut bibirnya terangkat.

Jovian : Sakit?

Hanya satu kata yang mampu menggambarkan kepeduliannya terhadap Sunny membuat Sunny malu sendiri. Ia pun mengetikkan kata-kata untuk menjawab pesan tersebut.

Sunny : Iya. Tapi nggak parah.

Jovian : Sampe masuk rs gk parah?

Sunny : Hehe:) 
Sunny : Belajar hari ini di skip dulu yah. Sunny prlu istirahat.

Jovian : Bsk gw ada ulangan!!!

Sunny : Belajar sendiri aja

Jovian : Gk asik lu

Sunny : Terus maunya gimana?

Jovian : Lo di rs mana? Ruangan mana?

Deg!

"Aduh! Jovian please jangan buat hati Sunny meledak, dong!" gumam Sunny pelan.

Sunny : Rs Pelita Kasih. Ruang VIP 3

Jovian : Ok, otw

Sunny melirik jam di sudut kanan ponselnya. Matanya langsung membulat saat melihat jam yang masih menunjukkan jam 8 lewat. Yang artinya, masih jam pelajaran.

Lalu bagaimana bisa Jovian mengetik begitu banyak pesan pada saat pelajaran? 

Bolos dia?

Sunny menelpon Jovian langsung. Tak perlu waktu lama, Jovian sudah mengangkatnya.

"Jovian bolos?!" tanya Sunny.

"Kok tau sih lo? Jago banget," jawab Jovian deseberang sana.

"Ya ampun, Jovian! Balik ke kelas sekarang!" suruh Sunny.

"Malas, gurunya galak," ujar Jovian.

"Sunny bisa lebih galak!" 

"Lo sakit, nggak boleh teriak-teriak,"

"Sunny udah janji ke Ibu Riska. Bantuin Sunny kek," ujarnya.

"Lo sih pede banget," sindirnya membuat Sunny mendengus.

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang