33. Kecewa

808 36 0
                                    

|33. Kecewa|

"Memang benar. Hubungan selalu manis diawal, pahit diakhir. Selalu..."

***

Wanita berambut pendek sebahu itu tersenyum saat mendengar Jovian menyebut namanya. Ternyata dia masih mengingatnya.

"Apa kabar?" tanyanya.

"B-baik. Lo?"

Zeline mengangguk. "Baik kok," jawabnya.

Jovian pun berbalik ke depan lagi. Matanya memandang ke arah Sunny dan Mike yang masih sibuk berbincang. Tak lama kemudian, Mike pun pergi.

"Gue kebawah dulu," ujar Jovian kepada teman-temannya.

Sepeninggalnya Jovian, Zeline maju dan ikut melihat apa yang terjadi di lantai bawah. Tak lama setelah itu, Jovian muncul dan berjalan menghampiri Sunny.

"Dia siapa?" tanya Zeline.

"Pacarnya Iyan," jawab Guntur.

"Namanya siapa?" tanya Zeline lagi.

"Sunny," jawab Topan.

Oh, Sunny... batin Zeline.

.

"Well, well, well... Ternyata si tangguh ini punya cewek. Cantik lagi!" goda Markov yang tidak sengaja bertemu dengan Jovian dan Sunny.

"Mau apa lo? Gue nggak mau ribut disini yah," ujar Jovian datar.

"Kenapa? Takut lo? Hahahaha!!! Ternyata lo punya takut juga," ujarnya diselingi tawa.

"Diem lo!"

Markov maju satu langkah. "Tuh cewek udah lo nodain apa belum?" tanya Markov sedikit berbisik.

Dua detik kemudian, satu hantaman keras mendarat di pipi Markov. Membuatnya mundur beberapa langkah karena kaget.

"El, jangan diladenin! Ayo," pinta Sunny.

Markov tertawa kecil. "Dimana-mana lo selalu kuat yah, Yan. Oh, iya! Itu kan keturunan dari Mama lo yah, yang kuat wal--"

Bugh

"GUE BILANG DIEM, BANGSAT!"

Markov masih terkekeh sambil memegangi pipinya. Ia pun bangkit dibantu teman-temannya di belakang. "Emosian banget sih lo. Jangan dong, Yan. Ntar cepet tua," ujar Markov lalu terkekeh.

"Gue nggak punya waktu buat ngomong sama orang gila kayak lo!" ujarnya lalu hendak pergi. Tak lupa sambil menggenggam tangan Sunny erat.

Beberapa detik kemudian, Jovian langsung terhuyung ke depan karena punggungnya di tendang. Untung saja ia cepat melepaskan tangannya dari Sunny, agar Sunny tidak ikut jatuh.

"EL!"

Jovian langsung bangkit dan berbalik. "Kenapa main di belakang gue? Bukan elo yang takut, kan?" tanya Jovian sambil maju.

Jovian langsung mencengkeram kerah baju Markov. "Gue udah bilang, gue nggak mau ribut disini," ujarnya. "Kalo mau, lo panggil semua anak-anak lo. Di gedung tua deket perumahannya Zeline, Gronz versus Tariksa, berani?" tanya Jovian.

Markov mendorok tubuh Jovian. "Berani, lah! Gue tunggu," ujarnya.

Sebelum terjadi apa-apa lagi, Jovian langsung pergi bersama Sunny. Kedatangan SMA Gemilang disekolahnya benar-benar bukanlah hal yang bagus.

Mulai dari bertemu dengan Zeline, hampir berkelahi dengan Markov, sampai di tendang Markov. Untung saja Jovian masih bisa menahan amarahnya.

~oOo~

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang