34. Kambuh

787 35 0
                                    

|34. Kambuh|

"Hubungan yang awalnya berjalan dengan baik, bisa retak hanya karena persoalan kecil."

***

Sesampainya dirumah, Sunny langsung masuk ke kamarnya. Ditengah-tengah perasaan sedih dan kecewa, Sunny langsung merebahkan tubuhnya dikasur. Ia memejamkan matanya.

Apa hubungan wanita bernama Zeline itu dengan pacarnya? Apakah mereka sedekat itu? Entah, semuanya masih abu-abu bagi Sunny.

Sunny pun bangkit. Tiba-tiba, cairan merah keluar dari hidungnya. Sunny langsung menghadap ke atas agar darahnya tidak kemana-mana. Sunny mencari tisu di atas nakas. Namun, nyatanya sudah habis.

Ia pun berjalan perlahan keluar kamar. Dengan hati-hati, ia menuruni tangga sambil memegang pegangan tangga itu dengan erat. Bersamaan dengan itu, Bagas keluar dari kamarnya.

"Kakak?!" 

"Bagas, tolong bantuin Sunny," ujar Sunny.

Bagas mendekat. "Hidung kakak mimisan!" ujarnya.

"Iya, kakak butuh tisu," ujar Sunny lagi.

Bagas pun memegang tangan Sunny dan menuntunnya perlahan. Ia pun segera mengambil tisu untuk Sunny. Sunny langsung pergi ke kamar mandi dan mencuci tangan dan hidungnya yang dipenuhi darah.

Dibelakang, Bagas terlihat cemas melihat kakaknya mimisan. "Kakak nggak papa?" tanya Bagas.

"Nggak papa kok, cuma mimisan biasa. Makasih," ujar Sunny masih sambil menyeka hidungnya.

"Mending kakak istirahat aja," 

Sunny mengangguk dan tersenyum. "Iya, Bagas," ujar Sunny lalu kembali naik di kamarnya dengan satu kotak tisu.

Tak lama kemudian, ponsel Sunny berdering. Sunny melihat sebuah nomer tidak diketahui sedang menelponnya. Ia pun menggeser logo berwarna hijau itu dan menempelkan ponselnya di telinga.

"Selamat siang, Sunny," sapa seorang wanita.

"Selamat siang," balas Sunny.

"Sunny, ini Ibu Vigra," ujar wanita diseberang sana itu.

"Oh, Ibu Vigra. Ada apa, Bu?" tanya Sunny.

"Ibu mau kasih tau kamu. Kamu terpilih mewakili SMA Antariksa untuk cerdas cermat. Kamu tidak keberatan, kan?" tanya Vigra.

"Nggak kok, Bu. Kapan?" tanya Sunny.

"4 hari lagi. Mulai besok, kamu akan dapat pelajaran tambahan sepulang sekolah," jawab Vigra.

"Cuma Sunny aja, Bu? Bukannya cerdas cermat itu minimal 3 orang yah, Bu?" tanya Sunny lagi.

"Nggak, Sun. Iya, ada 3 orang. Kamu perwakilan dari kelas 10, Ranusta kelas 11 dan Andre kelas 12," jawab Vigra.

"Baik, Bu. Sunny ngerti," ujar Sunny.

"Terima kasih banyak yah, Sunny,"

"Sama-sama, Bu." ujar Sunny sebelum Vigra memutuskan panggilannya.

~oOo~

Pagi yang cerah membuat Sunny mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia sudah mulai berlatih bangun lebih cepat sebelum Thalia membangunkannya.

Sunny pun langsung melakukan segala aktivitasnya.

30 menit kemudian, ia sudah siap. Ia pun turun ke lantai bawah sambil memasang dasi. 

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang