52. Secarik Surat

684 32 8
                                    

|52. Secarik Surat|

"Semua akan indah tanpa harus direncanakan."

***

"Saya temennya Jovian, Om." ujar Sunny pelan.

Adinata membulatkan matanya. Tatapan yang sukar diartikan, namun pastinya ia terkejut dengan kata-kata Sunny.

"Jadi, apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Adinata.

Sunny menghela napas. "Maaf Sunny mungkin lancang, Om. Tapi, Sunny cuma mau meluruskan aja. Sunny udah nggak bisa liat Jovian tersiksa, Om," ujar Sunny. "Apa yang terjadi sebelum Mama Jovian meninggal, Om?" tanya Sunny.

Adinata memang sedikit emosi, tapi apa salahnya memberi tahu anak perempuan itu yang sebenarnya? Bisa saja hubungannya dengan Jovian bisa membaik.

"Mama Jovian punya penyakit. Awalnya, Om juga nggak tau. Dan, Om baru tau saat dia sudah hampir menghembuskan napas terakhirnya. Dan, Jovian kira Om yang bunuh Ibunya. Om mau menjelaskan, tapi sayangnya Jovian tidak mau mendengar," jelas Adinata.

Ingin mendengar lebih lanjut, Sunny masih diam.

"Jovian kabur dari rumah. Dia nggak mau balik lagi. Om pikir dia udah nggak mau ketemu Om lagi dan itu benar. Om nggak bisa paksa dia pulang, terakhir Om ajak dia tapi dia malah ngamuk," jelasnya lagi.

"Maaf bertanya seperti ini, tapi kenapa Om malah sibuk berduaan dengan wanita lain?" tanya Sunny.

Dia menghela napas. "Om kesepian. Istri saya ninggalin Om karena salah Om sendiri! Bahkan, Jovian juga udah muak ketemu sama saya. Saya tidak bisa melakukan apapun lagi," jawabnya.

Sunny bungkam, melihat Adinata yang mulai emosional, Sunny merasa pertanyaannya sudah cukup.

"Kalo gitu, Sunny akan kel-"

"Tolong bawa pulang Jovian, Nak..." lirihnya.

Sunny menatap sendu Adinata. "A-apa, Om?"

"Tolong bujuk Jovian untuk kembali ke sini. Bilang, papanya rindu..." jawab Adinata lalu pergi meninggalkan Sunny yang termenung.

Tanpa pikir panjang, Sunny mengetikkan beberapa kalimat untuk Jovian.

Jovian, bisa ketemu sekarang di cafe samping sekolah? Aku tunggu.

~oOo~

Jovian memarkirkan motor besarnya di parkiran 'Hot & Young Cafe' yang terletak di samping SMA Antariksa.

Setelah mendapat pesan dari Sunny, ia kaget bukan main. Ada apa gerangan wanita itu tiba-tiba ingin ketemuan?

Namun, Jovian juga gugup. Setelah beberapa minggu yang lalu, ia memutuskan untuk menjauh dari wanita itu. Walau sulit.

Ia berjalan menelusuri cafe itu. Ia pun berhenti tepat di samping wanita yang sedang menggunakan dress peach dengan rambut tergerai itu.

Masih sama cantiknya, tidak ada yang berubah.

"Ekhem,"

Sunny menoleh, kemudian tersenyum tipis melihat Jovian. "Duduk," pintanya.

Jovian pun menarik kursi di depan Sunny kemudian duduk.

"Apa kabar?" tanya Jovian.

"Baik, kamu?" jawab Sunny.

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang