|25. Mall|
"Sebuah pertemuan yang akan menjadi awal mula tumbuhnya rasa cinta."
***
"Perasaan lo ke gue gimana?" tanya Jovian.
Sunny masih diam. Tidak tahu ingin berkata apa, ia hanya meremas jemarinya yang sudah berkeringat. Jovian yang memperhatikan itu pun menghela napas.
"Sampe kapan lo mau diem?" tanyanya membuat Sunny mendongakkan kepala.
"S-Sunny ng-nggak tau ma-mau jawab apa," ujarnya terbata-bata.
"Ya udah, gue kasih pertanyaan paling simple deh. Lo suka sama gue? Jawabnya iya atau nggak aja," tanyanya.
Ya Tuhan! Itu lebih susah... batin Sunny rasanya sudah mau kabur dari tempat itu segera.
"Iya atau nggak?" tanya Jovian lagi.
"Em..."
"Kok em sih? Iya atau nggak, Sunny?"
Jovian menahan senyumnya saat melihat Sunny cemas dan bingung. Bahkan pelipis wanita itu mengalir keringat dan wajahnya putih pucat serta pipinya yang memerah.
"Sunny balik ke kelas yah, Jovian," ujarnya lalu berdiri.
Sebelum pergi, Jovian mencekal tangan Sunny. "Lo nggak bisa lari dari gue. Pulang sekolah bareng gue," ujarnya lalu melepaskan cekalan itu.
Sunny pun berjalan menuju kelasnya dengan perasaan yang bercampur aduk. Ia memejamkan matanya berkali-kali, mencubit lengannya untuk memastikan itu bukanlah mimpi, serta beberapa kali mendengus dan memegangi jantungnya yang berdetak sangat kencang.
.
Pulang sekolah, Sunny masih dikelas. Ia tidak mau bertemu dengan Jovian. Rasanya akan sangat canggung apabila mereka bersama. Apalagi, Sunny yang tidak bisa menyembunyikan kegugupannya dihadapan Jovian.
Setelah memastikan murid-murid sudah berkurang dan suasana sekolah yang sudah sepi. Sunny keluar kelas dengan hati-hati dan mengendap-endap. Ia berjalan dengan sedikit menunduk agar tidak ketahuan oleh Jovian.
Mendekati gerbang, Sunny melirik motor-motor besar yang masih terparkir dengan rapi. Sunny memejamkan mata saat melihat motor Jovian masih disana.
Aduh, Sunny!!!! rutuknya.
Sunny pun berjalan lebih cepat. Ia menunduk dan memperhatikan jalanan yang ia langkahi. TIba-tiba, ia menabrak seseorang. Sunny membuka matanya dan perlahan mendongakkan kepala.
Tentu saja itu Jovian.
Sunny tersenyum kikuk saat melihat raut wajah Jovian yang dingin.
"Mau kemana?" tanya Jovian.
"Ma-mau pulang," jawab Sunny tanpa melihat Jovian.
"Kan gue udah bilang, balik bareng gue," ujarnya.
"Ah, iya! Sunny lupa, Sunny ada acara keluarga. Jadi Sunny dijemput papa," celetuk Sunny.
"Masa sih?" tanya Jovian diangguki Sunny dengan cepat.
Jovian ikut mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya. Ia menyodorkannya kepada Sunny. Sunny melihat sebuah roomchat. Percakapan Jovian dengan Rendy, ayahnya.
Jovian : Om hari ini Sunny pulang bareng saya nggak papa?
Om Rendy : Nggak papa, kebetulan om ada meeting penting.
Jovian : Oke, om. Sunny aman kok bareng saya
Om Rendy : Iya om tau. Makasih, Jovian.
![](https://img.wattpad.com/cover/180047516-288-k2403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] AIEL'S JOURNEY
Teen Fiction[COMPLETED] PLAGIATOR MOHON MENJAUH!!! "Sunny bakal bikin Jovian Samuel Adinata jatuh cinta sama Sun!" celetuknya dengan percaya diri. Sunny, dari namanya saja bisa diartikan sebagai kegembiraan atau cerah. Suatu hari, Sunny mengikuti MOS 4 hari di...