62. Rooftop

712 35 1
                                    

|62. Rooftop|

"Cinta tidak memiliki arti, ia hanya memiliki kenangan yang sangat indah sehingga kita tidak akan sanggup melupakannya."

***

Satu setengah bulan berjalan begitu cepat dan normal. Tidak ada yang spesial. Hanya konflik-konflik kecil yang terjadi, namun tidak terlalu penting.

Dua hari lagi, ulang tahun Sunny.

Siang ini, entah kenapa, Dokter Vincent menyuruh semua untuk berkumpul di ruangannya. Tanpa Sunny.

"Ada apa, Dok?" tanya Rendy cemas.

Disana ada Rendy, Thalia, Bagas, Jovian, sahabat Sunny dan sahabat Jovian.

Oh iya, mereka juga sudah tahu bahwa Sunny memiliki penyakit leukimia sejak sebulan yang lalu. 

Dokter Vincent menghela napas, membuat semuanya merasa cemas bukan main.

"Subuh ini, saya akhirnya mendapat hasil tes tentang kesehatan Sunny. Dan, isinya..." ujarnya menggantung.

"Kenapa, Dok?! Keadaan Sunny memburuk?!" tanya Jovian, sangat cemas.

Bahkan, Thalia sudah menangis dari tadi. 

"Bukan memburuk lagi," ujar Dokter Vincent, masih membuat semuanya penasaran.

"Ah, Dokter mah jangan bercanda atuh!" ujar Topan gemas.

"Keadaan Sunny..." 

Semuanya terdiam, menunggu kelanjutan kalimat Dokter Vincent.

"Sunny..."

"Aduh, Dokter mah bagusnya jadi pelawak aja deh," ujar Guntur geram. "Eh, maaf-maaf, Dok. Silahkan dilanjutin," ujarnya cepat.

"Sunny..." ujarnya masing menggantung. "Bebas dari leukimianya..." sambungnya, dengan nada rendah dan tidak bersemangat.

Semuanya menghela napas. 2 detik kemudian mereka sem-

"APA??!! BEBAS?!" tanya mereka, berteriak.

"YA!" jawab Dokter Vincent membuat semuanya menghela napas lega.

Thalia dan Rendy langsung berpelukan, yang lainnya langsung senang bukan main.

"Kenapa saya suruh kalian untuk tidak mengajak Sunny, karena saya mau ini jadi hadiah ulang tahunnya," ujarnya sambil menyodorkan kertas berisi hasil tes itu.

"Terima kasih, Dok. Saya yakin Sunny pasti sangat senang," ujar Thalia.

Jovian langsung menghampiri Dokter Vincent lalu memeluknya. "Makasih, Dok. Makaaasiihh!" ujarnya senang, bahkan sampai hampir menggendong pria itu.

"Sunny benar-benar memiliki kemauan untuk sembuh yang sangat tinggi. Dan, semua itu berubah sejak bersama kamu, Yan. Dia lebih rajin kemoterapi dan cuci darah," ujar Dokter Vincent membuat Jovian dan yang lain merasa sangat senang.

"Sekali lagi terima kasih, Dok! Dokter yang terbaik!" ujar Rendy sambil bersalaman dengan Dokter Vincent.

"Mulai besok saya akan dipindah tugaskan di luar negeri, jadi kemungkinan kita tidak bisa bertemu lagi, kecuali kalian mengunjungi saya," ujar Dokter itu seraya terkekeh.

"Yah... Dokter nggak ke ultahnya Sunny dong?" tanya Pelangi.

Vincent menggeleng. "Malam ini saya akan berangkat ke London untuk menjadi Dokter disana. Untuk ulang tahun Sunny, saya tidak bisa ikut. Tapi, tolong kasih ini ke Sunny di hari ulang tahunnya," ujar Dokter Vincent sambil menyodorkan amplop kepada Thalia.

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang