35. Baikan

731 36 1
                                    

|35. Baikan|

"Semuanya sudah membaik. Namun, apakah itu akan bertahan lama?"

***

Sampai di depan gerbang rumah Sunny, Sunny pun turun dari motor besar itu.

"Makasih, Kak," ujar Sunny.

"Lo lagi ada masalah sama Jovian?" tanya Ranus.

Ya, Ranus-lah yang mengantar Sunny hingga sampai di rumahnya dengan selamat.

"Ng-nggak kok," jawab Sunny kaku. "Kakak nggak mau masuk?" tanya Sunny.

Ranus menggeleng. "Nggak usah," jawabnya. "Gue boleh minta tolong, nggak?" tanya Ranus diangguki Sunny.

"Apa, Kak?"

Ranus merogoh saku celananya dan memberi kertas kepada Sunny. Kertas itu telah di amplop dengan sempurna.

"Buat siapa?" tanya Sunny.

"Adek lo, Bagas. Dari Venus," jawab Ranus.

Sunny mengangguk paham. "Venus, iya Sunny inget," ujar Sunny.

"Ya udah, kalo gitu gue balik duluan," ujar Ranus.

"Iya, Kak. Makasih."

Motor besar milik Ranus pun hilang dalam sekejap mata. Sunny masuk ke rumahnya dan langsung mencari Bagas.

"Bagas," panggil Sunny.

"Iya, Kak?" sahut Bagas dari kamarnya.

Pintu kamar Bagas pun terbuka.

"Dapet surat nih," ujar Sunny.

"Buat Bagas?" tanyanya.

Sunny mengangguk seraya tersenyum. "Dari pujaan hati kamu," jawab Sunny lalu mencolek hidung Bagas.

Bagas mengambil surat itu dan membaca nama pengirimnya. "Dia kenapa sih nggak biarin Bagas hidup tenang?" tanya Bagas bergumam.

"Jadi dia selalu ganggu kamu?" tanya Sunny.

Bagas mengangguk cepat. "Setiap Bagas dateng, pasti langsung, 'Eh, Bagas! Selamat pagi! Kamu makin ganteng deh! Aku makin suka!' dan pokoknya dia tuh berisik banget, kak!" jawab Bagas mengadu kepada kakaknya.

Sunny tersenyum melihat ekspresi Bagas. "Itu artinya dia suka sama kamu," ujar Sunny.

Bagas bergidik ngeri. "Tapi, Bagas nggak akan suka sama dia."

~oOo~

Pertandingan cerdas cermat sudah ada di depan mata. Para peserta sudah siap dengan regu dan nomer masing-masing.

Ada 10 perwakilan sekolah. Namun, dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang pertama, terdapat 5 regu dan gelombang kedua juga 5 regu. Masing-masing regu terdiri atas 3 orang. Murid kelas 10, 11 dan 12 dan masing-masing sekolah.

"Selamat pagi, semuanya. Serta, salam sejahtera untuk kita semua," sapa Riska. "Pagi ini, kita masih diberi kesempatan oleh Tuhan yang maha esa, untuk berdiri disini bersama-sama. Untuk melaksanakan lomba cerdas cermat tingkat SMA," sambutnya diakhiri dengan tepukan tangan.

Seluruh murid SMA Antariksa diizinkan untuk menonton pertandingan tersebut. Walaupun lebih banyak yang memilih untuk bermain, bergosip, makan dan lainnya.

"Ibu yakin, kalian semua sudah mendengar peraturan-peraturan yang perlu kalian taati selama lomba berlangsung. Untuk babak pertama, pertanyaan per-regu," ujar Riska.

[✔️] AIEL'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang