"Dan, inilah sebuah akhir yang berakhir. Dimana semuanya tidak terduga. Padahal, sudah disusun dan direncanakan sebaik mungkin. Namun, kadang rencana tidak berjalan semulus itu."
-siapin diri kalian, hati kalian, dan tisu kalian:")
***
WAIT! SEBELUM BACA, ADA BAIKNYA KALIAN NYETEL LAGU SEDIH ATAU GALAU. ANYTHING, APA AJA, SELAMA ITU NADANYA SLOW.
Biar feelnya lebih dapet:")Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, mengontrol cahaya yang menusuk matanya.
Perlahan, ia menyapu pandangannya ke sekitar ruangan yang ia tempati itu. Ia tidak menemukan siapapun.
Beberapa detik kemudian, seseorang membuka pintu.
"SUNNY!" teriaknya.
Wanita itu adalah ibunya. Ia memeluk Sunny sambil menangis.
"A-ada apa, Ma?" tanya Sunny pelan.
Thalia menggeleng. "Nggak papa, sayang," jawabnya.
Sunny menatap keluar dari jendela. "Yang lain mana?" tanya Sunny.
"Lagi diluar kok," jawabnya,
Sunny tersenyum. "Aku kok dirumah sakit?" tanya Sunny sambil memandangi infus yang tertancap di punggung tangannya. "Bukannya aku udah sembuh?" tanya Sunny lagi.
"Iya, sayang... Kamu udah sembuh, kok," jawab Thalia.
Sunny menemukan teddy bear besar berwarna biru muda di sofa ruangannya itu. Ia seperti tidak asing dengan boneka itu, seperti pernah melihat barang itu sebelumnya.
"I-itu..."
Thalia mengikuti arah pandang putrinya. "Kamu nggak inget?" tanya Thalia.
Sunny berusaha mengingat dimana ia melihat boneka itu. Hingga, sebuah ingatan kembali terputar di pikirannya.
"Jovian," kata yang terucap dari bibir Sunny berhasil membuat Rendy berhenti melangkah ke dalam ruangan Sunny. Ia berhenti diambang pintu.
"Sunny inget, Ma. Jovian b-bawa Sunny ke pasar malam. D-dan, tiba-tiba S-sunny kena tem-tembakan," ujar Sunny terbata-bata.
Sunny memandangi baju yang ia kenakan. Seragam pasien yang sudah sangat familiar baginya.
Melirik ponselnya diatas nakas, Sunny langsung menyalakannya. Ia melihat tanggal yang tertera di layar kunci ponselnya itu. Sunny tak habis pikir.
6 hari yang lalu merupakan hari ulang tahunnya.
"6 hari...?"
Thalia menangguk. "6 hari kamu tidur terus, Sun. Mama kan kangen," ujar Thalia.
Hingga, pertanyaan Sunny yang membuat Thalia dan Rendy seperti tidak bisa bergerak. Membuat lidah mereka keluh dan detak jantung mereka yang menjadi kencang.
"Jovian mana, Ma, Pa?"
Thalia tidak menjawab, melainkan membuka laci lemari yang terletak disebelah banker Sunny. Mengeluarkan amplop putih itu dan menaruhnya didepan Sunny.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] AIEL'S JOURNEY
Genç Kurgu[COMPLETED] PLAGIATOR MOHON MENJAUH!!! "Sunny bakal bikin Jovian Samuel Adinata jatuh cinta sama Sun!" celetuknya dengan percaya diri. Sunny, dari namanya saja bisa diartikan sebagai kegembiraan atau cerah. Suatu hari, Sunny mengikuti MOS 4 hari di...