Peribahasa bahwa dunia itu tidak seluas daun kelor itu ada kemungkinan terjadi 'kan?
.
Rasanya tubuh Rara seperti habis diguyur air es saat melihat Dhanu yang kini ikut kaget di hadapannya dengan kaus putih dan celana denim hitam. Dhanu juga kelihatannya seperti kehabisan kata-kata ketika melihat Rara yang kini melongo kaget.
"Teh Rara!!"
Pun ketika Rara berhasil sadar dari keterkejutannya, mata perempuan itu kembali membulat saat melihat siapa yang memanggilnya. "Loh, Haikal?"
Akhirnya, Rara duduk di teras rumah bercat cokelat—yang ternyata adalah rumah Haikal, tetangga usilnya yang sering ke rumah untuk bertemu dengan sepupu Rara, Raihan—dengan posisi duduk di lantai setelah disuruh. Mungkin Rara terlalu kuper dari dulu, sehingga ia ia baru tahu kalau Tante Salma itu adalah Mamanya Haikal. Apa dia selama ini hidupnya di Mars, ya?
Sebenarnya di teras ada sofa kosong, tapi ia terlalu canggung lantaran di situ juga ada Dhanu yang duduk dengan posisi bersedekap. Terlihat seperti sandiwara majikan dan pembantu sih, namun Rara bersikukuh duduk di lantai lantaran ia masih kaget dan memilih untuk tidak berurusan dengan Dhanu.
Rara mau pulang, tapi tadi si pemilik rumah sudah menahannya untuk pergi.
"Teh, masuk dulu. Mamah katanya mau nitip makanan buat Ibu."
Jadilah ia terjebak dalam situasi seperti ini.
"Teh, kok duduk di bawah sih? Duduk aja di sofa, dingin tahu."
Lagi, Haikal mengagetkan Rara dan sukses membuat gadis itu langsung menoleh sambil terlonjak sebentar. Tampak Haikal tahu-tahu muncul sambil membawa nampan berisi teko bening berisi air sirup warna merah jambu, tiga gelas kosong, serta sebuah papan permainan lipat, lantas menaruh semuanya di atas meja kopi.
Dahi Rara tampak mengerut sebentar, lalu menggeleng pelan. "Nggak usah, di sini aja, Kal."
Haikal cuma manggut-manggut, lalu menoleh sebentar ke arah Dhanu sebelum fokus lagi pada Rara. "Teteh, kenalin ini Bang Dhanu, sepupu gue."
Sepupu.
Dhanu sepupunya Haikal.
Tetangganya punya hubungan ikatan keluarga dengan Dhanu.
Wah, dunia sepertinya sempit ya.
Atau, Rara yang selama ini hidupnya pindah planet?
"Bang Dhanu sekampus sama Teteh. Teh Rara suka ketemu nggak?" tanya Haikal membuyarkan lamunan Rara.
Jawab apa ya, batin Rara kebingungan sambil menelan ludahnya sebentar. "Eh,i―"
"―iya, suka ketemu. Kenapa? Pertanyaan lo aneh-aneh deh."
Rara melirik ke arah Dhanu yang baru saja menukas ucapannya. Akhirnya cowok itu angkat bicara juga, jadi Rara tidak perlu repot-repot menjawab pertanyaan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity: Undercover Fate
General Fiction[TAMAT - SUDAH TERBIT] Percaya kebetulan? Atau, lebih percaya semuanya sudah digariskan takdir? Tapi, kalau setiap pertemuan dan percakapan acak terjadi dalam sebuah kebetulan, bagaimana? Itu memang kebetulan atau takdir? "Tatapannya nusuk banget, k...