[13] Benang Kusut

9.2K 1.5K 17
                                    

Kali ini bukan karena sengaja mencari, tapi karena ujungnya muncul sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini bukan karena sengaja mencari, tapi karena ujungnya muncul sendiri. Jadi jangan salahkan siapapun.

.

"Lo ngapain ke sini hari ini?"

"Gabut di rumah."

"Udah kelar revisi emang?"

"Udah dong, tinggal ngeprint!"

"Tumben amat, biasanya ngerjain pakai SKS. Ada apaan nih? Naksir cowok ya lo?"

"Yeuh, otak lo kalau tentang gue apa-apa naksir cowok mulu! Urusin aja tuh lo, mau maju sempro juga!"

Wildan hanya memutar bola matanya malas saat Rara tiba-tiba muncul di depannya, tepat ketika cowok itu sedang sibuk mengerjakan draft laporan terakhirnya sebelum maju seminar proposal. Tadi sih memang dari awal Wildan sudah dihubungi Rara untuk menanyakan di mana, ternyata cewek itu memang benar-benar menghampirinya ke kantin dan menjadikannya teman gabutnya. Padahal tadi Wildan sengaja menyebut semua teman sekelas mereka pada Rara agar cewek itu nggak merecokinya.

"Lo nggak hubungin Hana?"

"Hana sibuk sama pacarnya, entar gue jadi nyamuk."

"Sama Mia?"

"Mia lagi liburan di Magelang, enak banget dia."

"Nggak bareng Sarah?"

"Sarah lagi sibuk ngerjain, nanti gue minder ah lihat dia."

"Ya, gue juga lagi ngerjain."

"Ya, lo 'kan lagi ngapa-ngapain juga nggak ngaruh di gue, Win."

"Dih, malesin."

Lagipula kerjaan Rara di depannya sekarang cuma fokus dengan ponselnya sambil mendengarkan musik, makan camilan, beberapa kali mengubah posisi duduk tak bisa diam seperti cacing kepanasan. Biarkan sajalah Rara sibuk gabut sendiri, Wildan mau fokus.

Halah, tapi akhirnya Wildan kesal juga karena buyar.

"Ra, mau apa lo?"

Rara melirik ke arah Wildan yang hendak beranjak dari bangkunya. "Mau jajan lo?" tanyanya balik.

"Iya, buruan bilang mau apa. Mumpung baik nih gue beliin."

"Oke, basreng bumbunya banyakin sama air putih."

Sudah diduga Wildan sih kalau Rara banyak mau.

Meski Wildan membatin begitu dalam hati, nyatanya ia tetap berangkat setelah meminta Rara untuk menjaga barangnya, pergi ke beberapa kios jajanan untuk membeli pesanan Rara dan jajanannya, lalu kembali lagi sambil menenteng dua kantung plastik bening.

"Oi, Wildan!"

Wildan menoleh dan tak kaget saat melihat Jeff sedang duduk juga di bangku kantin, namun kali ini cowok itu tak sendiri. Ia bersama seseorang yang dirasa Wildan kenal, tapi tidak akrab.

Serendipity: Undercover FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang