[48] Dua Langkah

6.4K 1.1K 133
                                    

Jangan terlalu sering mengira-ngira, karena realita lebih dari sekadar satu-dua langkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan terlalu sering mengira-ngira, karena realita lebih dari sekadar satu-dua langkah.

.

Sepertinya Rara pernah mendapati notifikasi WhatsApp dari Naresh dalam satu waktu dulu. Isinya berupa sebuah nomor kontak seseorang yang menurut Rara asing, kemudian ada pesan baru Naresh di balon teks kedua.

Mas Naresh:

Kontak: Dhanu +62-812-01xx-xxx

Nih nomor dhanu mana tau butuh.

Begitu isinya.

Awalnya Rara mengabaikannya, tapi sekarang Rara mengerti apa yang terjadi pada nomor ponselnya. Perkara nomornya bisa dimiliki oleh Dhanurendra bukanlah hal yang tidak mungkin.

"Di dalam sini ada apa?"

"Apa lagi selain kado? Kamu ngarep ada undian mobil?"

"Yah, kalau ada, masukin aja sih mana tahu saya hoki."

"Kok ngelunjak?"

Sekarang, di dalam mobil dengan Dhanu yang fokus melintasi jalan tol sambil membalas ucapan Rara, membuat gadis itu manyun sambil bersungut-sungut. Tangannya masih setia memegang bingkisan dari lelaki itu sembari menggumam, "Biar nggak numpang di mobil orang kayak gini,"

Meski begitu, Dhanu dapat mendengarnya di sela menyetir. "Gaya banget, emang bisa nyetir?"

Rara langsung membalasnya menggebu-gebu. "Bisalah!"

"Pernah latihan?" tanya Dhanu sangsi.

"Pernah."

"Di mana?"

"Mimpi."

Tepat Rara bilang begitu, seketika Dhanu menoleh lengkap dengan tatapan mendelik menyebalkan. Membuat gadis itu otomatis menggerutu lagi. "Nggak usah lihatin saya! Itu jalanan tol banyak mobil!"

"Ya, emang banyak mobil kalau di jalan tol. Ini 'kan bukan kuburan. Lagian sensi amat. Kamu lagi PMS?"

"Kok bawa-bawa PMS sih?!"

Dhanu terkekeh. "Wajar kali, itu 'kan rahasia umum cewek-cewek. Gimana sih?"

Rara memilih pura-pura tak mendengar dan memiringkan tubuhnya ke arah jendela seraya merapatkan tubuhnya. Ucapan Dhanu memang benar, itu bukan lagi hal tabu tentang perempuan. Hanya Rara saja yang kelewat sensitif dengan situasi ini. Sebenarnya bukan hanya itu saja alasan gadis itu menjadi lebih rentan perasaannya. Suasana di dalam mobil sejak awal melaju sudah membuatnya tak nyaman, belum lagi bayangan Dhanu yang selalu amat di luar dugaan untuk beberapa waktu belakangan.

Wajah Rara bahkan memanas lagi saat mengingat bagaimana tepukan pelan Dhanu saat mendekapnya amat menenangkan. Sukses membuatnya makin gugup dan suasana di dalam mobil begitu sesak.

Serendipity: Undercover FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang