[21] Sisi Baru: Toda(te)y

8K 1.3K 103
                                    

Sesuatu yang baru selalu menarik, bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuatu yang baru selalu menarik, bukan?

.

"The Little Prince! Akhirnyaa!"

Rara berseru heboh ketika manik matanya menemukan sebuah buku bersampul biru saat jemari sedang asyik menelusuri tiap judul buku, lalu ia menoleh sekilas ke arah Dhanu yang juga sibuk mencari buku. Saat ini mereka sedang berada di sebuah toko buku bekas yang terkenal di Jakarta—tepat sesuai ajakan Dhanu tadi. Melihat situasi sekarang, cewek itu jadi sedikit berharap kalau Dhanu bisa memberikan waktu lebih lama agar ia bisa membaca buku yang lain.

Perlahan Rara mengambil buku yang ia maksud disela-sela buku bekas lainnya, lalu memandanginya lamat-lamat kala ia berhasil mendapatkannya. Buku itu memiliki sampul dengan gambar seorang anak kecil yang sedang berdiri di sebuah planet atau bukit—entahlah—dilengkapi dengan bulan dan bintang serta langit yang biru, memang lebih mirip seperti buku cerita anak-anak. Namun Rara tahu, buku ini bukan buku sembarangan.

Ah, memang paling menyenangkan ketika kita bertemu dengan sesuatu hal yang kita sukai.

"Lihat sampulnya aja rasanya mau beli bukunya," gumam Rara.

"Ya udah, beli aja."

Segera Rara menoleh dan mendapati Dhanu sudah berdiri di belakangnya. "Kebiasaan banget ngagetin sih!" gerungnya.

Dhanu hanya menatapnya datar. "Baru pertama kali ke toko buku bekas, ya? Makanya senang banget ketemu buku klasik."

"Bulan lalu di Bogor juga ada toko buku begini tapi nggak ada buku yang saya cari, jangan nge-judge sembarangan dong," balas Rara dongkol. "Mas suka ke sini sendiri?"

"Iya, kalau nggak kepepet. Biasanya kalau nggak sama teman, ya sama mantan."

"Oh, ternyata saya Cuma pelarian toh."

Seketika Dhanu melirik Rara heran. "Kamu emang mau berharap apa saya ngajak gini?"

Kemudian Rara menatap Dhanu santai. "Oh, ya jelas seporsi kwetiau goreng atau martabak cokelat kacang keju."

"Ngerampok ya?"

"Katanya saya cuma pelarian? Minta upah dong udah nemenin Mas ke sini."

"Upahnya yang bagusan dikit kek, masa mintanya yang bikin nambah lemak di perut―"

"―kalo Mas lanjutin ngomongin lemak, mending kita berantem sekalian."

Lalu berakhir dengan Dhanu yang segera menutup mulutnya tepat setelah Rara menggeplak punggung cowok itu dengan buku tebal di dekatnya. Setelah itu, mereka beranjak untuk mengantri menuju kasir saat dirasa sudah cukup berburu buku yang dibutuhkan dan juga diinginkan.

Dhanu mengamati buku-buku yang dipegang Rara, lalu berkomentar, "Rata-rata buku klasik sama sejarah. Kamu suka jenis literasi kayak gini ya?"

Rara menoleh sebentar lalu memandangi buku-bukunya. "Iya, saya paling suka buku kayak gini, tentang sejarah dunia apa aja, Romawi kuno, Mitologi, cerita fiksi Historical, macam-macam deh."

Serendipity: Undercover FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang