[31] Sama Resah (1)

6.9K 1.1K 71
                                    

Kadang ekspresi yang berkata, "Aku tak baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kadang ekspresi yang berkata, "Aku tak baik-baik saja." Tak bisa terlihat hanya dalam sekejap mata.

.

"Kalau cuma diam, berarti cuma bikin sesak diri sendiri ya?"

"Ya."

"Kamu pernah begini?"

"Ya, tiap saat."

"Sesering itu?"

"Ya, sampai muak sama diri sendiri."

Diiringi deru mesin bus yang terus berjalan dan rintik hujan yang tak terlalu deras, Dhanu dan Rara duduk saling berdampingan di kursi empat baris dari depan. Mari lupakan adegan pelukan yang begitu memalukan di mata Rara, karena tidak ada yang bisa ia lakukan selain itu. Namun di mata Dhanu setidaknya satu pelukan sedikit meringankan beban yang ada dalam benaknya.

Dhanu terdiam kala mendengar penuturan terakhir milik Rara, lalu menoleh dan mendapati Rara yang ikut diam diiringi pandangannya yang mulai kosong. Cowok itu jadi mendadak ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh cewek di sebelahnya ini. Sejatinya Dhanu bukan tipe yang mudah penasaran, namun untuk saat ini—terkhusus pada Nararya—rasanya lelaki itu jadi ingin memahami apa yang sebenarnya dirisaukan gadis itu.

Sedetik kemudian, Rara langsung menoleh ke arah Dhanu diikuti airmuka khasnya—mengembus napas pelan, sudut bibir yang ditarik sedikit, dan tatapan ramah yang menyemangati. "Kalau kamu, kamu pasti kuat. Jangan raguin diri sendiri."

"Kamu seyakin itu?" tanya Dhanu.

"Iya lah," ujar Rara tanpa ragu.

"Kenapa?"

"Karena kamu adalah Dhanurendra Akasha, bukan yang lain."

Segera Dhanu mengerutkan keningnya agak bingung, menuntut penjelasan lebih rinci lagi.

Bersamaan dengan tangan yang bersedekap, Rara berkata lagi, "Kamu lebih ngerti tentang kehidupan perkuliahan ini daripada saya, pengalaman kamu udah banyak, kamu berkelana dan bisa nyoba hal baru yang bikin kamu jago dengan banyak hal. Kenapa harus setakut itu?"

"Kalau itu 'kan beda," sanggah Dhanu.

"Apa yang beda? Pengalaman tetap pengalaman, kehidupan kuliah bikin belajar buat kamu lebih dewasa, apa yang kita alami di perkuliahan tanpa sadar itu simulasi buat kita ngehadapin dunia yang lebih luas dan keras. Apalagi kamu senang tantangan meski kadang kamu ngerasa nggak suka, pasti banyak keputusan yang udah kamu lalui itu dipikirin dengan matang. Ketakutan dalam diri pasti ada, tapi tanpa sadar juga kamu pemberani kok. Kamu tetap maju, bertekad dengan keputusan kamu, dan bertindak sesuai apa yang kamu putuskan. Kamu nggak sadar, ya?"

Sekarang Dhanu jadi terdiam, bersamaan itu bus mulai memelankan kecepatannya saat tiba di halte tujuan Rara. Membuat gadis itu kontan bersiap-siap dengan tasnya, Dhanu melirik sekilas pada Rara dan mengenyit heran saat tahu Rara tidak ada persiapan membuka payung.

Serendipity: Undercover FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang