[12] Kuriositas: Benang Kusut

10.2K 1.5K 31
                                    

Mau sekusut apapun benangnya, kalau kepalang penasaran harus ikuti alurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau sekusut apapun benangnya, kalau kepalang penasaran harus ikuti alurnya.

.

Kemarin setelah pertemuan dan acara makan siang bersama antara Rara dengan Jani dan Dhanu, mereka memutuskan pulang bersama juga. Sebenarnya Rara sudah menolak mentah-mentah dengan alasan logis pada tawaran awal Jani karena merasa tidak enak—Jani sudah mentraktir makan siangnya tadi, tidak mungkin Rara makin merepotkan cewek itu—tapi akhirnya terpaksa mengiyakan ajakan Jani lantaran Dhanu tiba-tiba angkat bicara.

"Ya udah lah, bareng aja. Makin sore bus arah Bogor makin jarang, apalagi ini hari Minggu," ucap Dhanu saat itu.

"Kamu tahu rumahnya?" tanya Jani pada Dhanu.

Dhanu mengangguk sebentar sambil merogoh saku untuk mengambil kunci mobil. "Rumahnya dekat rumah Tante Salma."

Seketika Jani berseru senang. "Loh? Bagus dong! Ayo, Ra!"

Jadilah Rara hanya diam menerima kenyataan lantaran sudah mati kutu.

Lalu, sesuai janji yang disepakati oleh Dhanu dan Rara, mereka akan bertemu di perpustakaan pusat kampus jam 10. Namun karena Rara tahu diri—jelas ia yang butuh bantuan—akhirnya ia memutuskan datang tiga puluh menit lebih awal. Pun saat itu perpustakaan masih sepi, jadi ia manfaatkan saja untuk membaca buku-buku yang tidak ada hubungannya dengan skripsinya. Tapi sayangnya, otak Rara sedang terfokus pada hal lain.

Kalau dipikir-pikir, Rara jadi penasaran dengan kisah kehidupan seorang Dhanurendra Akasha berdasarkan potongan cerita yang sempat tercurahkan padanya.

Rara memang tidak mengenal Dhanu dengan baik—apanya yang baik jika semuanya terjadi secara tiba-tiba dan Rara tidak pernah punya pikiran untuk mengingat semuanya—, tapi gadis itu jadi ingin memahami pelan-pelan. Sebenarnya Rara tidak punya hak untuk itu dan ia juga tidak ada niatan untuk ikut campur, ia hanya ingin mencoba menjadi penyimak sisa-sisa ingatan lama mengenai cowok itu.

Berdasarkan apa yang diketahui Rara, dapat disimpulkan bahwa Dhanu punya dua kakak, satu laki-laki dan satu perempuan.

Ah iya, kakak laki-laki Dhanu kalau tidak salah bernama Guinandra temannya Naresh itu 'kan? Pantas saja Rara merasa sedikit tidak asing dengan wajahnya, ternyata mirip dengan Dhanu. Rara jadi terkejut sendiri dengan isinya pikirannya.

Lalu, kakak perempuan Dhanu jelas Kak Jani. Gadis cantik, ramah, baik, dan—oh, ya ampun. Mata Rara tampak membelalak kala teringat sesuatu. Sepertinya Dhanu pernah bercerita singkat tentang kisah cintanya; kisah cinta untuk mantan kekasih dan kisah cinta untuk kakak perempuannya. Jangan-jangan yang dimaksud itu Kak Jani?!

Sebentar, rasanya otak Rara belum apa-apa seperti sudah mengepulkan asap panas.

Buru-buru Rara menggeleng cepat sambil menaruh lagi buku yang sejak tadi dipegangnya. Duh, niat penasarannya sepertinya harus ia redam dulu deh. Ia tak bisa memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu ia risaukan.

Serendipity: Undercover FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang