Mirae dan juga anak-anaknya langsung segera masuk ke dalam mobil setelah menyelesaikan promosi lagu untuk hari ini.
Mirae memakai seatbelt nya lalu kemudian mulai mengeluarkan mobil yang dikendarainya dari parkiran.
"Noona, aku lapar." Renjun menoleh ke arah Mirae dengan wajah memelas nya yang tampak menyedihkan itu.
"Laparmu tidak ada urusannya denganku." Ucap Mirae tanpa melirik ke arah Renjun sembari mengendarai mobilnya keluar dari areal gedung.
"Astaga noona, kau-"
"Bisa tidak panggil aku dengan namaku saja?" Mirae memotong perkataan Renjun barusan.
"Tidak mau, terserah mulutku dong."
Mirae menghela napasnya sembari menggelengkan kepala ditengah-tengah fokusnya menyetir. Sudah, biarkan sajalah, pikirnya. Aku cantik, aku waras, aku mengalah.
Mirae melirik sekilas ke arah cermin yang ada di mobil. Melihat anak-anak itu hanya duduk diam dengan tenang.
Akhirnya Mirae kembali fokus menatap jalan di depan.Mirae memberhentikan mobilnya tepat di depan sebuah restoran yang jaraknya tidak terlalu jauh sebelum mereka tiba di dorm.
Renjun yang pertama menyadari menatap Mirae bingung, "Ngapain kesini?"
Mirae membuka seatbelt nya, "Kau bilang tadi lapar."
"Kenapa tidak ke cafe agensi?" Sahut Jaemin di belakang, "Biasanya juga kesana.
"Jangan banyak tanya, kalau lapar turun kalau tidak ya kelaparan." Mirae membuka pintu mobil kemudian menoleh lagi ke belakang, "Disini sepi, tidak usah pedulikan penggemar kalian itu." Ucap Mirae lalu melanjutkan langkahnya dan berjalan menjauh.
Mereka semua serentak mengangguk dan ikut turun dari mobil secara bergantian. Mengikuti Mirae yang sudah masuk ke dalam sana.
Mirae langsung masuk ke dalam sana. Seperti yang dia bilang, memang sepi, tidak ada orang bahkan.
Ntahlah, tempat ini berada di tengah-tengah kota tapi malah sepi seperti ini.
"Mirae? Kamu disini?"
Mirae menoleh ke arah seseorang yamg baru saja menghampirinya, "Lho? Ah reum?"
"Aku kerja paruh waktu di sini." Kata Ah Reum menjawab pertanyaan yang ada di kepala Mirae sebelum dia mengeluarkan pertanyaan itu.
Mirae mengangguk paham dengan perkataan Ah Reum. "Aku membawa anak-anak ku." Ucap Mirae sambil melirik ke belakang di mana yang dimaksudnya baru saja masuk ke dalam.
"Wah, betulan sepi." Suara Chenle terdengar. Matanya sambil mengedar kemana-mana.
Mirae balik ke arah Ah Reum lagi sambil memajukan wajahnya mendekat ke arah telinga Ah Reum, "Berterima kasihlah padaku karena membawa Jeno." Ucapnya kemudian menarik kembali wajahnya.
Ah Reum merasakan wajahnya memanas. Ia menatap Mirae sebal. Sementara yang ditatap hanya tersenyum jahil kemudian pergi menyusul member yang sudah duduk di salah satu meja.
Mirae duduk bersama mereka yang mulai meributkan sesuatu ntah apa itu, Mirae tidak mengetahuinya.
Tidak lama Ah Reum berdiri di depan mereka, dan memberikan buku menu di atas meja mereka.
"Sepi sekali di sini, apa kau mendapat gaji juga?" Tanya Mirae pada Ah Reum.
"Jika tidak, aku sudah berhenti sejak lama." Jawab Ah Reum, "Jarang ada pelanggan, jadi kerjaan tidak banyak dan kami digaji lumayan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanfictionMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔