"Manager Nam,"
Manager Nam yang tengah memegang kamera merekam aktivitas member pada hari kedua filming MV hari ini itu langsung menoleh dengan alis yang terangkat begitu melihat Mirae yang berjalan mendekat.
Membenarkan letak kacamata dan menyodorkan tangannya ke arah Manager Nam, "Berikan kameranya," ucap gadis itu, "Pamanku memanggilmu ke agensi, biar aku saja yang melakukan ini."
"Ah, begitu." Manager Nam mengangguk paham dan langsung memberikan kamera di tangannya kepada Mirae. "Kutinggal, ya." ucapnya sembari menepuk sekilas bahu Mirae dan melangkah melewatinya, segera meninggalkan gedung yang menjadi tempat filming MV tersebut. Mirae bahkan memiringkan kepala menatap heran. Bisa ada orang secepat itu?
Sedetik kemudian mengidikkan bahu tidak peduli dan beralih mengangkat kamera di tangannya. Mengarahkan kamera itu kepada para member yang sedang mengambil scene bersama di sebuah tempat yang disediakan yang dikelilingi oleh bunga-bunga.
Wah, ternyata inilah pekerjaan lain manager yang baru pertama kali dia lakukan. Merekam proses pembuatan MV yang akan di upload di channel youtube nantinya. Taktik yang bagus untuk mendapat tambahan? Haha, mungkin pemikiran Mirae saja yang selalu seperti itu.
Selesai itu, Mirae mematikan sementara kamera di tangannya. Membiarkan para member berganti pakaian tanpa sorotan kamera. Mana mungkin juga kan segalanya harus direkam. Para penggemar menang banyak dong. Mirae melirik jam yang melingkar pada pergelangan tangannya sembari membenarkan letak kacamata. Pukul dua siang. Ntah kapan pekerjaan anak-anak itu akan berakhir.
"Kalian bisa istirahat sebentar sebelum pengambilan scene selanjutnya." Mirae dapat mendengar ucapan sang director yang dibalas dengan ucapan 'terima kasih' oleh para member.
Mirae berjalan mendekat menghampiri mereka, membenarkan letak kacamata dan mengeluarkan kalimat yang jarang keluar dari mulutnya sebagai penanggung jawab, "Kalian butuh sesuatu?"
"Noona," Mirae menoleh ke arah Haechan yang ternyata berada di belakangnya sebelum akhirnya lelaki itu kembali melanjutkan dengan wajah imut yang dibuat-buatnya sembari merentangkan kedua tangan, "Aku butuh pelukan."
Semua member lantas terdiam memandang Haechan dengan tatapan aneh. Mirae tersenyum kecil dan hendak melangkah maju ke arah Haechan, namun langkahnya terhenti tatkala Jaemin duluan maju lebih dulu dan langsung menarik lengan Haechan, "Kau belum makan siang," ucapnya menarik Haechan membawa lelaki itu pergi darisana, menyisakan Renjun, Jisung, Chenle, dan Jeno yang tengah menahan tawa mereka.
Mirae hanya menggeleng pelan dengan tingkah laku Haechan yang seperti itu, ia kembali berbalik, menatap satu-satu para member di hadapannya sampai pandangannya memaku pada Jisung. Membenarkan kacamata dan menyunggingkan senyum sebelum berucap, "Park Jisung, mau kupeluk juga?"
Jisung mengerjap, menatap datar dan menggeleng cepat sedetik kemudian, "Aiish, noona jangan seperti itu. Menyeramkan."
Mirae, Chenle, Renjun, dan Jeno sontak tertawa melihat ekspresi Jisung yang menurut mereka lucu. Anak itu bahkan langsung berlari pergi meninggalkan teman-temannya yang masih tertawa. Mirae mencoba menghentikan tawanya, menatap Chenle, Renjun dan Jeno bergantian dengan alis yang terangkat, masih dengan senyum tadi menatap ketiganya.
"Tidak, noona. Terima kasih." Chenle menyengir lebar dan langsung menarik Renjun pergi dari sana.
Mirae membenarkan letak kacamata menatap punggung keduanya yang perlahan menjauh menyusul Jaemin, Haechan dan Jisung di sisi lain ruangan tersebut. Kembali membenarkan letak kacamatanya, kini pandangan gadis itu hanya tertuju kepada Jeno, ia menghela sedetik kemudian, "Kalau aku memelukmu, aku bisa bermusuhan dengan Areum nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
Fiksi PenggemarMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔