Setelah beberapa hari menjalani serangkaian kegiatan comeback —rapat, latihan berhari-hari, pemotretan, rekaman, sampai pembuatan music video, ke-enam pemuda itu dan bertujuh bersama manager mereka, Choi Mirae, akhirnya bisa menikmati waktu santai untuk beberapa saat sampai album mereka dirilis sekitar dua hari lagi. Sebelum nanti sibuk dengan masa promosi, wawancara, acara variety dan hal lainnya. Tidak santai juga sih, ada beberapa agenda hari ini.
Menyantap makan siang di ruang tengah dorm bersama, Mirae meletakkan sumpitnya dan menatap ke-enam member yang tengah sibuk dengan makanan mereka secara bergantian, meraih soda di atas meja dan meneguknya sebelum akhirnya mengeluarkan suara di tengah-tengah keheningan, "Kalian benar-benar bekerja keras, ya." ucapnya sembari mengulas senyum tipis. Membenarkan letak kacamata dan melanjutkan kembali aktivitas makannya.
Gadis itu lumayan kagum dengan mereka ber-enam yang memiliki usia lebih mudah darinya dan sangat bekerja keras dalam pekerjaan mereka, melakukan yang terbaik untuk menghibur semua orang. Benar-benar luar biasa sepertinya.
"Mirae, kau tidak lelah ya mengikuti jadwal kami terus?" Jaemin akhirnya bersuara setelah menelan makanan di dalam mulutnya.
"Kalian lelah, ya?" Mirae kembali menatap ke-enam lelaki itu satu persatu, membenarkan letak kacamata sebelum akhirnya menjawab, "Kalau begitu aku ikut lelah juga deh."
"Heol," Dengan mulut sedikit terbuka Jisung mendongak menatap tak percaya, "Darimana mana manager hyung menemukan orang seperti ini."
Member lain ikut terkekeh mendengar apa yang dikatakan Jisung barusan. Mirae kembali membenarkan letak kacamatanya dan kembali menatap, "Pamanku sudah kembali, aku harus mengakhiri tugasku 'kan?"
Mereka ber-enam menghentikan aktivitas makannya, meletakkan makanan masing-masing di atas meja dan diam saling menatap. Hanya dengan satu kalimat yang keluar dari mulut Mirae barusan, sepertinya mereka sudah bisa memahami kemana arah semua ini.
Chenle menghela pelan dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa di belakangnya, "Ah, noona lebih baik dari manager hyung."
"Biarkan saja dia pergi."
Mereka bertujuh sontak menolehkan kepala ke arah sumber suara, Yuta dan Mark tiba-tiba masuk berdua melangkahkan kaki mendekat dan langsung duduk tanpa aba-aba, Yuta memilih duduk di bawah bersama Mirae dan Renjun dan anak tinggi itu, Mark, malah menghimpit Jisung di sudut sofa membuat anak satu itu mengeluh kesal, "Aah, Hyung. Minggir!"
"Kalian tau password tempat ini?" Mirae menatap Mark dan Yuta bergantian sembari menaikkan alis dan membenarkan letak kacamatanya.
"Kau pikir kami ini siapa?" Mark membenarkan posisi duduk, sedikit menjauh dari Jisung dan menghela sebelum akhirnya melanjutkan, "Kami itu satu grup, sayang."
"Oh." Gadis itu hanya membalas singkat, meraih kaleng soda di atas meja dan meneguknya sebelum meletakkan kembali kaleng soda itu dan menoleh menatap Yuta di sampingnya. Wah, dari samping saja wajah Yuta sudah memancarkan aura ketampanan, ya. Cocok saja sih dengan kakaknya.
Sadar diperhatikan, lelaki itu akhirnya menoleh menatap adik kekasihnya itu dengan alis yang terangkat, "Apa?"
"Kenapa malah kau yang bertanya? Harusnya kan aku yang bertanya kau ngapain kesini?"
"Noona," Renjun menghela lantas Mirae langsung menoleh ke arahnya dan lelaki itu kembali melanjutkan, "Cukup dengan Taeyong hyung kami mendengarmu bertengkar."
"Lho memangnya kami tidak boleh kesini?" Mark melontarkan protes sembari melepas kacamata yang ia kenakan dan menatap Mirae, "Kami 'kan juga satu grup, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanfictionMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔