"Mirae, kau percaya padaku 'kan?"
"Mirae, kau tidak berpikir macam-macam 'kan?"
"Choi Mirae, aku yakin otakmu bersih. Iya 'kan?"
Mirae menghela, Ah Reum benar-benar tidak bisa diam. Lantas menoleh dan berucap pelan kepada gadis itu, "Iya, Areum, iya. Kalau kau begitu terus aku malah curiga." Sebelum akhirnya mendorong pintu ruangannya dan mengisyaratkan Ah Reum untuk ikut masuk ke dalam.
Setelah menjemput Kim Ah Reum dan Jeno dari dorm, Mirae membawa serta gadis itu untuk ikut dengannya ke kantor agensi. Membawa gadis itu ke ruangan manager tengah member lain sedang melakukan siaran live di ruang latihan mereka. Sepertinya itu adalah kebiasaan mereka untuk menyapa para penggemar kalau mendekati comeback seperti ini.
Mirae langsung mendudukkan dirinya pada kursi di balik meja kerja, sementara Ah Reum memilih untuk duduk di atas sofa. Menyenderkan diri dan menoleh kepada Mirae yang tengah merapikan beberapa berkas di atas meja dan berlanjut membuka laptop yang ada di atas sana, menautkan alis sebelum memutuskan untuk bertanya, "Kau mau ngapain?"
"Ada sedikit yang mau diselesaikan." Mirae menoleh ke arah Ah Reum sekilas, membenarkan letak kacamatanya dan kembali beralih kepada layar yang berada tepat di hadapannya sebelum kembali berucap, "Anak-anak itu sepertinya akan berurusan dengan staff ibumu."
"Kau ketemu ibuku?"
"Manager Nam yang mengurus tadi," jawab Mirae dengan mata yang fokus ke arah layar laptop tanpa menoleh kembali.
Mengembalikan fokus pada hal yang harus diselesaikannya, sesekali menghela pelan ketika dirasa isi kepala benar-benar suntuk. Ini benar-benar berbeda ketika ia menghabiskan waktu di kamar selama berjam-jam hanya untuk belajar matematika. Sesekali juga ia melirik ke arah Ah Reum yang tengah fokus pada ponsel di sofa. Bukannya mengantar anak itu pulang, malah membawanya kesini.
"Kim Areum," Ah Reum menjawab panggilan Mirae hanya dengan gumaman ,namun masih dapat terdengar oleh gadis berkacamata itu kemudian melanjutkan, "Restaurant tempatmu bekerja itu, milik ibumu?"
"Bukan."
"Kau betulan bekerja disana?" Mirae menatap dengan kedua alis yang terangkat.
"Iya, untuk mengisi waktu liburanku." Gadis kucir satu itu mengangguk menanggapi kemudian mengangkat ponsel di tangannya, memperlihatkan kepada Mirae, "Dan untuk membeli ini. Kau tau 'kan ibuku menyita ponsel dan komputerku. Tapi komputerku sudah dia kembalikan."
Mirae terkekeh sembari menyandarkan dirinya dan menyilangkan kedua tangan di depan dada. Dia ingat sewaktu baru-baru datang ke Seoul, Ah Reum bercerita kalau ibunya menyita ponsel dan komputer miliknya karena ketahuan bermain game sampai pagi. Alhasil, gadis itu terkadang meminjam ponsel Mirae untuk bermain game.
Tak lama perhatian kedua gadis itu sontak teralihkan kepada suara pintu ruangan yang terbuka.
"Loh? Mujigae nih?" Renjun berhenti tepat beberapa jarak di depan sofa sambil menunjuk Ah Reum dengan telunjuknya dan kedua alis yang terangkat, mencoba memastikan. "Mirae noona menculikmu, ya?"
Ah Reum mengulas senyum tipis sembari mengangguk pelan menanggapi Renjun yang berdiri beberapa langkah dari tempatnya duduk. Jeno yang tidak lagi heran kenapa Ah Reum ada di sini langsung bergerak masuk dan duduk di samping gadis itu sembari menyandarkan tubuhnya. Ah Reum menoleh ke samping, kentara sekali kok kalau Jeno sedang lelah.
"Hai, mujigae noona!" Jisung yang baru masuk langsung menyapa Mirae begitu saja dan duduk pada sofa lain dalam ruangan tersebut.
Mirae yang awalnya mengerutkan alis kini menggeleng pelan melihat seperti apa mereka menyapa Kim Ah Reum dengan ID game, bukan dengan nama asli milik gadis itu. Membenarkan letak kacamata lantas menatap para member bergantian, "Sudah selesai? Kembali ke dorm sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanficMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔