"Eh, Mirae, mau kemana?"
Mirae menoleh kepada manager Nam yang memanggilnya barusan, "Aku harus pergi sekarang, urus mereka dulu, ya," katanya sambil membenarkan letak kacamata kemudian berbalik pergi dan menghilang dari pandangan mereka semua.
Jaemin tiba-tiba datang menghampiri manager Nam yang masih menatap bingung, "Dia mau kemana, hyung?"
"Ada urusan katanya," jawab manager Nam, "Kita ke kantor agensi setelah ini."
Mendengar perkataan manager Nam membuat Jaemin menautkan kedua alisnya, "Lho? Kita langsung ke agensi?"
Manager Nam mengangguk, "Barang kalian biar dibawa manager Yoo ke dorm nanti."
Mirae lebih dulu keluar dari areal bandara dengan menggunakan taksi. Taksi yang dinaikinya membawanya menyusuri jalan.
Mirae mengeluarkan ponselnya dari tas selempang yang digunakannya. Menggerakkan jarinya di atas layar sebelum akhirnya menempelkan ponsel itu ke telinga kanannya.
"Halo, Kim Areum? Kau dimana?"
"..."
"Oke, aku ke sana," ucap Mirae kemudian memutus sambungan telfonnya sedetik kemudian.
Dia memberitahu sesuatu kepada supir taksi tersebut. Supir taksi itu mengangguk lalu memutar setir yang digenggamnya menyusuri ramainya jalan dengan kendaraan. Mirae menatap jalan melalui kaca sembari mengetuk-ngetukkan kakinya dan menggigit bibir bawahnya.
Tidak lama taksi tersebut berhenti di depan sebuah halte bus di pinggir jalan. Mirae segera memberikan beberapa lembar uang kepada supir taksi tersebut sebelum akhirnya turun dari sana.
"Kim Ah Reum," ucap Mirae begitu turun dari taksi dan menghampiri Kim Ah Reum yang sontak langsung berdiri begitu melihat Mirae datang.
"Kenapa?" tanya Ah Reum cemas menyadari wajah dan ekspresi Mirae yang tidak biasa. Cemas. Ah Reum bisa membaca Mirae tengah cemas dan khawatir. Tapi kenapa?
Mirae menggigit bagian bawah bibirnya, "Mereka di sini."
Ah Reum menautkan kedua alisnya heran, "Siapa?"
"Orang tua ku."
***
"Tenanglah, kenapa kau cepat sekali panik?" Ah Reum memberikan sebotol air mineral kepada Mirae.
Dia membawa gadis itu untuk duduk di depan minimarket yang kebetulan berada di dekat halte tadi.
Ah Reum duduk di hadapan Mirae yang tengah meneguk airnya. Menunggu hingga Mirae tenang dengan sendirinya. Ah Reum paham, kalau Mirae memang mudah sekali panik bahkan untuk hal kecil. Apalagi dengan hal seperti ini?
"Dimana kau melihat mereka?" tanya Ah Reum setelah Mirae meletakkan botol air mineralnya di hadapan mereka bertiga.
"Barusan di bandara."
"Mereka kesini untuk mencarimu?" Ah Reum menaikkan kedua alisnya bertanya kembali pada Mirae serta pertanyaan untuk dirinya sendiri.
Mirae mengidikkan bahunya, "Ntah untuk mencariku ataupun untuk pekerjaan. Bagaimana kalo aku ketemu mereka?"
"Kalau ketemu, apa kau pikir mereka mengenalmu? Ellen saja tidak ada rasa curiga sama sekali. Padahal tidak banyak yang diubah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanfictionMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔