Mirae langsung masuk ke dalam mobil sehabis merampok kunci mobil manager Nam setelah rapat mereka tadi.
Gadis itu langsung memasang seatbelt nya dan memutar kunci.
"Noona!"
Mirae lantas terlonjak kaget hampir mengumpat,gadis itu menoleh ke belakang masih dengan ekspresi terkejutnya, Jisung dan Chenle sudah ada di belakangnya. Kedua anak itu menyengir seusai sukses membuat Choi Mirae terkejut karenanya.
"Kalian ngapain?" Mirae menaikkan kedua alisnya.
"Tadi noona bilang ke manager Nam kan mau jalan-jalan, jadi kami harus ikut," jawab Jisung.
Chenle mengangguk menyetujui, "Memang noona doang yang butuh jalan-jalan?"
Mendengar jawaban kedua anak itu membuat Mirae menganga tak percaya kemudian mendengus kesal, "Aku mau pulang, bukan jalan-jalan."
"Yasudah, kami ikut ke apartmen noona," sambung Jisung lagi.
"Yah, bosan ah!" Chenle ikut menyahut, "Kita jalan-jalan saja, noona. Bantu kami untuk rekaman konten ChenJi kali ini."
Mirae berdecak, padahal dia mau mengerjakan sesuatu. Dua anak ini mengganggunya saja, astaga.
Oke, Choi Mirae sepertinya memang harus bersabar karena sudah mengenal semua orang ini.
Pada akhirnya Mirae memilih untuk pasrah menginjak pedal gas, mengendarai mobil milik Manager Nam dengan Chenle dan Jisung di belakangnya yang saling kompak dan tersenyum penuh kemenangan.
Mirae bisa melihat itu melalui kaca, ia mendengus kesal. Kedua anak itu memang sengaja rupanya.
Mereka berdua berhenti di tempat parkir sebuah restaurant. Tempat yang sudah tidak asing, terakhir kali Mirae memang mengajak mereka ke sini beberapa hari yang lalu.
Tadi sebenarnya mau ketemu Kim Ah Reum, tapi Mirae lupa kalau gadis itu tidak ikut pulang ke Seoul dengannya dan Jeno, malah minta turun di jalan, pasti masih di Incheon.
Tapi, ya sudahlah, sudah terlanjur di sini. Lagipula Mirae lapar, dia memang belum memakan apapun sejak pulang dari Jakarta. Apa ini sebuah rekor?
Gadis itu kemudian membuka seatbelt nya, "Ayo turun," katanya pada Chenle dan Jisung.
"Sebentar," Chenle menyergah membuat Mirae dan juga Jisung seketika menghentikan langkah mereka untuk turun dari mobil milik manager Nam itu.
Chenle menatap Jisung dan Mirae secara bergantian, "Mau bikin konten apa kita disini?"
Mirae terdiam sejenak kemudian menghela napas menatap Chenle, anak ini masih saja memikirkan konten. Mereka adalah idol dengan youtuber sebagai pekerjaan sampingan.
Bukan pekerjaan sampingan sih. Pekerjaan dikala gabut lebih tepatnya. Apa mereka menerima uang untuk itu?
Sepertinya Chenle akan menolak juga jika diberi. Kan uangnya sudah terlanjur banyak.
"Konten asmr," jawab Mirae asal dan hendak turun dari sana.
"Jangan!" Lagi-lagi Chenle menyergah membuat Mirae berdecak kesal karena gagal turun dari mobil. Ayolah Zhong Chenle, aku lapar. Chenle melanjutkan perkataannya, "Kalau pakai asmr nanti Jeno hyung marah karena ChenJi mengambil lapaknya."
"Hey, kau pikir Jeno hyung seperti itu?" Jisung terkekeh mendengar apa yang dikatakan Chenle barusan, "Lagipula punya Jeno hyung itu jsmr, bukan asmr," kata Jisung lagi mengeluarkan pendapatnya, padahal itu hal yang sama, hanya namanya yang dipelesetkan oleh Jeno.
Chenle menatap Jisung dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Beginilah kalau punya maknae yang kelewat pintar.
Mirae yang mulai jengah menghela napas panjang dan menatap kedua anak itu bergantian, "Kalian belum makan kan? Pasti lapar kan? Ayo masuk, dan pesan makanan yang banyak, pasang kamera bikin konten mukbang," kata Mirae cepat kemudian langsung dengan segera membuka pintu mobil dan keluar dari sana. Akhirnya, udara bebas.
Chenle dan Jisung saling menatap seusai mendengar apa yang dikatakan Manager Choi mereka itu sebelum akhirnya sepersekon kemudian keduanya saling kompak dengan semangatnya, "Let's get it!"
***
Mirae, Chenle, dan Jisung sudah duduk di sebuah meja yang dipenuhi oleh makanan. Ntah makanan apa saja yang sudah disediakan di atas meja itu akibat ulah Chenle dan Jisung.
Mirae menatap semua makanan itu, "Kalian yakin habiskan?"
"Yakinlah." Keduanya mengangguk mantap. Walaupun kecil, sepertinya mereka perut karet.
"Kalian mau bayar semua?" Gadis itu beralih menatap Chenle dan Jisung di hadapannya.
"Biar aku yang bayar," balas Chenle, "Dompetku nggak ketinggalan lagi kok."
"Oke," Mirae mengangguk paham, "Tapi masalahnya, kalian seharusnya nggak makan sebanyak ini, kata pamanku makanan kalian harus dijaga."
Sedetik kemudian Chenle dan Jisung menghela napas bersamaan. Benar juga apa kata Mirae. Bukannya mereka selalu diwanti-wanti untuk menjaga berat badan?
Tapi siapa peduli? Chenle menatap Mirae dengan tatapan berharap, "Noona, bantu kami, ya?"
"Kan noona yang menyuruh kami buat pesan banyak makanan." Jisung menyahut.
Chenle mengangguk menyetujui. Padahal, Mirae bahkan tidak ingat apa yang dikatakan pada mereka berdua, saking randomnya dia memberi ide pada kedua anak itu untuk konten ChenJi nya. "Noona juga yang ngasih ide konten mukbang, jadi noona yang urus izin ya, kami harus mengupload ini semua soalnya."
"Sebagai manager yang baik ─"
"Aku harus membantu para member menyiapkan konten yang baik pula," kata Mirae memotong perkataan Jisung sebelum akhirnya menghela napas pasrah, "Iya iya, terserah kalian, biar aku yang urus."
"Yes!" mendengar perkataan Mirae langsung membuat Chenle dan juga Jisung berseru girang seperti anak kecil.
Kedua anak itu langsung memasang kamera di atas meja dan melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Membuat konten ChenJi kali ini dengan konten mukbang, ide dari manager Choi mereka.
Mirae memperhatikan betapa antusiasnya kedua anak itu memulai konten tatkala kamera sudah menyala, membuat Mirae tersenyum tipis melihat keduanya.
Gadis itu menarik napasnya, walaupun menyebalkan, melihat anak-anak ini bersemangat, malah ada rasa hangat tersendiri dalam diri Mirae.
Apa ini, Mirae bahkan baru hampir sebulan jadi manager mereka. Bagaimana dengan pamannya yang sudah bertahun-tahun.
Ohya, ngomong-ngomong soal pamannya, apa dia akan terus-terusan bekerja dan bertahan hidup di posisi pamannya?
Bagaimanapun juga pamannya harus kembali bekerja, dan dia juga harus mulai mencari hidupnya sendiri bukan?
Mirae kembali menghela napasnya, sembari meraih sumpit untuk makanan yang sudah menunggu di hadapannya.
"Is that you?"
Gadis itu sontak meletakkan kembali sumpitnya dan memilih menoleh ke arah sumber suara di belakangnya sembari membenarkan letak kacamatanya.
Sepersekon kemudian ia membulatkan matanya, tubuhnya seakan tak berasa seketika.
"Rachel?"
.
.
.
tbcHai,
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanfictionMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔