"Bagaimana bisa ponsel di tinggal di toilet?" ucap Jaemin tak percaya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya menatap Mirae yang sudah bernafas lega menemukan ponselnya kembali.
Tepatnya di toilet gedung MBC. Ada-ada saja memang, untungnya ponsel itu masih tetap berada di tempatnya dan tidak berpindah ke tangan dan tas orang lain.
"Tentu saja bisa," balas Mirae, "Kalau lupa," lanjutnya.
"Cantik-cantik pelupa," sindir Jaemin kemudian berjalan mendahului Mirae, "Ayo, kami ada latihan bukan?"
Oh iya, Mirae bahkan melupakan jadwal yang satu itu.
Lantas dia buru-buru menyusul Jaemin keluar dari gedung MBC. Ketika ia hendak menyamakan langkahnya dengan Jaemin, Jaemin menoleh padanya dan berkata, "Sebaiknya jangan terlalu dekat jalannya."
Mirae mengernyit bingung menatap Jaemin yang kemudian berjalan cepat mendahuluinya keluar duluan dari gedung ini.
Memangnya kenapa?,
Setelah punggung Jaemin hilang dari pandangannya, Mirae lantas langsung melanjutkan langkahnya keluar gedung MBC dan langsung menuju ke areal parkir.
Begitu sampai, Mirae langsung masuk begitu saja ke dalam mobil dan memasang seatbelt nya lalu menatap ke arah Jaemin yang sudah memperhatikannya dari tadi.
"Memangnya kenapa sih?" tanya Mirae, "Nggak suka, ya, bareng sama aku?"
Jaemin menggeleng, "Kamu nggak ingat, ya? papparazi dimana-mana, mana bisa aku diliat jalan sama cewek, bisa-bisa wajah kita terpampang di portal utama Naver nanti."
"Lho? Aku 'kan cuman managermu?"
Jaemin menghela nafasnya kemudian menjawab lagi, "Kamu pikir mereka percaya? Manager masih muda yang sangat tampak seperti semuranku, dengan wajah cantik seperti itu?"
"Susahnya jadi cantik." Mirae menghela nafas kemudian menginjak pedal gas dan mulai memutar setirnya.
Jaemin diam menghadap ke arah jalan di depan namun bingung, harusnya 'kan yang susah jadi idol? , Jaemin kemudian hanya menggeleng kecil, yah sudahlah, terserah Choi Mirae.
Jaemin meraba-raba saku celananya, berniat mencari ponselnya. Namun tidak juga dia temukan.
Anak itu baru ingat kalau dia tidak sempat membawa ponsel karena Mirae tadi langsung menyeretnya begitu saja.
"Mirae,"
"Hm?" sahut Mirae tanpa menoleh ke arah Jaemin.
"Minjam ponselmu, dong."
Mirae menautkan alisnya, masih dengan fokus ke jalanan, "Untuk apa?"
"Main game."
"Kenapa tidak pakai ponselmu saja?"
"Ponselku di dorm."
Tanpa komentar lagi, Mirae langsung melirik ke sampingnya, mengisyaratkan Jaemin dia bisa mengambil ponselnya itu.
Jaemin meraih ponsel Mirae sambil tersenyum senang menampilkan gigi nya itu.
Jaemin berniat hendak menginstal terlebih dahulu game yang akan dimainkannya. Dia yakin pasti gadis ini tidak punya game apapun di ponselnya.
Tapi dugaan Jaemin salah ketika membuka layar ponsel Mirae, dia malah menemukan game yang sering dimainkan bersama teman-temannya di dorm ataupun ruang latihan.
Jaemin menoleh ke arah Mirae, "Kamu suka main game ini juga ya?"
"Game apa? Aku tidak suka game online."
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanfictionMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔