Mirae dan yang lain langsung masuk kembali ke dalam mobil begitu menyelesaikan agenda mereka yang pertama ini. Setelah ini, mereka akan langsung ke tempat latihan lagi.
Renjun terus memperhatikan Mirae yang tengah menyetir di sampingnya lalu kemudian berganti menatap Jeno yang memalingkan pandangannya ke luar jendela. Mirae masih hutang penjelasan dengan Renjun.
Jaemin yang duduk tepat di belakang Renjun juga tak henti-hentinya menatap ke arah Mirae dengan tatapan penasarannya. Ah, benar-benar membuat penasaran.
Jaemin menghela napasnya. Bayangan wanita yang tadi tidak sengaja bertemu dengan dia di tempat siaran radio itu kembali terputar dalam otaknya.
Beberapa saat mereka menunggu siarannya dimulai sembari menunggu Mirae dan Renjun yang ntah jadi lamban sekali, Jaemin keluar dari ruangan siaran itu.
Belok ke arah kiri dari pintu tersebut, melalui beberapa staff, dan ada juga beberapa artis yang memiliki jadwal di gedung ini hari ini. Jaemin menyapa ramah mereka semua sampai matanya menemukan sebuah tanda menunjukkan toilet pria di sana. Langsung saja Jaemin masuk ke dalamnya.
Jaemin berpapasan dengan seorang lelaki yang baru keluar dari salah satu bilik toilet. Mereka saling menatap sampai sedetik kemudian menyadari. Lelaki itu tersenyum lebar, "Hey, Na Jaemin."
"Oh?" Jaemin membungkuk sekilas, "Hai, Hyung disini?"
Lelaki itu mengangguk, "Promosi comeback D&E"
"Semangat, hyung!" Jaemin tersenyum lebar sembari mengembangkan senyumnya kepada lelaki di hadapannya —Lee Donghae. Sunbae yang masih satu agensi dengan dia.
Donghae tersenyum melihat tingkah lucu Jaemin. "Kau sendiri ngapain?"
"Aku sama anak-anak Dream. Mengisi siaran radio."
"Semangat." Donghae balik memberikan semangat pada juniornya itu, "Leeteuk hyung yang disana. Jangan terlalu usil sama dia. Sudah tua. Kasian."
Jaemin menahan tawanya mendengar perkataan Donghae barusan, "Oke, makasih, hyung."
Donghae mengangguk dan menepuk bahu Jaemin sekilas dan meninggalkan lelaki itu di dalam sana.
Setelah Donghae pergi, Jaemin mendekati wastafel untuk mencuci tangannya. Dia hanya bosan di ruang siaran, tapi malah toilet sasarannya.
Begitu Jaemin tidak sengaja menoleh, ia mendapati seorang wanita masuk ke dalam toilet tersebut. Membuat dia panik sendiri di buatnya.
"Hey, maaf, ini toilet pria," kata Jaemin.
Tidak memperdulikan ucapan Jaemin, wanita itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling sebelum akhirnya memakukan pandangannya ke Jaemin.
Wanita dengan rambut panjang dan topi yang menutupi kepalanya itu melangkah mendekat dan menyenderkan tubuhnya pada tembok di dekat Na Jaemin sembari menyilangkan tangannya.
Jaemin mengerjap beberapa kali. Dia sudah tau pasti dia ini sassaengfan. Wah, pengalaman pertama buat seorang Na Jaemin.
"Mau apa?" wajah Jaemin berubah datar dan suaranya yang dingin.
Wanita itu malah tertawa kecil mendengarnya, "Wah, Nana sudah dewasa."
Jaemin menautkan alisnya mencoba melihat dengan jelas mata yang berada di bawah topi tersebut. Tampak familiar. Rasanya Jaemin pernah lihat. Tapi kenapa tidak bisa diingat.
"Oke, aku tidak macam-macam." Wanita itu kembali berbicara, "Jujur, kau menyukai managermu yang baru itu ya? Siapa namanya? Choi Mirae?"
Jaemin diam. Sialan. Dalam hati ia mengumpat. Ini cewek siapa sih?
Wanita itu kembali terkekeh, "Kita pernah ketemu, Na Jaemin. Jangan bingung begitu."
Jaemin hanya diam sembari mengumpat dan bertanya dalam hati sampai wanita di hadapannya itu melanjutkan kembali perkataannya.
"Aku tidak yakin kau masih menyukainya setelah tau siapa dia."
Jaemin menautkan kedua alisnya heran, "Apa maksudmu?"
"Tanya saja kenapa dia meninggalkan semua yang dia dapatkan di Amsterdam dan ke Seoul cuman menjadi manager kalian." Wanita itu berucap sekilas kemudian langsung berbalik pergi meninggalkan tempat itu tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.
Membuat Jaemin heran setengah mati.
Mirae memarkirkan mobilnya di areal parkir gedung agensi. Mereka semua langsung turun dari sana setelah mengenakan masker dan topinya masing-masing.
Mirae berjalan di belakang mereka untuk masuk ke dalam gedung tersebut.
Jaemin menyeiramakan langkah kakinya dengan langkah kaki Mirae. Dia ingin memberitahukan hal tadi kepada Mirae. Hal seperti itu kan memang harus dilaporkan kepada manager.
Tapi setelah dipikir, Jaemin mengurungkan niatnya itu. Ini tidak kelewat batas juga, memberitahunya hanya akan menimbulkan masalah dan membuat repot orang-orang. Hal itu juga tidak akan menjawab penasaran Jaemin.
Ntah kenapa perkataan wanita tidak penting itu malah membuat Jaemin penasaran. Tapi, ia tetap percaya pada Mirae tanpa menghilanglan usahanya untuk tau sih.
Masalahnya, wajah Mirae langsung berubah tidak enak ketika cuman ditanya tentang alasan dia ke Seoul. Sudah dua kali Jaemin menanyakannya. Dan tadi itu yang ketiga.
Begitu masuk ke dalam gedung, melewati beberapa staff dan beberala artis yang lewat dan mereka sapa, Chenle berbalik ke arah Mirae, "Noona, kita ke cafetaria dulu ya?"
Mirae mengangguk mengiyakan. Lantas membuatnya mengikuti mereka sampai ke cafetaria. Masih dengan Jaemin yang berjalan di sampingnya.
Mirae membenarkan letak kacamatanya kemudian menoleh ke arah Jaemin, menghentikan langkahnya yang lantas membuat Jaemin ikut berhenti.
"Setelah ini langsung ke ruang latihan dengan mereka, ya."
Jaemin mengangkat kedua alisnya, "Kau mau kemana?"
"Mau kesana duluan," jawab Mirae.
Jaemin mengangguk paham. Membuat Mirae tersenyum kecil dan berbalik pergi meninggalkan Jaemin di sana.
Gadis itu menyusuri gedung, menggunakan lift, melangkahkan kaki di sepanjang koridor hingga sampai di ruang latihan yang di maksud.
Mirae berdiri di depan pintu ruangan tersebut. Menarik gagangnya dan membuka secara perlahan. Mengedarkan pandangan kepada orang-orang yang kini menatap kehadirannya.
"Yuta mana?" tanya Mirae pada mereka.
"Tuh." Mark menyahut sambil menunjuk Yuta yang tengah duduk di sofa dengan ponselnya.
Mirae mengalihkan pandangannya ke Yuta, "Aku mau bicara, Nakamoto Yuta!"
"Haruskah berteriak?" Yuta berdecak dan berdiri dari duduknya melangkah mendekat ke arah Mirae.
Mirae menarik Yuta keluar dari ruang latihan tersebut dan kemudian menjauh beberapa langkah dari sana.
"Kau tau Ellen di rumah sakit?" Mirae langsung melontarkan pertanyaannya tidak memberikan kesempatan kepada Yuta yang hendak protes.
Lantas Yuta menautkan alisnya heran, "Dia cuman bilang lagi libur."
"Kau tau dia kecelakaan?"
Yuta mengerjap beberapa kali mendengar perkataan Mirae, "Dia kecelakaan!?"
"Kau tau dia menabrak Kim Ah Reum?"
"Mirae." Yuta menyergah, "Yang jelas, jangan begitu!"
"Kau tau kenapa dia tidak memberitahumu? Padahal setiap hal kecil selalu dia mengabarkannya padamu?"
.
.
.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanfictionMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔