"Hyung kenal dengan Mirae?" Jaemin menatap Yuta penasaran.
Yuta hanya mengidikkan bahunya lalu berkumpul dengan yang lain, "Seperti yang kalian lihat."
"Kok bisa kenal?"
Yuta diam, bagaimana dia bisa kenal Mirae? Tentu saja karena Choi Mirae yang mereka kenal sebagai manager mereka itu adalah adiknya Choi Ellen, kekasih Yuta.
Tapi tidak mungkin Yuta membertitahu seperti itu. Teman-temannya tidak ada yang tahu kalau Yuta memiliki kekasih.
Dia 'kan calon adik iparku, Yuta menjawabnya hanya dalam hati.
"Yuta hyung, jawab dong!" Lamunan Yuta buyar karena desakan Jaemin.
Yuta menghela napasnya, "Memangnya kau harus tau, aku menemukan anak itu di mana?"
"Ya, harus!"
Member lain hanya diam menjadi penonton yang baik sembari memperhatikan Yuta dan Jaemin
"Kenapa harus?"
"Ya, karena harus."
Yuta merotasikan bola matanya malas, "Kami teman lama. Kami ketemu waktu dia tinggal untuk beberapa lama di Osaka."
Jaemin hanya mengangguk. Ntah kenapa kurang puas dengan jawaban Yuta barusan.
"Heyyoo~~"
Mereka semua lantas menoleh ke arah pintu yang terbuka. Menampilkan Lucas dengan kerusuhannya. Tidak sendiri, dengan teman-teman segrupnya yang memang sudah biasa dengan Liarnya si Lucas itu.
Member lain juga tidak kaget, karena mereka memang sudah tahu kalau anak-anak itu akan tiba di Korea dan langsung menuju gedung agensi tepatnya studio dance mereka.
Mark menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak ada cerita tenang kalau ada Lucas di dalamnya."
"Yang rapat hanya manager kita, tapi kenapa semuanya ngumpul?" Renjun menatap satu persatu hyungnya itu.
Yang lain serempak mengidikkan bahu. Dance serempak, perihal mengangkat bahu saja harus serempak.
Renjun menghela napasnya kemudian berdiri, beranjak pindah tempat tepat di samping Winwin.
Sontak Winwin pun menoleh ke arah Renjun yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri itu, "Ada yang rindu nih."
Renjun sama sekali tidak mengindahkan perkataan Winwin dan malah menyodorkan telapak tangannya ke depan hyungnya yang satu itu.
"Apa?" Winwin menatap heran Renjun dan telapak tangannya.
Renjun menaikkan kedua alisnya, "Uang?" ucapnya tanpa beban, "Minggu lalu hyung bilang kalau kalah main denganku mau belikan kami makanan 'kan?"
Mendengar perkataan Renjun barusan membuat Winwin mengelus tengkuknya, "Jangan bilang di depan mereka dong!" bisiknya kepada Renjun,
"Asikk, makan gratis!!!" seru Doyoung kegirangan. Diikuti dengan Jisung, dan juga Mark.
Uangku, batin Winwin meratapi nasibnya yang harus diperas karena ingatan Renjun terlalu tajam kalau masalah beginian.
"Mana hyung? Biar aku pergi sekarang." desak Renjun masih tidak lelahnya menyodorkan telapak tangan di hadapan Winwin
"Anu, kartu kreditku ketinggalan di rumah."
Renjun merotasikan matanya malas, "Aku minta uang, bukan kartu kredit. Aku yakin hyung bawa beberapa lembar 'kan?"
"Aish." Winwin menghela napasnya pasrah kemudian merogoh saku celananya untuk mengambil dompet.
"Hey, kalian semua! Ikut aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanfictionMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔