"Hai, Rachel Choi?"
Mirae otomatis langsung berdiri dan mundur dua langkah dengan matanya yang membulat sempurna tatkala menyadari siapa yang tengah berada di hadapannya sekarang, "Elisa?"
Gadis itu kemudian berdiri sembari membenarkan rambutnya dan tersenyum miring menatap Mirae sebelum akhirnya pandangannya itu teralihkan pada lelaki berkacamata di belakang Mirae, "Hai, Jeno," ucapnya sembari tersenyum.
"Cewek sinting." Renjun bergumam sembari menatap tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya sekarang ini. Wanita yang sama yang Renjun temui di bandara dan mengatakan kalau dia sudah berhenti dan menetap di negara itu. Tak lain hanya sebuah kebohongan dari seseorang yang tidak pernah menyesali dan meninggalkan hal buruk yang dia lakukan.
"Lee Jeno, lihat." Elisa melirik ke arah Jeno dan menatap Renjun secara bergantian, "Bagaimana bisa temanmu ini mengataiku sinting?"
Jeno hanya diam menatap gadis di hadapan Mirae itu tanpa arti. Dia tidak paham apa yang terjadi dan sepertinya otaknya masih memproses apa yang ada di depan matanya sekarang ini.
Mirae membenarkan letak kacamatanya. Dia ingin berbicara tapi masih tidak mengerti dengan situasi yang terjadi. Elisa kembali menatap Mirae, Renjun dan Jeno secara bergantian, "Padahal aku cuman mengirim pesan kepada Mark lho."
"Kalian kok bisa disini ─"
Pandangan mereka semua seketika teralihkan kepada pintu balkon. Disana, Kim Ah Reum baru saja datang dan berdiri menatap mereka semua bergantian dengan wajah keheranan. "Mirae?" Dia menautkan kedua alisnya kemudian menatap Jeno yang berada persis di hadapannya, "Ngapain?"
"Kau darimana?" tanya Jeno langsung kepada Ah Reum dengan raut wajah terkejutnya.
"Dari rumah kakakku ─loh?" Ah Reum membulatkan mata sempurna tatkala matanya bertemu dengan gadis di hadapan Mirae yang tengah menatap dengan senyum miring, "M-min Eli?"
"Wah, masih ingat aku, ya?" Elisa benar-benar banyak bicara saat ini, "Bagaimana keadaanmu sekarang, nona?"
"Apa maksudmu sekarang?" Mirae akhirnya bersuara membuat gadis di hadapannya kembali menatap dia dengan kedua alis yang naik ke atas.
Elisa menyilangkan kedua lengannya, "Elisa Amanda, kemudian Min Eli," ucapnya dengan pandangan yang mengedar, "Dengan nama apa lagi kau mengenalku?"
Mirae membenarkan letak kacamatanya menatap heran dari sana. Tidak mengerti apa yang dimaksudkan gadis aneh di hadapannya.
"Ada apa, Jeno?" Samar-samar terdengar suara Ah Reum yang berbisik kepada Jeno. Jeno menoleh menatapnya, mengisyaratkan kalau dia juga tidak tau apa-apa disini.
Elisa tertawa kecil memperhatikan Jeno dan Kim Ah Reum yang berada di belakang tepat di depan pintu balkon. Sebelum sesaat kemudian menatap Mirae kembali, "Hey, kau tidak menyadari wajahku mirip siapa, nona Choi?"
"Min Eli, apa kau mau berurusan dengan kepolisian lagi?" Renjun tiba-tiba menyela.
"Ada urusan apa aku dengan polisi?" Ia menatap Renjun dan Mirae bergantian, "Bukankah seharusnya seseorang yang lain?"
Mirae menghela napasnya kemudian menatap gadis di hadapannya itu dari balik kacamatanya, "Jadi kau itu punya urusan denganku atau dengan Jeno dan Ah Reum?"
"Aku tidak ada urusan dengan Jeno. Tapi gadis di hadapannya itu." Ia menunjuk Ah Reum dengan sudut matanya, "Dan setelah bertemu denganmu, aku menambah urusan dengan seorang Choi Mirae ─ah, Rachel Choi maksudnya."
Mirae diam menatap gadis itu tanpa arti kemudian menoleh ke arah belakang. Menatap ketiga orang di belakangnya sebelum akhirnya kembali menatap Elisa, "Ayo, bicara di tempat lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanfictionMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔