54-Manager Choi

6.7K 853 41
                                    

Mirae menoleh ke belakang, begitu para member memasuki mobil tatkala ia tiba pukul delapan pagi, menaikkan alis dan berucap bertanya, "Jeno mana?"

Jaemin, Jisung dan Chenle saling menatap diam, Renjun yang duduk di sebelah Mirae ikut menoleh ke belakang.

"Apa dia belum keluar dari kamar daritadi?" Chenle menyeletuk, "Atau dia pergi duluan dengan Haechan hyung tadi."

"Kalian tinggal bersama, bagaimana bisa tidak tahu dia masih di kamar atau tidak?"

"Aku bahkan tidak ada melihatnya," sahut Renjun.

Mirae mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Hendak menghubungi Jeno karena mereka harus pergi sekarang sebelum akhirnya perhatian mereka teralihkan kepada Na Jaemin yang tiba-tiba membuka suara.

"Jeno sudah di kantor agensi. Kita kesana."

Mirae terdiam sejenak, mencerna perkataan Jaemin dan mengangguk paham. Langsung saja dia menyimpan kembali ponselnya dan memutar mobil itu keluar dari areal dorm mereka.

Jaemin ikut menyimpan ponselnya kembali tanpa menjawab pesan dari Jeno. Tidak perlu dibalas sepertinya. Ia menghela napas dan melemparkan pandangan ke arah pohon-pohon di pinggir jalan. Kepalanya memutar kejadian tadi malam, lagi-lagi ia menghela napas ketika mengingat kalau Mirae menganggap perkataannya hanyalah candaan.

Kalau Jaemin pikir, Mirae tidak salah sih. Mereka saja baru saling mengenal, mana mungkin ada serius-seriusnya. Dan tentang masalah Mirae, ah, dia tidak ingin percaya dengan gadis asing kemarin. Itu hanya menambah pikiran saja. Mirae tidak mungkin seperti itu bukan?

"Noona, kacamatamu baru ya?" Renjun menoleh bertanya kepada Mirae dengan mata yang sangat memperhatikan itu. Sebuah  gumaman rasanya cukup bagi Mirae untuk menjawab pertanyaan simpel Renjun.

Dorm dan kantor agensi tidak terlalu jauh, mereka sampai dalam beberapa menit. Mirae memarkirkan mobilnya, sebelum mematikan mesin dan membuka seatbelt nya, "Ini pertama kalinya aku menemani pemotretan," ucap gadis itu asal mengucapkan apa yang ada di dalam kepalanya.

Ia kemudian membuka pintu mobil tersebut dan langsung turun darisana.

"Astaga!"

Tiba-tiba gadis itu langsung berbalik sembari menutupi wajahnya begitu turun dari mobil. Membuat para member yang baru turun menatap heran ke arahnya.

"Noona, itu Taeyong hyung."

Mendengar suara Renjun barusan membuat Mirae perlahan menarik kedua telapak tangan yang menutupi wajahnya. Dengan hati-hati kembali berbalik dan mengerjap beberapa kali. Benar, Taeyong sedang berdiri di hadapannya tengah menatap heran. Membenarkan letak kacamata sembari berdehem dan mengalihkan pandangannya, "Dia seperti setan sih."

"Mwo!?" Taeyong sontak membulatkan matanya menatap Mirae tak terima tentu saja. Bagaimana bisa Choi Mirae menyamakan wajah tampannya dengan setan.

Mirae menghela, menatap lelaki di hadapannya dengan alis yang terangkat sebelah, "Kau-seperti-setan." Ucapnya dengan penuh penekanan, "Masa tidak dengar sih."

"Wah... bocah ini." Lelaki itu berkacak pinggang membalas tatapan Mirae tak percaya, "Sopan sedikit, aku lebih tua."

"Iya, iya Ahjussi."

Jisung, Chenle, dan Renjun, sampai Jaemin menghela pelan, menggeleng kecil menonton kedua orang itu. Mereka sering menyaksikan keduanya bertemu, bukan Choi Mirae dan Lee Taeyong namanya kalau tidak mengawali pertemuan dengan perdebatan.

Taeyong menghela napas. Tujuannya menghampiri gadis di hadapannya bukan untuk berdebat, mari kembali ke tujuan awal, "Minjam mobilmu."

Mendengar perkataan Taeyong yang tiba-tiba membuat Mirae mengangkat kedua alisnya heran sembari membenarkan letak kacamatanya. Taeyong menghela napas dan mengulangi kembali kalimatnya, "Min-jam mo-bil-mu." Ia kemudian berdecak, seperti mengejakan sebuah cerita di buku kepada anak kecil saja, pikirnya.

Manager || NCT Dream ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang