Mirae melangkahkan kakinya buru-buru menyusuri koridor rumah sakit sembari membenarkan letak kacamatanya beberapa kali dengan wajah dan tatapan cemas yang dilemparkannya lurus ke depan.
Dia menghentikan langkahnya tepat setelah matanya menemukan seorang lelaki kurus dengan hoodie, topi, serta masker hitam duduk di atas kursi yang ada di depan ruang operasi dengan kedua tangan yang menangkup wajahnya yang masih tertutup masker.
Mirae melangkahkan kakinya mendekat ke arah lelaki itu, "Kenapa kau yang disini?"
Lelaki itu mendongak dan menurunkan sedikit maskernya hingga matanya yang berada di balik kacamata bertemu dengan mata Mirae sebelum sesaat kemudian kembali menunduk, "Aku yang lihat dia tertabrak mobil waktu keluar."
"Ngapain kau keluar sendirian?" Mirae menaikkan alisnya masih menatap lelaki yang terduduk di hadapannya.
Lelaki itu malah menghela napas dan kembali menatap ke arah Mirae, "Bisa tidak jangan bertanya terus. Khawatirkan saja Kim Ah Reum di dalam sana." Ia menunjuk ruang operasi dengan dagunya.
Mirae menghela napas pasrah dan memilih duduk di samping lelaki itu, melirik sekilas ke arah ruang operasi.
Dia langsung bergegas pergi ke rumah sakit setelah mendapat kabar dari Jeno kalau Kim Ah Reum kecelakaan sampai masuk ruang operasi. Ntah bagaimana caranya bisa Lee Jeno yang bersama Ah Reum, menunggu gadis itu di ruang operasi dan menghubungi Mirae.
"Kukira kau sama Jaemin." Jeno kembali membuka suara.
"Aku menyuruhnya pulang begitu kau menelfon."
Jeno mengangguk paham. Sesekali dia melirik ke arah pintu ruang operasi yang tak kunjung dibuka. Tatapannya bercampur antara rasa takut, cemas, dan khawatir. Mungkin juga masih terkejut. Bagaimana tidak kalau kejadian itu terjadi tepat di depan matanya.
Mirae menoleh ke arah Jeno, "Bagaimana dia bisa tertabrak? Yang menabrak nggak kabur kan?"
Jeno menghela napas mendengar pertanyaan Mirae. Kejadian beberapa saat yang lalu kembali terputar di kepalanya.
***
Jeno melangkah keluar dari supermarket dengan kresek putih yang ditentengnya di tangan kanan.
Ia hendak berbelok, mengubah arahnya hendak kembali ke dorm yang jaraknya tidak jauh dari supermarket.
Langkahnya terhenti begitu pandangannya mengarah ke seberang jalan.
Lelaki itu menautkan kedua alisnya. Seorang gadis dengan dress biru selutut menjadi perhatiannya. Sepertinya dia mau menyebrang jalan. Benar.
Jeno menoleh ke samping mendapati sebuah mobil sedan hitam melaju. Tidak, itu bukan kecepatan normal yang harusnya digunakan.
Matanya sontak membulat sempurna menyadari arah melajunya mobil tersebut. "Kim Areum!"
Teriakan Jeno menyatu dengan suara benturan dan teriakan Kim Ah Reum yang sudah jatuh di aspal dengan darah yang mengalir.
Ia lantas membuang asal plastik belanjaannya dan berlari ke arah Ah Reum yang sudah tidak sadarkan diri.
"Kim Ah Reum." Ia mencoba menepuk-nepuk wajah Ah Reum agar gadis itu tetap sadar.
Beberapa pengendara berhenti di tempat kecelakaan dan mengerumuni Ah Reum dan Jeno.
Untungnya Jeno masih sadar dan segera menutup sempurna wajah dan kepalanya berharap tidak ada yang mengenalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager || NCT Dream ✔✔
FanfictionMenjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔