8 Hours Before Rain

793 152 2
                                    

Dongpyo masih berdiam di bangkunya, jemari tangannya masih sibuk menyalin catatan dari papan tulis. Sementara teman-teman sekelasnya mulai mengerubungi murid baru itu satu persatu-satu, termasuk sahabatnya yang tampak begitu bersemangat. Namun pemuda bermarga Son itu tampaknya tidak berminat bahkan untuk sekedar bertegur sapa.

"Jinwoo pindahan dari mana?"

"Jinwoo, kok kamu gemesin sih?"

"Jinwoo, serius kamu udah 17 tahun?"

Berbagai pertanyaan itu bertubi-tubi dilontarkan untuk murid baru itu, membuat kelas menjadi ricuh.

Dongpyo meletakkan pena dan menghela napas. Niatnya menyalin catatan harus diurungkannya, karena fokusnya harus terusik dengan keributan di kelasnya. Mood pemuda itu mendadak menjadi buruk. Tanpa membereskan barang-barangnya, Dongpyo melangkah keluar kelas.

Kini sekaleng cola dingin ada di tangannya, perlahan dia menyesapnya. Tubuhnya bersandar pada dinding, di sampingnya ada mesin minuman. Pemuda itu menatap pintu kelasnya yang terpaut dua ruangan dari tempatnya berada sekarang. Dapat dilihatnya sosok familiar yang berjalan ke arahnya, siapa lagi kalau bukan Song Hyungjun.

"Tumben minum cola?"

Hyungjun bertanya tanpa menatap Dongpyo, perhatiannya terfokus pada mesin minuman di hadapannya. Begitu juga Dongpyo yang meminum kembali cola-nya dan menjawab pertanyaan Hyungjun tanpa memandang pemuda itu.

"Hanya ingin saja."

"Yang lain antusias lho kenalan dengan Jinwoo, kamu nggak mau kenalan?"

"Tidak."

Hyungjun menghela napas setelah mendengar jawaban Dongpyo, pemuda itu jelas tahu kebiasaan sahabatnya, termasuk saat sahabatnya itu merasa tidak nyaman.

"Dongpyo, apa yang membuatmu merasa tidak nyaman?"

( • )

Ini masih panjang ... mungkin?

Don't know you ✓ | ljw • sdpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang