Jinwoo melirik Dongpyo melalui kaca spion. Pemuda itu masih saja cemberut sejak dari sekolah hingga kini hampir sampai di apartemen Dongpyo. Jinwoo terkekeh pelan, nyatanya Dongpyo masih tetap menggemaskan di matanya walau cemberut seperti itu.
Tapi tetap saja dia ingin suasana hati Dongpyo kembali baik.
Sementara itu Dongpyo sedari tadi melamun, meratapi nasib nilai fisika-nya. Bukan yang pertamakali memang-setiap ada ulangan fisika malah, Dongpyo selalu terpikirkan dengan nilainya. Sejak tahun pertama, hanya beberapa materi fisika yang dimengertinya-atau malah tidak ada sama sekali. Penjelasan guru pun tidak dapat membantu, karena memang gurunya tidak pernah memberi penjelasan materi.
Belajar secara otodidak juga tidak dapat membantu, berakhir dengan Dongpyo yang makin pusing sendiri. Saat tahun pertama, Kim Minkyu berbaik hati membantunya belajar karena saat itu mereka satu kelas. Sayangnya bukan Dongpyo yang paham dengan materi yang dibahas, Minkyu malah ikut pusing karena Dongpyo yang tak kunjung paham.
Sejak itu Dongpyo kemusuhan dengan fisika. Nilai fisika-nya tidak pernah melewati angka 85 apalagi mencapai 90. Bisa mendapat nilai 80 pun Dongpyo sudah sangat merasa bersyukur. Heran juga, dengan mata pelajaran lain dirinya bisa mengatasinya namun tidak dengan fisika.
"Mungkin aku sama fisika itu emang nggak jodoh."
Itu yang diucapkan Dongpyo dulu dan berakhir jidatnya yang sentil Hyungjun.
"Loh, Jinwoo! Gedung apartemenku 'kan udah lewat!"
Itu Dongpyo yang baru tersadar dari lamunannya tentang fisika. Pemuda itu menepuk pundak Jinwoo saat tersadar jika mereka telah melewati apartemennya. Sementara Jinwoo tersenyum kecil melihat reaksi Dongpyo.
"Iya, pulang ke apartemennya nanti aja."
Dongpyo mengerjap dan bertanya, "Terus mau kemana?"
Pertanyaan Dongpyo tidak dijawab dan Dongpyo tampaknya tidak berniat bertanya lagi. Pemuda itu terlarut dengan pemandangan yang dilalui. Belum pernah dilaluinya sebelum ini, karena memang Dongpyo bukan orang yang suka berpergian. Pemuda itu jelas memilih berada di rumah dengan setumpuk novel dan secangkir coklat panas.
"Festival?"
Dongpyo bergumam pelan saat melihat bianglala.
Jinwoo tersenyum kecil kala melihat Dongpyo yang tampak terpesona dengan festival di hadapannya. Sementara Dongpyo tidak pernah menyangka kalau Jinwoo membawanya ke festival. Pemandangan di hadapannya sungguh dia rindukan, ia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia pergi ke festival.
"Serius amat lihatnya, mending lihat aku aja."
Dongpyo langsung memukul lengan Jinwoo karena pemuda itu telah menghancurkan segala kekaguman di benaknya. Jinwoo tertawa kecil melihat Dongpyo yang cemberut.
"Ini festival keliling," ucap Jinwoo, "dan ini hari terakhir di sini."
Mereka pun akhirnya berkeliling di segala penjuru festival. Mencoba berbagai macam permainan dan wahana. Dongpyo terlihat sangat bersemangat, senyum tidak pernah hilang dari sudut bibirnya. Keduanya menikmati setiap detik yang mereka lalui.
Waktu berlalu begitu cepat tanpa disadari. Kini Dongpyo duduk di rerumputan yang ada di pinggir lapangan. Netranya sibuk memperhatikan festival yang masih ramai pengunjung meskipun hari terakhir. Terhanyut dalam pemandangan yang dilihatnya hingga tidak sadar dengan Jinwoo yang telah berada di sampingnya. Pemuda itu menyodorkan satu cone eskrim coklat yang tentunya diterima Dongpyo dengan senang hati.
Keduanya terlarut dalam diam ditemani lembayung senja yang mulai tampak.
"Dongpyo."
Suara Jinwoo memecah keheningan yang terjadi di antara keduanya.
"Apa yang kamu pikirkan tentang mereka yang ingin kita berpacaran?"
"Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan," jawab Dongpyo tanpa mengalihkan pandangannya.
"Bagaimana jika kita mewujudkan keinginan mereka?"
Kini Dongpyo memandang pemuda di hadapannya, "Maksudnya?"
"Aku menyukaimu, Dongpyo."
Dongpyo membeku.
"Dan aku tidak tahu sejak kapan perasaan ini menghantuiku."
( • )
Mereka jadian?
Hm hm🌚Makasiii 1k reader :'
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't know you ✓ | ljw • sdp
FanfictionDi depan minimarket sore itu, Dongpyo menemukan sosok rapuh seorang Lee Jinwoo. Bxb! Shonen-ai! Lee Jinwoo • Son Dongpyo 2019 © Neko