His name is?
•
•
•
"Nama saya Lee Jinwoo, mohon bantuannya."
Jinwoo tidak tahu seberapa bahagia dirinya di hari pertamanya di sekolah baru. Tidak ada yang spesial sebenarnya, ya tidak ada kecuali sepasang mata indah yang menatapnya tadi. Tatapan yang tertuju padanya selama perkenalan. Sosok yang sama dengan sosok yang ditemuinya di teras minimarket hari itu. Sepasang mata indah yang sama, bibir yang sama, wajah yang tak pernah hilang dari benak Jinwoo sejak pertemuan pertama mereka.
Sebuah kebetulan yang dinamakan takdir hingga keduanya dipertemukan sekali lagi. Jinwoo senang, meski ia tak tahu alasan mengapa dirinya jadi begitu bersemangat. Tapi dirinya juga merasa kecewa karena tampaknya pemuda itu tidak mengingatnya.
Hari itu juga, Jinwoo banyak mendapat teman-teman baru. Semua anak di kelas tampaknya tidak keberatan dengan kedatangan Jinwoo di antara mereka. Mungkin tidak semua, karena pemuda manis yang duduk di pojok depan itu tampaknya tidak tertarik untuk sekedar berkenalan dengannya. Sempat Jinwoo kira pemuda itu bukanlah sosok yang ditemuinya sore itu.
"Dia?"
Jinwoo mengangguk pada salah satu gadis yang baru dikenalnya. Baru saja, dia bertanya nama pemuda manis yang duduk di pojok depan sana.
Gadis itu, Ahn Yujin, menjawab, "Dongpyo, Son Dongpyo."
Yujin melanjutkan lagi, "Dia memang seperti itu, jarang sekali berkomunikasi dengan anak-anak lain. Satu-satunya yang dekat dengannya itu hanya Hyungjun."
Jinwoo tahu siapa Hyungjun, pemuda manis yang terlihat penuh semangat. Netranya menangkap sosok Hyungjun yang sedang bersama dengan Dongpyo. Dari sini pun, Jinwoo tahu kalau dua orang itu sangatlah dekat. Buktinya dilihatnya senyum Dongpyo saat berbicara dengan Hyungjun, senyum yang sedari tadi tak Jinwoo jumpai.
"Jadi maklum saja ya, Jinwoo, jika dia tampak tidak peduli dengan kehadiranmu."
Sejak percakapannya dengan Yujin hari itu, Jinwoo selalu memperhatikan Dongpyo dari tempatnya berada. Selama jam pelajaran berlangsung, entah berapa kali Jinwoo telah melihat ke arah Dongpyo. Begitu terus-menerus yang dilakukannya selama satu minggu belakangan.
Jinwoo rasanya pengecut sekali, karena dalam satu minggu itu dirinya bahkan tidak berani untuk menyapa Dongpyo lebih dulu. Yang dilakukannya hanya duduk di tempatnya dan memperhatikan Dongpyo dari kejauhan sama seperti saat ini. Sialnya, tindakannya kali ini tertangkap basah oleh Dongpyo. Bahkan Jinwoo pun ingin memaki dirinya sendiri.
Jinwoo tidak pernah menyangka kalau tindakannya yang sering memperhatikan Dongpyo itu disalah artikan oleh temannya. Yang otomatis membuat keruh suasana hari itu. Karena pagi itu, Yujin entah mengapa meminta Dongpyo untuk bertukar tempat duduk dengannya. Padahal Jinwoo tidak ada masalah dengan tempat duduknya yang sekarang, toh Jinwoo bisa memperhatikan Dongpyo diam-diam dari sana.
"Yujin nggak perlu. Aku nggak masalah di bangku belakang, lagian—" Jinwoo menatap Dongpyo, "—Dongpyo 'kan lebih pendek dari aku. Pasti dia lebih susah kalau di bangku belakang."
Setelahnya Jinwoo menyesali apa yang telah diucapkannya, karena Dongpyo pergi meninggalkan kelas dengan emosi meluap.
Baru kali ini Jinwoo merutuki dirinya yang begitu bodoh.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't know you ✓ | ljw • sdp
FanfictionDi depan minimarket sore itu, Dongpyo menemukan sosok rapuh seorang Lee Jinwoo. Bxb! Shonen-ai! Lee Jinwoo • Son Dongpyo 2019 © Neko