Pagi saat Dongpyo baru saja bangun dari tidurnya, pemuda itu tidak sengaja mendorong Jinwoo hingga jatuh ke lantai. Alasannya satu, Dongpyo kaget. Karena biasanya dia tidur hanya ditemani guling dan tiba-tiba ada yang tidur di sampingnya, dipeluk pula.
"Kamu ngapain di sini!"
Dongpyo yang duduk di kasur menunjuk Jinwoo yang masih mengaduh sakit. Tangan satunya digunakan untuk memeluk guling kesayangannya. Pemuda itu memasang tampang waspada, sepertinya ia belum mengingat apa yang terjadi kemarin.
"Aku 'kan nginep, by."
By?
Ucapan Jinwoo menggema di telinga Dongpyo.
Jinwoo masih mengaduh sakit dan berusaha bangkit. Namun tiba-tiba sebuah benda melayang ke arahnya dan tepat mengenai wajahnya. Itu guling pacarnya, tentu saja oknum yang melempar benda itu adalah pacar manisnya itu.
"NGGAK USAH MANGGIL BEGITUAN!"
"Ya nggak masalah, 'kan kita pacaran."
Dongpyo mengerjap polos, masih tidak paham dengan apa yang Jinwoo ucapkan.
"Hah, siapa yang pacaran?"
"Kita, by. Kemarin kan kita jadian."
Sabar, untung gemesin, batin Jinwoo.
Dongpyo cengo, pemuda itu mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi kemarin. Yang Dongpyo ingat, kemarin dia di kantin sama Hyungjun terus ada Yuuhi yang marah-marah dan dia ditampar. Dia disuruh ke UKS terus di UKS ada Wonjin sama Jinwoo. Terus dia bilang suka ke Jin—
Oh iya benar, Dongpyo baru ingat kalau mereka jadian kemarin.
Jinwoo tersenyum geli kala melihat rona merah mulai menjalar di wajah Dongpyo. Pemuda itu berucap dengan nada jahil, "Inget 'kan, by?"
"Beneran kita pacaran?"
Dongpyo bertanya memastikan dengan wajah polosnya yang baru bangun tidur. Jinwoo yang melihatnya tengah menahan diri untuk tidak menerjang kekasih manisnya itu.
"Iya lah. Masa kamu sama Hyungjun, jelas nggak cocok lah! Sama-sama uke ju—aduh!"
Setelah guling, kini bantal yang mendarat di wajah Jinwoo.
"D-diem!"
"Kejam banget sih, by." Jinwoo melanjutkan sambil cengengesan, "Aku 'kan jadi makin suka. Hehe."
"Bodo, mandi sana!" Ucap Dongpyo sambil bergegas keluar kamar, meninggalkan Jinwoo yang masih cengengesan dengan bantal dan guling di tangannya.
Jadilah kini Dongpyo tengah sibuk di dapur apartemennya. Pemuda itu tengah menyiapkan omelette untuk sarapannya dan Jinwoo. Omong-omong tentang Jinwoo, Dongpyo jadi teringat insiden pagi tadi. Wajahnya kembali merona.
Sejak kapan Jinwoo jadi cheesy begitu?
Lamunan Dongpyo buyar kala merasakan kepala Jinwoo bersandar di bahunya.
"Jangan ganggu ih, Jinwoo!"
Ucapan Dongpyo sama sekali tidak ditanggapi Jinwoo. Dongpyo hanya menghela napas dan berakhir membiarkan Jinwoo tetap bersandar di bahunya. Jinwoo 'kan bebal, tidak ada gunanya juga protes.
"By."
"Hm?"
"Kamu belum mandi aja wangi ya?"
Dongpyo menjauhkan kepala Jinwoo dari bahunya, "Ngelantur kamu."
Hening tercipta di antara keduanya. Dongpyo yang sibuk terfokus pada omelette dan Jinwoo yang terfokus pada Dongpyo di sampingnya.
"By," panggil Jinwoo memecah keheningan.
Dongpyo menjawab tanpa mengalihkan pandangan, "Apa lagi?"
"Nanti kencan yuk?"
"Hah?"
Dongpyo sampai sekarang pun masih tidak mengerti Jinwoo.
( • )
Aku gaberani liat pdx :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't know you ✓ | ljw • sdp
FanfictionDi depan minimarket sore itu, Dongpyo menemukan sosok rapuh seorang Lee Jinwoo. Bxb! Shonen-ai! Lee Jinwoo • Son Dongpyo 2019 © Neko