Pemuda itu membiarkan hujan membasahi tubuhnya. Tidak peduli dengan tatapan orang-orang, tidak peduli dengan flu dan demam yang mungkin menimpanya nanti, tidak peduli jika air hujan membuat luka di sudut bibirnya terasa makin perih. Lee Jinwoo ingin melupakan kehidupannya sejenak saja. Meski nyatanya rasa sakit itu masih menjalar di seluruh tubuhnya, bukan hanya luka fisik tapi juga luka di hatinya.
Matanya yang terpejam itu perlahan terbuka, kala merasakan air hujan tidak lagi membasahinya padahal dia yakin kalau hujan belum berhenti. Pemuda itu tidak dapat menahan rasa terkejutnya ketika melihat sosok di hadapannya, sedang membagi payung dengan dirinya. Mencegah air hujan membasahi salah satu dari mereka.
Son Dongpyo tengah berdiri di hadapannya, dengan tangan kanan yang memegang payung dan tangan kiri yang memegang sekantung belanjaan. Pemuda yang sejak pertemuan mereka tidak sekalipun beramah-tamah padanya, bahkan setelah permintaan maafnya beberapa hari lalu. Jinwoo bahkan sempat berpikir ini hanya halusinasinya.
"Apa kau bodoh, memangnya kekebalan tubuhmu sebagus itu sampai kau diam di bawah guyuran hujan?"
Jinwoo baru tahu kalau Dongpyo yang pendiam itu bisa cerewet seperti ini. Namun bukannya merasa kesal, Jinwoo justru merasa bahagia. Untuk saat ini pemuda itu hanya memerlukan sosok yang mengkhawatirkan keadaannya dan sosok di hadapannya itu telah mengabulkannya—meski secara tersirat.
Tubuh Dongpyo terasa beku saat Jinwoo memeluknya secara tiba-tiba. Tubuhnya merinding karena tubuh Jinwoo yang begitu dingin. Dan pemuda itu terhenyak mendengar kalimat singkat yang Jinwoo bisikkan tepat di telinganya.
"Terimakasih."
( • )
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't know you ✓ | ljw • sdp
FanfictionDi depan minimarket sore itu, Dongpyo menemukan sosok rapuh seorang Lee Jinwoo. Bxb! Shonen-ai! Lee Jinwoo • Son Dongpyo 2019 © Neko