7 Hours After Rain

569 113 15
                                    

Sepulang sekolah, Dongpyo menarik Hyungjun ke ruangan jurnalistik. Mereka harus ikut pertemuan atau Wonjin akan mengomel lagi. Lagipula tumben Hyungjun tidak bersemangat saat kumpul jurnalistik, sahabatnya itu justru seolah menghindar. Namun apapun itu alasannya, Dongpyo tetap harus menarik Hyungjun. Alasannya hanya satu, dia tidak mau menghadapi Wonjin yang kalau mengomel sebelas dua belas dengan ibu kos.

Sampai di dalam ruangan, dua karib itu di sambut dengan wajah Wonjin yang siap mengomel. Belum sempat ketua jurnalistik itu mengeluarkan suara, Dongpyo sudah berbicara terlebih dahulu.

"Nggak usah ngomel, langsung dimulai aja. Katamu masih banyak yang perlu dibahas 'kan?"

Wonjin tampak menghela napas, "Karena pekerjaan kita terlalu banyak jika hanya dilakukan dengan anggota sekarang, aku memutuskan agar anggota baru dari tahun kedua ikut membantu."

Dongpyo mengedarkan pandangannya, memang ada beberapa orang yang tampak asing di mata Dongpyo.

"Itu yang ingin ku bahas dengan kalian dan pengurus lain kemarin," lanjutnya, "tapi kalian malah tidak hadir."

"Aku 'kan sudah bilang kalau Dongpyo sakit."

Itu Hyungjun yang akhirnya bersuara setelah sedari tadi hanya menyimak saja.

"Iya, Dongpyo sakit. Tapi kamu 'kan nggak sakit."

"Aku 'kan sudah janji akan menjenguknya," Hyungjun terus membalas, "kasihan kalau dia sendirian di rumah."

Dongpyo menghela napas melihat kelakuan kedua rekannya itu. Dongpyo dan Minhee saling pandang, sama-sama jengah. Begitu juga dengan anggota lain yang saling bertukar pandang satu sama lain. Wajar saja, dua orang yang kini tengah berdebat itu terlihat kalem.

"Bisa ditunda sampai selesai pertemuan 'kan?!"

"Ya nggak bisa, aku 'kan udah kangen Dongpyo!"

Belum sempat Wonjin membalas, Minhee yang sudah jengah sedari tadi pun akhirnya bersuara.

"Udah, cepet mulai bahasnya biar cepet pulang!"

Dongpyo mengangguk setuju, panutan sekali Minhee ini memang.

"Iya," ucapnya, "udah lengkap semua 'kan?"

Selama kurang lebih satu tahun mengenal Wonjin, Dongpyo dan rekan-rekannya yang lain sedikit banyak mengetahui kebiasaan ketua mereka itu. Wonjin tidak akan memulai rapat atau apapun itu jika anggota tidak lengkap, kecuali kalau sudah meminta ijin dengan alasan meyakinkan. Sudah memberikan alasanpun, mereka yang tidak hadir masih Wonjin teror—seperti yang kemarin Dongpyo alami. Jadilah anggota lain tidak akan ijin jika memang tidak mendesak, karena malas meladeni omelan Wonjin.

Wonjin menggeleng, "Masih kurang dua."

"Lah, siapa?"

Pertanyaan yang Hyungjun lontarkan tidak sempat Wonjin jawab karena pintu masuk yang dibuka dengan terburu-buru. Hampir semua yang ada di ruangan itu terkejut karena ulah dua pemuda yang kini tengah terengah-engah.

"Maaf pak ketua," ucapnya dengan napas tersengal, "kita telat!"

Itu Kim Minkyu dan Lee Jinwoo.

Dongpyo tersentak melihatnya, dalam pikirannya sekarang hanya ada satu pertanyaan yang terus terulang.

Mengapa Lee Jinwoo ada di sini?


( • )

Dia sedang proses pdkt nak :)

Pada nda ikhlas ya cerita ini ditamatin :")
Tenang, cerita ini berkonflik kok. Tapi ga berat :)
Gasuka aku tu liat jinpyo menderita :)

Don't know you ✓ | ljw • sdpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang