6 Hours After Rain

580 119 113
                                    

Jika kalian berharap Jinwoo mengirim pesan yang manis pada Dongpyo setelah itu. Maka jawabannya adalah tidak ada. Percakapan mereka berakhir dengan Jinwoo yang mengucapkan terima kasih karena Dongpyo sudah me-addback-nya. Berhenti di sana karena Dongpyo tidak membalas dan Jinwoo yang tidak mengirim pesan. Meski Dongpyo tidak mengharap pesan baru dari pemuda itu, entah mengapa ia merasa kecewa.

Meski begitu perhatian Dongpyo dengan mudah teralihkan pada Wonjin yang sibuk mengomel padanya melalui chat. Ketua jurnalistik itu protes karena ia dan Hyungjun yang tidak ikut berkumpul pulang sekolah tadi. Walau Dongpyo sudah bilang kalau dirinya sakit, Wonjin masih terus mengomelinya. Kadang, Dongpyo pikir Wonjin sama cerewetnya dengan para gadis.

Ah, sudahlah.

Itulah yang terjadi kemarin malam. Rabu pagi, Dongpyo kembali memulai aktivitas seperti biasa. Di kelas yang ricuh karena jam kosong, Dongpyo menggoreskan pena di atas buku catatannya. Ia sedang menyalin catatan matematika milik Hyungjun.

Seseorang yang tiba-tiba meletakkan sekaleng cola dingin di mejanya. Awalnya Dongpyo pikir itu Hyungjun, namun ia tahu Hyungjun tidak akan memberikannya cola. Otomatis Dongpyo mengentikan kegiatannya dan mencari tahu siapa sosok yang menganggu kegiatannya. Dongpyo mengerjap saat melihat sosok yang kini berdiri di sampingnya.

Lee Jinwoo dengan cengirannya yang mampu mengalihkan atensi Dongpyo.

"Untukmu," ucapnya, "anggap saja terima kasih karena addback kemarin."

Dongpyo masih terdiam dan pandangannya mengikuti gerak Jinwoo yang kini sudah duduk di bangkunya. Jinwoo yang merasa diperhatikan menoleh pada Dongpyo. Pemuda itu terkekeh pelan melihat wajah bingung Dongpyo, polos sekali.

"Aku pernah melihatmu minum itu," ucapnya, "jadi kupikir kamu menyukainya."

Meskipun sebenarnya pemikiran Jinwoo itu salah, Dongpyo tetap mengucapkan terima kasih. Lagipula Dongpyo tidak habis pikir, mengapa pemuda itu berterimakasih hanya karena addback? Bukankah itu hal yang wajar mengingat mereka teman sekelas, bukan orang asing.

Terserah dengan pemikiran Dongpyo, karena nyatanya kini dada pemuda itu berdebar.

Ah, mungkin sekarang dia akan menyukai sekaleng cola dingin.



( • )

Aku gemes :)
Pengen cepet namatin masa :)

Don't know you ✓ | ljw • sdpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang