Ada begitu banyak hal yang tidak orang lain tahu tentang Kim Minkyu. Salah satunya adalah kisah cinta pemuda itu.
Tidak ada yang mengetahuinya, sekalipun keluarganya. Tidak itu ibu atau ayahnya, tidak pula kakak perempuannya. Bahkan Ham Wonjin pun tidak mengetahuinya. Memang setertutup itu Minkyu mengenai kisah cinta dan perasaannya.
Tidak ada yang tahu kecuali satu orang, Son Dongpyo.
Dongpyo mungkin akan jadi satu-satunya orang yang menjadi tempat Minkyu menceritakan keluh kesahnya. Dongpyo mungkin menjadi satu-satunya orang yang Minkyu percaya untuk menyimpan rahasianya. Dongpyo mungkin menjadi satu-satunya orang yang sarannya selalu Minkyu pertimbangkan.
Karena entah mengapa, sejak hari di mana untuk pertama kalinya Minkyu membagi keluh kesahnya pada seseorang—dan Dongpyo lah orangnya. Minkyu menjadi begitu bergantung, Dongpyo menjadi satu-satunya tempatnya bercerita. Hingga kini pun tetap seperti itu.
Dongpyo tidak pernah merasa keberatan menjadi tempat Minkyu mengungkapkan keluh kesahnya.
Dongpyo dan Minkyu pertama kali bertemu ketika tahun ajaran baru, di mana keduanya sama-sama menjadi siswa tahun pertama dan berada di kelas yang sama. Sedari awal pertemuan keduanya, Dongpyo punya pendapat berbeda tentang Minkyu jika dibanding pendapat orang lain.
Jika mereka berpendapat Kim Minkyu adalah orang yang sempurna. Dia tampan, cerdas, bijak, dan segala nilai positif lainnya. Intinya di mata mereka, Minkyu itu sempurna. Maka semua itu berbanding terbalik dengan pendapat Dongpyo tentang Kim Minkyu.
Dongpyo tahu Minkyu tidak sesempurna itu. Pemuda itu juga punya kelemahan, dia tidaklah sekuat yang orang kira. Minkyu begitu rapuh di matanya, terlihat begitu jelas. Pemuda itu juga memiliki kekurangan dan di antara banyaknya kekurangan Minkyu, ada dua kekurangan yang berpengaruh besar pada hidup Minkyu.
Minkyu yang terus membohongi publik. Pemuda itu menyembunyikan emosinya yang dirasakannya, sesungguhnya Minkyu jauh lebih tertutup dibanding Dongpyo. Alasan di balik sikapnya adalah pandangan publik padanya. Publik melihatnya sebagai sosok yang sempurna hingga seolah terlarang baginya menghancurkan pandangan publik padanya.
Kekurangan Minkyu yang pertama sudah Dongpyo ketahui sejak pertemuan keduanya. Sementara kekurangan Minkyu yang kedua baru diketahuinya setelah—entah mengapa—pemuda itu menjadi sering bercerita padanya. Hampir semacam rutinitas yang tak diketahui orang lain.
Minkyu selain membohongi publik, pemuda itu juga membohongi dirinya sendiri. Ini berpengaruh pada kisah cintanya. Dongpyo adalah saksi nyatanya, bagaimana selama ini Minkyu memendam rasa dan selalu menyangkal jika ditanya.
Tidak mudah membuat Minkyu menerima perasaannya dan berani mengungkapkannya. Hingga akhirnya perasaan Minkyu terbalaskan, Dongpyo pikir masalah kisah cinta Minkyu berakhir sampai di sana. Namun rasanya tidak mungkin masalahnya telah selesai jika kini Minkyu justru berada di apartemennya.
Iya, Minkyu berada di apartemen Dongpyo sejak beberapa puluh menit yang lalu. Selama itu pula hanya ada isak tangis Minkyu yang terdengar bercampur dengan derasnya hujan di luar sana. Bersama dengan Dongpyo yang sama diamnya, membawa Minkyu pada dekapannya. Tidak ada canggung di antara mereka karena memang terlampau biasa.
"Ada apa?"
Dongpyo memberanikan diri untuk bertanya saat dirasa isakan Minkyu telah mereda.
"Semua berakhir Dongpyo," suara Minkyu bergetar, "ini salahku."
Tidak mendetail tapi Dongpyo tahu apa maksudnya. Hubungan Kim Minkyu dan Ham Wonjin telah berakhir. Tapi mengapa bisa?
"Apa yang terjadi, Kyu?"
"Orang itu menyentuhku Dongpyo, dia menyentuhku, d-dia—" Minkyu bahkan tidak mampu menyelesaikan ucapannya karena tangisnya kembali pecah.
Sementara itu Dongpyo terbungkam, mencoba mencerna apa maksud ucapan Minkyu. Apa maksudnya? Menyentuh? Bukan seperti yang ada dalam pikiran Dongpyo 'kan?
"Siapa orangnya?"
"K-kim Yohan."
Setelahnya tangis Minkyu menjadi lebih terdengar jelas. Dongpyo hanya bisa membantu menenangkan karena memang hanya itu yang bisa dilakukannya sekarang. Di tengah isak tangis Minkyu yang memenuhi kamarnya, Dongpyo mendapat pesan dari Hyungjun. Katanya, sahabatnya itu tidak bisa datang ke apartemennya dan Hyungjun meminta maaf karenanya.
Isakan Minkyu baru terhenti kala pemuda itu jatuh terlelap. Dongpyo memperhatikan wajah Minkyu yang terlelap dengan selimut yang membalut tubuhnya. Ia tersenyum miris, merasa sedih dengan apa yang terjadi pada Minkyu kini. Minkyu memang rapuh, namun Dongpyo tidak pernah melihatnya serapuh ini.
Dongpyo bertanya-tanya tentang sosok Kim Yohan, orang yang telah menyentuh Kim Minkyu.
Lamunannya dibuyarkan oleh layar ponselnya yang menampilkan notifikasi. Dongpyo tercekat melihat siapa yang mengiriminya pesan. Matanya tiba-tiba terasa panas. Sosok itu—
Bucin🐻
Dongpyo, aku kangen kamu—Lee Jinwoo.
( • )
Hai para siders,
Udah mau end masih aja betah nyiders?
Yakin wkwkwk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't know you ✓ | ljw • sdp
FanfictionDi depan minimarket sore itu, Dongpyo menemukan sosok rapuh seorang Lee Jinwoo. Bxb! Shonen-ai! Lee Jinwoo • Son Dongpyo 2019 © Neko