Sedari tadi, Dongpyo tidak dapat berhenti merutuki dirinya sendiri. Mengapa dirinya bisa bertingkah begitu memalukan di hadapan Lee Jinwoo? Mengapa wajahnya terus memanas seolah tak akan berhenti merona kala dirinya mengingat kejadian beberapa menit lalu? Dan mengapa sekarang dirinya bertingkah layaknya seorang gadis yang tengah malu karena orang yang disukainya?
Dongpyo adalah orang yang akan terfokus pada satu hal. Pagi ini dirinya terfokus pada pemikiran konyolnya yang membuat pemuda itu melamun. Dongpyo bahkan tak sadar, sudah berapa lapis selai coklat yang dia oleskan pada roti tawar di hadapannya. Sampai sekarang, pemuda itu tidak menyadarinya.
Tangannya berhenti mengoleskan selai, tidak, dia berhenti bukan karena sadar jika terlalu banyak selai. Pemuda itu berhenti karena hidungnya terasa gatal dan sebentar lagi dia—
HATCHI
—pasti bersin.
Dongpyo meninggalkan roti selai—berlebih—nya dan mengambil tissue yang ada di meja makan. Dia diam sejenak dan memandang meja makan di hadapannya, kini dia berpikir meja makan itu tidaklah berguna selain untuk pelengkap. Nyatanya dapat di hitung dengan jari, berapa kali dirinya dan sang ibu makan bersama di meja makan ini.
Dongpyo tersenyum kecil karena pemikiran randomnya. Dia menggeleng pelan dan segera mengambil tissue sebelum dia bersin lagi, karena tampaknya dia akan terserang flu.
Melihat Jinwoo yang telah keluar dari kamar mandi—masih mengenakan hoodie hitam miliknya, Dongpyo berucap pada pemuda itu, "Aku membuat roti selai untuk sarapan, kau mau 'kan?"
Jinwoo mengalihkan pandangannya pada dua piring yang terisi roti selai. Pemuda itu terkekeh pelan melihat salah roti yang terlalu banyak selainya, "Sepertinya selainya terlalu banyak."
"Ah," Dongpyo menyadari kekonyolannya, "sepertinya aku tidak fokus tadi."
Jinwoo terkekeh geli, pemuda di hadapannya ini begitu menggemaskan. Apakah ini benar Son Dongpyo yang dia lihat di sekolah? Mereka tampak begitu berbeda.
"Jangan terlalu banyak makan manis," Jinwoo tersenyum dan melanjutkan, "kamu seperti itu saja sudah manis, jangan ditambah lagi, nanti yang lihat bisa diabetes."
Dongpyo diam, apakah Lee Jinwoo baru saja menggodanya?
Pagi itu, meja makan yang lama tidak di pakai itu menjadi tempat sarapan bersama Son Dongpyo dan Lee Jinwoo.
( • )
Aku sedih peringkat Dongpyo turun :(
Tapi aku seneng liat mereka satu konsep :)
Aku juga seneng ada yang baca work ini :)Thalangee kalian >~<
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't know you ✓ | ljw • sdp
FanfictionDi depan minimarket sore itu, Dongpyo menemukan sosok rapuh seorang Lee Jinwoo. Bxb! Shonen-ai! Lee Jinwoo • Son Dongpyo 2019 © Neko