2 Weeks on Cloudy

407 90 64
                                    

Sore itu Dongpyo dikejutkan dengan kehadiran Lee Felix di depan pintu apartemennya.

Belum ada dua jam sejak ia pulang dari toko buku. Dongpyo yang sedang menikmati secangkir coklat panas dan novel yang baru dibelinya akhirnya menggerutu. Pasalnya bel apartemennya ditekan terus menerus dan setelahnya pintu apartemennya malah diketuk dengan brutal.

Wajah masamnya langsung digantikan dengan raut bingung kala mendapati Lee Felix yang tampak panik dan Lee Jinwoo yang sedang mencoba menenangkan sepupunya itu.

"Tenang Lix!"

Jinwoo menarik Felix dari pintu apartemen Dongpyo. Sementara Felix langsung menyentak, "Mana bisa gue tenang woi!"

Dongpyo yang menyaksikan dua sepupu itu hanya mengerjapkan matanya, bingung. Akhirnya ia berucap setelah merasa dua orang bermarga Lee di hadapannya itu tidak menunjukkan tanda akan berhenti berdebat.

"Kalian masih lama?"

Felix yang mendengar suara Dongpyo langsung menghampiri pemuda itu. Bahu Dongpyo diguncangnya sembari berucap panik, "Gawat Pyo! Gawat!"

"I-iya, gawat k-kenapa?"

Kepala Dongpyo pusing akibat ulah Felix.

"WOII, PACAR GUE ITU!"

Jinwoo yang melihatnya langsung berteriak tidak terima. Pemuda itu bergegas menjauhkan kekasihnya dari kebrutalan sang sepupu. Jinwoo mendesis sinis, "Jauh-jauh lo dari pacar gue!"

"Halah bucin."

Felix berucap jengah melihat Dongpyo yang kini berada di dalam dekapan sang sepupu.

"Ngaca dong lo, dasar bule buluq!"

Nah kan, mulai lagi adu mulutnya.

"Udah ih, ini ada apa sebenarnya?"

Dongpyo segera melerai sebelum keduanya saling membalas. Capek Dongpyo melihat dua makhluk di depannya yang sama-sama bobroknya.

"NAH IYA ITU! GAWAT PYO!"

Iya, kalau tahu gawat kenapa malah ribut sendiri dari tadi? Dongpyo jadi gemes pengen lempar sepupu kekasihnya itu ke empangnya bapak Jaehwan.

"LO BERDUA HARUS IKUT GUE SEKARANG!"

Setelah mengatakan itu, Felix langsung menarik Jinwoo dan Dongpyo. Sementara itu Dongpyo menatap Jinwoo dengan penuh tanda tanya, barang kali kekasihnya itu tahu apa yang terjadi. Jinwoo yang mengerti maksud kekasihnya itu hanya tersenyum simpul dan mengusak rambut Dongpyo.

"Udah, ikut aja."

Dongpyo menurut saja, omong-omong tangan Jinwoo masih berada di pinggangnya.

Suasana masih tetap hening dan hanya derap langkah ketiganya yang terdengar. Namun setelahnya Dongpyo baru teringat sesuatu yang penting.

"APARTEMENNYA BELUM KU KUNCI!"

Dongpyo langsung berbalik arah menuju apartemennya, hanya untuk menguncinya. Setelahnya ia kembali menghampiri Jinwoo dengan wajah cemberut. Tapi dasarnya Jinwoo itu bucin, Dongpyo cemberut pun tetap menggemaskan di matanya.

Dasar bucin.

Felix membawa mereka ke daerah perumahan tempat pemuda itu tinggal. Dongpyo tidak tahu tepatnya, tapi yang jelas tempatnya jauh dari apartemennya.

Selama perjalanan, Jinwoo menjelaskan pada Dongpyo apa yang sebenarnya terjadi. Dikarenakan Felix harus fokus menyetir mobil, jadilah Jinwoo yang menjelaskan. Meski sesekali Felix menyangkal apa yang Jinwoo ucapkan.

Jinwoo bilang Felix panik karena kekasihnya salah paham padanya. Entah dari mana kekasih Felix mendapat foto Felix ketika menjemput Dongpyo. Ditambah bumbu-bumbu kompor dari si pengirim, jadilah kekasih Felix mengira kalau Felix selingkuh dengan Dongpyo. Karenanya Felix kelimpungan sebab kekasihnya sama sekali tidak bisa di hubungi.

Satu-satunya cara agar masalah Felix selesai adalah Dongpyo yang menjelaskan sendiri kebenarannya pada kekasih Felix.

Dongpyo kesal sebenarnya. Bukan, bukan karena Felix yang minta bantuannya. Tapi karena dia yang disangka selingkuhan pacar orang.

"Jahat banget aku dikira selingkuhan."

"Iya, nggak mungkin banget kamu yang sebening ini jadi selingkuhan bule jadi-jadian itu."

Itu jelas Lee Jinwoo dan segala kebucinannya.

"Halah bucin!"

Itu jelas Lee Felix yang sedang jadi obat nyamuk.

Hei, sesama bucin itu dilarang menghujat.

( • )

Aq #1 penganut felix seme :*
Mo apa kao ha_-

Tubuhku down teman-teman :)

Don't know you ✓ | ljw • sdpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang