3 Hours After Rain

587 123 23
                                    

Kisah kelam Son Dongpyo tak banyak yang mengetahuinya.

Sedari kecil, Dongpyo hanya punya sang ibu di sisinya. Meski keluarganya lengkap-ayah, ibu, dan adik. Ya, Dongpyo punya seorang adik, dulu.

Sayangnya mereka bukan keluarga kecil yang bahagia.

Dongpyo dan sang adik mengalami masa kecil yang berat.

Sang ayah yang harusnya menjadi sosok pelindung sekaligus panutan, justru menjadi senjata tajam yang sewaktu-waktu dapat melukainya. Sang ayah kerap melontarkan kata-kata kasar hingga melakukan kekerasan pada Dongpyo dan adiknya. Bukan hanya pada mereka, sang ayah juga melakukan kekerasan pada ibu mereka.

Kondisi keluarga mereka begitu buruk, hal ini memaksa Dongpyo tumbuh dewasa lebih cepat. Di usianya yang terlalu muda, sebagai anak sulung, Dongpyo mengamati segala yang terjadi dalam keluarganya. Dongpyo merasakan sakit lebih banyak dari yang orang lain tahu.

Tubuhnya sakit saat ayahnya memukulinya.

Hatinya sakit kala melihat tangis sang adik.

Hatinya tersayat kala melihat ibunya menangis diam-diam.

Memang benar, cinta dapat membuat seseorang menjadi begitu bodoh. Termasuk ibunya. Beliau telah disakiti berkali-kali, namun beliau tetap bertahan atas nama cinta. Di mata Dongpyo, pria seperti ayahnya tidak layak mendapatkan cinta dari wanita sebaik ibunya.

Dongpyo geram.

Puncaknya adalah ketika Dongpyo melihat sang ayah membawa wanita lain ke rumah. Dongpyo masih berusia sebelas tahun saat itu, namun dirinya tidaklah sebodoh itu hingga tidak mengetahui perbuatan sang ayah. Dongpyo sakit hati dan pemuda itu tahu sang ibu pastilah lebih sakit hati. Maka dari itu Dongpyo meminta sang ibu untuk berpisah dengan sang ayah.

Ia tidak mau terluka lebih dari ini.

Wanita paruh baya itu mengangguk dan benar-benar menuruti perkataan Dongpyo. Untuk saat itu, Dongpyo pikir akhirnya penderitaannya akan segera berakhir. Hingga malam sebelum persidangan dimulai.

Dongpyo di rumah bersama sang adik, ibunya bilang jika beliau ada sedikit urusan jadi beliau akan pulang terlambat. Di ruang tengah, Dongpyo menemani sang adik yang baru berusia tujuh tahun itu bermain. Dongpyo tersenyum melihat sang adik yang tampak lebih bahagia setelah berpisah dari ayah mereka, karenanya Dongpyo yakin inilah keputusan yang seharusnya. Adiknya mengoceh tentang banyak hal, dia bilang kalau ingin pergi bermain di luar bersama Dongpyo di hari ulangtahunnya.

Mereka bahagia saat itu, sayangnya tidak bertahan lama.

Pintu utama rumah di buka secara paksa, menampilkan sosok yang begitu Dongpyo benci. Ayahnya datang dengan keadaan kacau, dari sorot matanya terlihat amarah yang begitu besar. Dongpyo tahu benar kalau sang ayah pasti akan memukuli mereka berdua. Karenanya Dongpyo memeluk sang adik dengan begitu erat.

Air mata Dongpyo ikut mengalir kala tangis sang adik terdengar. Tangisnya lebih menyakitkan dari pukulan sang ayah yang tak kunjung berhenti. Tubuh Dongpyo mulai melemah karena luka yang diterimanya, dirinya hanya berharap segalanya akan segera berakhir.

Semuanya terjadi begitu cepat, dengan mudahnya sang adik lepas dari pelukannya. Anak itu berniat melindungi sang kakak, naasnya, dia justru didorong hingga kepalanya membentur meja dengan begitu keras. Dongpyo terkejut dan bergegas menghampiri sang adik, mengabaikan rasa sakit yang menderanya.

Kepala adiknya mengeluarkan darah dan adiknya telah kehilangan kesadarannya. Dongpyo membeku, terlalu shock dan berharap ini hanyalah mimpi. Sayangnya rasa sakit ini terlalu nyata untuk di sebut mimpi.

Kesadaran Dongpyo ikut menghilang saat satu pukulan mendarat pada pelipisnya. Yang dilihatnya hanya gelap dan hanya itu yang dia ingat.

Sejak malam itu, Dongpyo tidak pernah melihat sosok sang adik untuk selamanya.

Dan sejak malam itu, ayahnya sendiri adalah sosok yang paling Dongpyo benci.



( • )

Ini panjang :)

Sebenernya, masa lalu Dongpyo ga terlalu berpengaruh :)
Cuma ya biar pada tahu masa lalu Dongpyo dan rasanya ga adik kalo cuma masa lalu Jinwoo doang yang diungkit :v

~

Don't know you ✓ | ljw • sdpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang