5 Years During Rain

334 81 19
                                    

Hyungjun masih terdiam hingga kini. Rangkaian kata yang terlontar dari bibir sahabatnya beberapa saat lalu masih terbayang di benaknya.

"...aku rindu Jinwoo..."

Kalimat itu kembali terbayang kala Hyungjun menutup matanya. Bagaimana tatapan sahabatnya yang menyiratkan kerinduan yang mendalam. Bagaimana manik milik sahabatnya seakan menanyakan segala macam pertanyaan tentang Lee Jinwoo.

Ah, pemuda itu, Lee Jinwoo.

Masih terekam dengan jelas di memorinya, bagaimana segala macam hal sederhana yang Jinwoo berikan pada Dongpyo mampu membuat banyak perubahan pada sahabatnya itu. Sejak hari di mana Jinwoo meminta bantuannya untuk meminta maaf pada Dongpyo, dari sana juga Hyungjun tahu kalau Lee Jinwoo memiliki perhatian lebih pada sahabatnya. Hingga serangkaian kejadian yang terjadi pada keduanya setelah hari itu, begitu banyak pula perubahan pada sahabatnya.

Dongpyo yang selalunya enggan untuk berinteraksi bahkan pada teman sekelasnya, dengan alasan bahwa dirinya merasakan itu semua akan merepotkan. Setelah adanya Jinwoo dalam hidup sahabatnya, dapat Hyungjun lihat bagaimana Dongpyo mulai terbuka pada orang lain. Intinya memang sebesar itu pengaruh Jinwoo pada Dongpyo.

Namun Hyungjun tak pernah menyangka bahwa pengaruh Jinwoo akan sebesar ini, hingga mampu membuat sahabatnya terlihat begitu rapuh tanpanya.

Setelah apa yang terjadi pada sahabatnya karena pemuda itu, Hyungjun jadi bertanya-tanya. Apakah keputusan yang diambilnya benar, apakah mempercayakan Son Dongpyo pada Lee Jinwoo adalah keputusan yang benar?

Hyungjun tidak meragukan Jinwoo karena dirinya pun dapat melihat cinta dalam setiap tatapan yang Jinwoo berikan pada Dongpyo. Hyungjun pun tahu apa yang telah Lee Jinwoo lakukan pada haters sahabatnya, ia tahu bagaimana Jinwoo begitu melindungi Dongpyo. Singkatnya, memang secinta itu Jinwoo jika menyangkut Dongpyo hingga orang lain pun dapat melihatnya.

Dengan semua tindakan yang Jinwoo lakukan untuk sahabatnya, sangat tidak mungkin jika pemuda itu pergi tanpa alasan. Sangat tidak mungkin Jinwoo meninggalkan Dongpyo begitu saja, bahkan menghilang tanpa jejak seperti ini. Hyungjun tahu Jinwoo punya alasan untuk itu, namun alasan itulah yang membuat Hyungjun bertanya-tanya hingga sekarang.

Jika ada yang bertanya apakah Hyungjun marah pada Jinwoo. Maka jawabannya adalah iya.

Hyungjun marah—atau lebih tepatnya kecewa pada apa yang kali ini Jinwoo lakukan. Namun, sekali lagi ia tahu Jinwoo punya alasannya sendiri. Dan apapun itu, Hyungjun tidak punya hak untuk mencampurinya.

Ketika netranya menangkap sosok Dongpyo yang tengah terlelap di ranjangnya, berbaring membelakanginya. Menampakkan punggung ringkih sang sahabat. Hyungjun tidak akan menyangkal jika dirinya mengkhawatirkan sahabatnya.

Semenjak perginya Jinwoo, Hyungjun tahu Dongpyo kembali pada kebiasaan lamanya. Dongpyo kembali menutup diri dan enggan berbaur dengan yang lain. Dongpyo kembali disibukkan dengan tumpukan buku-bukunya. Sekilas memang biasa, tapi sesungguhnya apa yang Dongpyo lakukan justru membuatnya makin terpuruk dalam kesedihan.

Teman sekelas lain yang beberapa bulan terakhir menjadi akrab dengan Dongpyo pun mengkhawatirkan sahabatnya itu. Namun mereka pun tidak ingin mengusik privasi Dongpyo.

Seminggu sebelum Dongpyo dilarikan ke rumah sakit adalah minggu yang sibuk. Bermacam dateline dan ulangan harian ada di minggu itu. Karena Dongpyo telah kembali pada kebiasaan lamanya, sahabatnya itu mengerjakannya dengan terlalu serius.

Hyungjun tahu Dongpyo sering melewatkan jam tidur untuk menyelesaikan tugas yang menumpuk. Hyungjun tahu Dongpyo terkadang melewatkan jam makan dan sering menolak ajakannya untuk makan. Namun Hyungjun tidak tahu kalau sahabatnya akan berakhir seperti ini. Seandainya ia tahu, kala itu pasti ia akan memaksa Dongpyo untuk segera makan.

Hyungjun menghela napas. Pemuda itu menyadari bahwa seperti apapun penyesalannya,  semuanya telah berlalu dan ia tak mampu melakukan apapun untuk itu.

Segala pemikiran yang memenuhi benak Hyungjun harus buyar kala ponselnya menampilkan notifikasi.

Pak Ketua Wonjin
Hyungjun, Minkyu bilang namanya Yohan.

Ah, Hyungjun terlalu fokus pada masalah sahabatnya. Hingga dirinya tidak sadar ada masalah lain yang perlu diselesaikannya.

Masalah perasaannya pada Ham Wonjin.

( • )

Ugh aku gemas sama kisahnya Hyungjun-Wonjin-Minkyu :'
Jadi pengen bikin epep nya :v

Astaghfirullah, pada doain saya modar kalyan ya :(
Saya masi polos qaqa awokwokwok :*

Don't know you ✓ | ljw • sdpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang