Dongpyo masih memasang wajah cemberut ketika pemuda yang menjemputnya telah berlalu.
Namanya Lee Felix, begitulah yang pemuda tadi ucapkan. Rambutnya pirang dan memiliki freckles di wajahnya. Mengenakan jaket denim dan cengiran tengil di wajahnya. Dengan santainya langsung melempar gombalan pada Dongpyo di kali pertama bertemu.
"Jadi kamu siapa?"
Dongpyo masih bertanya, meski pemuda itu sudah mengenalkan diri.
"Cogan, hehe. Jauh lebih ganteng dari Jinwoo."
Dongpyo sabar, iyain aja. Capek sendiri nanti malahan kalau dia ladenin.
"Ya udah, terserah."
Pemuda itu bilang kalau Jinwoo tidak bisa menjemputnya. Jadilah pemuda itu yang menggantikan. Katanya, "Tenang, terjamin aman kok."
Dalam perjalanan menuju apartemen Dongpyo, Felix kembali berucap.
"Pantes ya, Jinwoo bucin banget sama kamu."
"Kenapa emang?"
"Kamu manis gitu, mungil gemesin juga. Hehe."
Dongpyo tersenyum geli karena pemuda ini. Heran, perasaan dari tadi ketawa terus dianya. Apakah humornya memang serendah itu? Dongpyo 'kan jadi gemes pengen dia lempar ke empang.
"Tahan ya sama Jinwoo, sayang banget dia sama kamu."
Dongpyo tersenyum lagi, kali ini bukan senyum geli seperti sebelumnya. Ia tersenyum karena ucapan Felix. Iya, dia tahu kalau Jinwoo menyayanginya.
"Yah, walau dia kalah ganteng sih sama aku."
Dongpyo cemberut, dia kesal. Anak siapa sih ini, kenapa menyebalkan sekali? Ingatkan padanya untuk protes pada Jinwoo nanti.
Itu yang terjadi sebelum akhirnya keduanya sampai di depan gedung apartemen Dongpyo.
Kini Dongpyo sudah berbaring di kasur kesayangannya. Dia baru saja selesai mandi dan mengganti pakaiannya. Tangannya digunakan untuk memeluk guling dan tubuhnya dilapisi selimut tebal.
Hujan kembali turun di luar dan hawanya menjadi begitu dingin.
Dongpyo tidak suka dingin, karenanya dia bergelung manja dalam selimut hangatnya. Di tengah kenyamanannya, Dongpyo menggerutu kesal karena ponselnya yang terus berbunyi. Dengan tidak rela, ia meninggalkan kasur dan mengambil ponselnya.
Ternyata Jinwoo yang menghubunginya.
Pemuda itu memastikan kalau kekasih manisnya sudah sampai di apartemen dengan selamat tanpa lecet. Jinwoo bilang, kalau ada yang lecet, dia akan menghajar Lee Felix. Dongpyo yang tadinya kesal jadi tertawa.
Dari yang Jinwoo ceritakan, Dongpyo tahu kalau Lee Felix adalah sepupu kekasihnya. Jinwoo bilang dia tidak bisa meninggalkan acara dan berakhir meminta Felix yang menjemputnya.
"Maklum ya, by. Dia emang nggak begitu waras."
Itu yang Jinwoo ucapkan dari balik ponsel saat Dongpyo protes tentang sepupunya yang menyebalkan. Dongpyo hanya tertawa mendengarnya.
"Iya, maklum dia tengil gitu. Sepupumu ternyata," ucap Dongpyo di sela-sela tawanya.
"Emang kenapa kalau dia sepupuku?"
"Kamu 'kan tengil juga."
"Heh! Aku nggak tengil ya, by!"
Dongpyo tertawa lagi.
Selama hampir satu jam dihabiskan pasangan itu bercakap-cakap melalui ponsel. Percakapan mereka berakhir saat Jinwoo tak lagi mendapatkan balasan dari Dongpyo. Pemuda itu menduga kekasih manisnya tertidur.
"Sleep well, my baby."
Itu yang Jinwoo ucapkan sebelum memutus sambungan keduanya.
( • )
Yang tebakannya bener sini angkat kaki :)
Hnggg knp harus bener sih nak :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't know you ✓ | ljw • sdp
FanfictionDi depan minimarket sore itu, Dongpyo menemukan sosok rapuh seorang Lee Jinwoo. Bxb! Shonen-ai! Lee Jinwoo • Son Dongpyo 2019 © Neko