******
Varun kembali menuju kamarnya, wajah pria itu tampak memerah, urat pada wajah dan lehernya terlihat jelas. Pria itu kemudian membuka jaket yang dikenakannya dengan kasar lalu membuangnya kesembarang arah.
"Brengsek!" umpat Varun dan mulai mengepalkan tangannya bersiap untuk memukul tembok, namun seketika pria itu terdiam dan mengurungkan niatnya.
"Oh astaga.. Varun ada apa denganmu?! Apa kau sudah tidak waras? Kenapa kau memikirkan wanita itu? Kenapa kau merasa tidak suka jika wanita itu bersama dengan pria lain?! Varun, jaga batasanmu. Wanita itu hanya jalang murahan, dan dia juga telah merenggut nyawa mamamu! Lupakan dirinya karena dia sama sekali tidak penting bagimu!"
Varun terus berusaha menyadarkan dirinya sendiri. Pria itu terduduk sambil mengusap wajahnya dengan gusar.
'Kenapa kau terlihat kesal? Apa kau merasa kesal karena.. cemburu melihat Helly dengan Zaroon?'
'Hahaa.. budak? Aku rasa lebih dari itu. Atau jangan jangan kau marah dan merasa kesal seperti ini karena.. cemburu melihatku bersama Helly?'
'Ya, aku memang menyukainya.. aku mencintainya dan aku sudah menyentuhnya!'
'Aku bisa saja menjadikan wanita ini milikku sekarang. Dan hanya aku yang berhak menyentuhnya. Apa kau ingin seperti itu?'
'Kau akan menyesali semua perbuatanmu! Suatu saat kau akan menginginkan wanita ini kembali padamu dan kau akan menyadari semuanya! Aku akan membuktikan semua kebenarannya padamu. Tunggu dan lihatlah Karma mu!'
'Tunggu dan lihatlah Karma mu!'
'Kau akan menyesalinya..'
"ARGHH! CUKUP!! BERHENTI MENGGANGGUKU!!"
Varun berteriak dengan keras sambil menutup kedua telinganya. Semua perkataan itu benar benar meracuni pikirannya.
"Tidak, itu semua tidak akan pernah terjadi! Sampai kapan pun aku akan tetap membenci wanita itu! Ya, aku membencinya. Sangat membencinya..!"
-
Satu minggu kemudian..
Kini Varun benar benar melepaskan Helly. Pria itu juga sudah tidak pernah berniat untuk mencarinya lagi. Sedangkan Helly merasa sangat senang karena Varun sudah tidak mengganggu ketenangan hidupnya lagi. Hidupnya saat ini terasa semakin menyenangkan karena Zaroon yang selalu melindunginya.
Tapi, ada satu hal yang masih mengganjal dalam hatinya. Varun, pria itu sebenarnya tidak tahu apapun. Dia juga tidak bersalah dalam hal ini. Pria itu hanya merasa tidak terima dengan kepergian mamanya, sebab itu dia ingin membalaskannya. Tapi ini semua bukan salahnya, pria itu hanya terpengaruh dengan Zain. Ya, Zain lah awal permasalahan mereka dimulai.
Helly juga ingin agar Varun mengetahui yang sebenarnya, bahwa dirinya bukanlah pembunuh mamanya. Pria itu salah paham dan juga salah menilainya. Helly tidak ingin jika hidupnya terus dibayangi dengan kebencian dan dendam seseorang. Sebab itu, Helly dan juga Zaroon telah bekerja sama untuk mengungkap semua kebenaran dari masalah ini.
"Aku sudah mendapatkan alamat tempat tinggal Zain sekarang, Hel. Kita segera akan bisa menemuinya dan menyeretnya kepada Varun, agar dia tahu semua kebenarannya dan tidak salah paham kepadamu lagi" ucap Zaroon dengan penuh semangat.
"Ya, aku harap begitu. Semoga dia mau mempercayainya" bisik Helly.
"Varun juga sudah cukup baik, dia sudah melepaskan diriku dan dia tidak menjadikanku budaknya lagi. Tapi dia juga sudah cukup menderita dan salah menilai sebuah fakta. Aku harap masalahku dengannya akan cepat selesai. Dan aku tidak akan ada hubungan apapun lagi dengannya" lanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SLOWLY DESTROY [END]
Romance[COMPLETED] Adult! "Aku membutuhkan tangisan dan kehancuranmu lebih dari apapun" -- Varun Edward Levino DONT COPY PASTE! {Ditulis tanggal: 6 Juni 2019 Selesai ditulis: 17 Agustus 2019} Chirkoot.