******
Beberapa hari kemudian, Varun dan Helly merencanakan pernikahan mereka dengan cepat. Hanny dan juga Teja yang bersamanya merasa sedikit tertegun mendengar kabar pernikahan mereka yang begitu cepat.
Flashback..
"Varun..!" teriak Helly dari arah kamar mandi.
"Ada apa sayang?" tanya Varun dengan khawatir saat melihat wajah Helly yang sedikit pucat.
"Aku hamil" bisiknya.
Varun yang mendengarnya tersenyum dan langsung memeluk Helly.
"Kau..kau hamil? Oh astaga, aku senang sekali mendengarnya!"Sedangkan Helly malah menunjukkan ekspresi cemberut.
"Hei, apa kau lupa? Kita belum menikah tapi aku sudah keburu hamil" gertaknya."Astaga!" Varun memukul pelan dahinya dan merasa bodoh.
"Bagaimana aku bisa lupa dengan itu? Maaf sayang, aku terlalu bahagia mendengar kabar kehamilanmu ini. Hm baiklah, kita akan mempercepat rencana pernikahan kita. Sekitar satu minggu lagi" ucap Varun dengan mantap.
Helly pun akhirnya tersenyum dan memeluk Varun yang sedang mengusap perutnya.
"Anak papa! Akhirnya kau datang juga sayang" bisik Varun dengan bahagia.
Flashback off..
"Ohh.. pantas saja! Aku sangat bahagia mendengarnya Hel. Selamat ya" seru Teja dan memeluk Helly.
"Terimakasih Teja" jawabnya.
"Akhirnya aku akan punya keponakan! Tidak sabar menantinya lahir" timpal Hanny dan mengusap perut Helly yang masih rata.
"Aha, kalau begitu kita siapkan pernikahan kalian berdua dengan cepat! Oke?" seru Teja dan menatap pada Hanny.
"Ya kak! Kita siapkan semuanya" jawab Hanny, sedangkan Varun dan Helly saling memandang dan tersenyum mendengarnya.
Singkat cerita, mereka pun sudah sah menikah dengan bahagia. Varun dan Helly tinggal dirumah mereka sendiri, sedangkan Hanny juga ikut bersama mereka untuk menemani kakaknya.
Beberapa bulan setelahnya, perut Helly semakin membesar. Varun selalu menjaganya dengan baik, cinta yang diberikan oleh suaminya tidak pernah membuat Helly merasa kekurangan."Sayaang.. aku ingin sesuatu" rengek Helly.
"Apa sayang? Katakan saja" jawab Varun.
"Aku ingin sekotak coklat yang besar!" ucapnya.
"Oh, kau mau coklat? Baiklah sayang, aku akan membelinya sekarang"
Varun mengecup kening Helly dan mengusap perut buncitnya."Jangan lama lama ya! Oh ya, aku juga ingin minum milkshake. Belikan ya Var" pinta Helly lagi.
"Apapun untukmu"
Varun tersenyum dan hendak pergi, namun Hanny berada dihadapannya dengan membawa kantong plastik ditangannya."Tidak perlu membelinya lagi kakak ipar. Aku tahu apa yang selalu diinginkan oleh kakakku ini. Aku sudah membawanya"
"Oh benarkah?" ucap Helly dan tersenyum pada Hanny, gadis itu kemudian duduk diatas ranjang diikuti juga dengan Varun.
"Of course kakakku sayang.. coklat dan milkshake kesukaanmu!" serunya.
Helly tersenyum dan langsung mengocok milkshakenya.
"Oh ya, semua ini sudah sangat manis lo kak. Aku sarankan jangan makan didekatku"

KAMU SEDANG MEMBACA
SLOWLY DESTROY [END]
Romansa[COMPLETED] Adult! "Aku membutuhkan tangisan dan kehancuranmu lebih dari apapun" -- Varun Edward Levino DONT COPY PASTE! {Ditulis tanggal: 6 Juni 2019 Selesai ditulis: 17 Agustus 2019} Chirkoot.