50. You kiss me?

2.5K 67 1
                                    

Ga nyangka aja udah nyampe 50 chapter untuk story ini😌
Happy reading..

******

"Dimana rumahmu?"
Varun bertanya sambil melajukan mobilnya menyusuri jalanan kota yang sudah malam.

"Euh, jalan saja terus. Nanti ada tikungan belok ke kanan" pinta Helly.

Varun pun hanya mengangguk dan kembali fokus menyetir, sedangkan Helly? Wanita itu sepertinya tampak gelisah bersama dengan Varun saat ini. Kedua matanya juga terkadang mencuri pandang untuk menatap pria itu dengan malu malu.

'Rasa ini kembali lagi. Persis seperti dulu saat aku mencintainya. Astaga, aku harus bagaimana?'

"Ehm sir, apa aku.. boleh bertanya padamu?" tanya Helly dengan sedikit gugup.

"Ya, katakan saja"

"Bagaimana dengan Teja? Aku..aku sebenarnya tidak enak padanya, dia pasti merasa kesal dan berpikir bahwa aku merebut posisinya menjadi sekretarismu"

Mendengar Helly mulai membicarakan masalah Teja, membuat Varun memalingkan pandangannya dengan malas.

"Biarkan saja, itu pantas untuknya karena sudah berani memerasku selama ini. Lagipula dia tetap bekerja diperusahaanku kan? Aku juga tidak memecatnya" ucap Varun dengan santai, kedua tangannya mulai memutar mobil kearah kanan. Dan tibalah mereka disebuah rumah dengan pekarangan yang cukup luas.

"Ini rumahmu kan?"

"Ah iya, itu rumahku"

"Bagus sekali rumahmu Hel" ujar Varun, sedangkan Helly hanya tersenyum tipis dan berusaha membuka sabuk pengaman yang tengah melilit ditubuhnya, namun sepertinya wanita itu sedikit kesulitan.

Varun yang melihatnya langsung membantu Helly untuk mencoba membuka sabuk pengaman itu, dan Helly kembali tertegun saat tubuh dan wajah Varun terlihat jelas dan dekat dihadapannya. Pria ini sangat tampan, masih sama seperti dulu. Rasanya Helly sudah tidak tahan lagi untuk tidak menyentuh pria mempesona ini.

"Sabuk pengaman mobilku memang sedikit sulit dilepaskan, aku akan.."

Varun terkejut dan terdiam saat merasakan sesuatu yang kenyal tengah menempel pada bibirnya. God! Helly menciumnya secara tiba tiba?!
Varun menatap wajah Helly yang menikmati kecupan dibibirnya dengan kedua mata yang tertutup, setelah beberapa menit wanita itu melepaskannya.

"Helly kau.."

Sedangkan Helly juga merasa terkejut dengan dirinya sendiri. Matilah kau Hel! Kau telah berani mencium bosmu sendiri!

"So..sorry. Bisa aku mengambil mobilku?" tanya Helly tanpa menatap Varun sedikit pun.

Varun hanya mengangguk lalu turun dari mobil, sedangkan Helly yang masih merasakan jantungnya berdegup dengan kencang beralih duduk dikursi kemudi dan mulai menghidupkan mesin mobil kembali.

"Thank you sir, kau pulanglah" ucap Helly pada Varun yang kini tengah menatapnya bingung.

Helly tak ingin merasa malu lagi dengan perbuatannya tadi, dengan cepat wanita itu melajukan mobilnya dan memarkirkannya digarasi rumahnya. Setelah selesai, Helly melesat dan berlari masuk menuju rumahnya tanpa mau menoleh sedikit pun pada pria yang masih menatapnya dari kejauhan.

"You kiss me?" bisiknya.

Varun yang melihat tingkah Helly itu terkekeh geli, sekaligus dia merasa sangat puas. Varun tahu, bahwa Helly masih memiliki rasa padanya bahkan wanita manapun tidak akan bisa menolak pesonanya. Dan dari kejadian tadi, Varun mendapatkan sebuah ide kembali dan akan membuat sebuah rencana agar Helly sendiri yang memohon untuk kembali padanya. Varun menyeringai dengan puas, kemudian sopir pribadinya datang dengan mobil. Varun pun bergegas untuk pulang.

Braak!

Helly menutup pintu rumahnya dengan sedikit kencang lalu menyandarkan tubuhnya yang berkeringat dingin pada pintu. Helly merasa sangat malu dengan perbuatannya tadi, wanita itu mengingat bahwa dirinya telah berani mencium Varun yang kini selaku bos ditempat dia bekerja.

"Bodoh kau Hel! Mau taruh dimana wajahmu besok?! Apa kau tidak bisa mengendalikan dirimu sedikit saja, ha?!" Helly memarahi dirinya sendiri sambil memukul mukul kepalanya yang tidak berdosa itu.

"Kak? Kau kenapa?"
Hanny datang dan menghampiri Helly dengan bingung.

Melihat adiknya datang, Helly membenarkan dirinya dan juga ekspresinya.
"Hanny, kau..kau belum tidur?"

Hanny menggeleng.
"Belum kak, aku menunggumu. Tapi tadi.. kau bicara dengan siapa?"

"A..apa? Kapan kakak bicara Han? Sudah ya, kakak ingin mandi dan langsung tidur lelah sekali. Kau juga masuk ke kamarmu" pinta Helly dan langsung naik menuju tangga dengan cepat.

Sedangkan Hanny mengernyitkan dahinya dengan bingung melihat tingkah kakaknya yang aneh.

"Ada apa dengan kakakku itu?" gumamnya, Hanny pun memilih untuk pergi ke kamarnya kembali.

Tbc..

SLOWLY DESTROY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang